Isinya flashbackan potongan chapter² kmrn yg belum lengkap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Loh pak, kan udah jelas orang ini pelakunya!"
"Tapi itu tidak mungkin"
Junkyu mengerenyitkan dahi.
"Karena dia adalah detektif di kantor kami"
Mendengar hal itu Junkyu nyaris tidak bisa berkata-kata lagi.
"Kok bisa gitu sih pak?!"
"Memang seperti itu—"
Kriett~
Pintu terbuka.
"Kak Suho?"
"Junkyu?"
Mereka sama-sama bingung.
"Mereka hampir menjadi korban"
"Kok ada kak June sama kak Chanwoo juga?"
June dan Chanwoo hanya bisa diam.
Junkyu menatap seseorang yang memakai baju detektif tersebut.
"LAH SITUKAN YANG ADA DI CCTV ITU BUKAN?"
Dia, Kim Hanbin melepas masker dan topinya.
"Ketauan ya. Tapi tenang saya gak jahat kok"
"Bentar otak gue ga sampe" ucap Suho
"Ya sama" sahut Junkyu
"Kok bisa ada kak June sama kak Chanwoo sih?" tanya Junkyu lagi
"Waktu itu malem-malem eh ga juga sih, ya pokonya sekitaran itu lah. Dia tiba-tiba nyamper kita setelah ngilang beberapa bulan kek mantan yang ngasih janji palsu tiba-tiba datang seakan-akan ngasih harapan baru" jelas June
"Kita ketemu pas banget habis main game itu. Maksudnya dia yang nyamperin kita" timpal Chanwoo
Junkyu menganggukkan kepalanya mengerti.
"Terus kak Suho?"
"Sebenernya gue pernah main game itu juga sih ehe. Dihasut sama Jisoo soalnya, tapi dah gue apus kok. Ternyata kutukan dan teror dalam game itu beneran" ucap Suho
