Prolog

1.9K 154 17
                                    

RAJIN UP KALO FOLLOW, VOTE, DAN COMEN BANYAK.
_____________________________

Happy reading 💋

"Nana, setelah besar kita menikah ya!" Ucap anak perempuan

"T-tapi aku takut tidak bisa menjaga mu!" Anak laki-laki itu menunduk minder

"Tenang saja, kamu tidak perlu menjaga ku. Aku yang akan menjaga mu!" Anak perempuan itu tersenyum manis mengengam tangan anak laki-laki itu lembut.

Anak laki-laki itu mendongak, menatap wajah anak perempuan itu serius.

"Aku janji setelah kita besar aku akan menikahi mu!"

"Tapi kamu juga harus janji, tidak memukul orang lain lagi!" Ucap anak laki-laki itu lagi.

"Baiklah aku janji!" Balas anak perempuan itu mengaikat jari kelingking mereka.

Tit... tit... suara alaram membangun Jaemin dari mimpi indahnya, atau tepatnya ingatan sewaktu kecilnya.

Tok.. tok... seseorang mengetuk pintu kamar Jaemin, itu adalah Irene mamanya.

"Nana, bangun nak nanti kamu telat ke sekolah. Ini hari pertama mu masuk sekolah!" Teriak Irene dari luar kamar.

"Iya ma, Nana sudah bangun kok!" Jawabnya bangkit dari ranjang.

Jaemin berdiri di depan jendela, menarik nafasnya panjang-panjang kemudian mengeluarkan nya dari mulut bukan dari belakang ya guys.

Jaemin menggerakan badannya yang sedikit kaku, kemudian berlalu ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi.

Setelah beberapa saat Jaemin keluar hanya memakaikan handuk yang melilit di pinggangnya. Diliriknya Haruto sebentar sebelum berlalu ke ruang ganti.

 Diliriknya Haruto sebentar sebelum berlalu ke ruang ganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


S

etelah selesai berpakaian rapi, Jaemin keluar dari ruang ganti berjalan keluar kamarnya meninggalkan Haruto yang masih tertidur nyenyak di sana.

"Pagi ma, pa!" Sapa Jaemin duduk di samping Irene di meja makan.

"Dimana Haruto?" Tanya Taeyong heran

"Dia masih tidur pa"

"Kenapa gak dibanguni?" Irene ikut bertanya

"Haruto susah dibangunin kalo tidur! Jadi biarkan saja" Jawab Jaemin memakan roti bakarnya.

Setelah selesai, Jaemin pamit pada Irene dan Taeyong. Kemudian keluar dari rumahnya menuju halte.

Tidak menunggu lama, setelah Jaemin sampai di halte bus sudah menunggu di sana. Ia segera naiki dan duduk di samping jendela.

Jaemin mengambil earphone di sakunya, mencolokannya ke dalam ponselnya kemudian menekan tombol play.

Jaemin menutup matanya, menikmati alunan musik dari ponselnya.

Softle love | Jaelia | Squel Don't goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang