'𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 ,𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚙𝚞𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑"
"Pelajaran sampai di sini untuk selanjutnya akan ibu sambung di Minggu depan" Bu Rere
"Iya Bu"
"Selamat istirahat"kelas pun bubar untuk segera menuju ke kantin
"Bel ,ne kuy ke kantin"ajak Aquena
"Hmmm"ujar Bella dan Aquene
Mereka bertiga bersama menuju ke kantin
"Bel"Aquene
"Apa?"Bella menoleh
"Lo semalem dari mana kata pembantu di penthouse lo itu lo kagak pulang"tanya Aquene
Bella yang sedikit terkejut saat mengingat perlakuan Damian padanya tadi ,bella hanya mengedipkan matanya berulang ulang
"Napa lo kelilipan?"tanya Aquena
"I-itu i-t-u"Bella gagah
"Lo ngeja huruf apa gimana sih itu itu mulu"Aquena
"It- it- au' ah lo berdua entar pulang sekolah ke penthouse gue"
"Emang gitu"sahut Aquene, Aquena bersamaan
"Ouh"Bella mendahului mereka berdua
"Napa tuh anak?"tanya Aquena pada Aquene
"Gue bukan cenayang"Aquene pun ikut menyusul Bella dan meninggalkan Aquena
"Anjim woe tunggu"Aquena pun berlari mengejar saudara kembarnya dan sahabat nya
"Huh huh capek gue main tinggal tinggal aja "ujar Aquena sambil memegangi kedua lututnya
Bella dan Aquene hanya menatap dari bangku kantin yang mereka duduki
"Hahahaha"Bella ketawa membuat kedua sahabatnya itu menoleh dan menatap aneh pada Bella
"Apa?"Bella
"Sehat kan lo?"tanya Aquena
"Sehat"ujar Bella
Aquene yang masa bodo langsung membuka hp dan memasang earphone nya
"Dah dah gue seneng tadi dapet info dari pegawai gue kalo Hoodie, sepatu dan make up dari pabrik gue laku parah"Bella tersenyum
"Kirain sinting"sahut Aquene yang masih fokus pada benda persegi panjang itu
"Dih,dah hari ini gue traktir"
"Siap ,btw beli apa nih?"ujar Aquena
"Kayak biasanya aja ,biar gue aja yang beli"ujar Bella
"Gak ,gak,masak yang nraktir beli ,mending yang beli Aquena aja" Aquene dengan entengnya
Wajah Aquena yang tadinya senang saat di traktir menjadi datar karena ucapan Aquene
"Bangsat"ujar Aquena lalu pergi untuk beli bakso dan es teh
"Bel entar gue nginep ya"Aquene
"Nginep aja lagian gue gak ada temennya"ujar Bella
"Oke"Aquene
5 menit kemudian
KAMU SEDANG MEMBACA
MISOGINI
Novela JuvenilSebuah kebencian terhadap wanita membuat Damian terlihat seperti psycho