BAGIAN 3

22 15 8
                                    

  malam harinya.

  seorang gadis tengah sibuk menghias sebuah kue yang berwarna coklat dengan sebuah lilin diatasnya dengan bentuk angka 18 yang berwarna merah,ia sangat serius menghias kue itu,bahkan rambutnya yang hanya di kuncir kuda itu pun terdapat sedikit tepung yang berhamburan,entah apa yang dilakukannya tadi hingga tepung pun berada di rambutnya, wajah yang terdapat noda coklat di bagian pipi dan hidung,dan jangan lupakan baju yang ia kenakan pun sudah terdapat banyak noda yang berbeda warna karena tidak menggunakan celemek.

Beberapa menit kemudian,gadis itu terlihat meregangkan badannya ke belakang,dengan kedua tangan yang dikaitkan ke atas,dan akhirnya kue yang sedari tadi dibuatnya pun selesai.

"Hah, akhirnya selesai juga"keluhnya, melihat kue yang dibuatnya sedari tadi akhirnya selesai juga.elyna pun melangka kakinya ke wastafel untuk mencuci tangan.

"Jam 7.15 menit, cukup lama ternyata"ucap elyna sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Setelah semuanya selesai,elyna melangkah menuju kamar untuk mandi dan sebagainya.kini gadis itu terlihat lebih baik dari sebelumnya,piyama dengan motif garis garis yang berwarna merah dan putih,rambut yang tergerai terlihat masih basah, dan wajah yang lebih fresh tentunya.

Elyna memutuskan untuk keruang tengah untuk menonton siaran tv kesukaannya,siapa lagi kalau bukan si kembar botak asal Malaysia.elyna sangat menyukai kartun itu karena menurutnya meraka berdua sangat lucu.Namun belum beberapa langkah gadis itu meninggalkan tempatnya tadi, ponselnya bergetar yang menandakan ada panggilan masuk.

"Halo sha,ada apa"ucap elyna menjawab panggilan sahabatnya ferisha.

"Nggak ada apa-apa,cuman mau tanya keadaan kamu aja,kamu udah mendingan belum?"tanya Felisha di seberang sana

"Iyya aku udah mendingan,malahan udah sehat kok,soalnya tadi tuh aku betul betul Istirahat jadi udah nggak pusing".elyna menjawab pertanyaan ferisha.

"Syukur deh,oh Iyya El aku punya sesuatu nih buat kamu,kamu datang ke taman yah ,ituloh taman dekat rumah kamu" ucap Felisha dengan semangat

"Sesuatu apa sha?udah malam,aku males keluar"

"Cepetan Napa El,aku tuh dari kerja langsung ke sini buat kasih kamu sesuatu,masa kamu tega sih sama aku,malah dingin lagi cuacanya"suara ferisha dibuat buat sedih agar elyna mau menemuinya.ferisha tau kalau sahabatnya itu pasti tidak tega jika sudah mendengar dirinya berucap lirih.

"Iyya deh,aku kesana"putus elyna saat mendengar ucapan ferisha.Ferisha memang tahu kelemahan dirinya.

"Yaudah cepetan,aku tungguin yah"ujar ferisha senang karena berhasil mengelabuhi elyna.

"Iyya sha,iyya"elyna mematikan sambungan telponnya,kemudian berlari menuju lemari yang ada dikamarnya untuk mengambil sweater rajut dan memakainya untuk menemui ferisha di taman dekat rumahnya.

.......

"Elyna sini"teriak seseorang dari kejauhan memangil nama elyna dengan semangat 45.

"Nggak usah teriak teriak juga sha,liat pada diliatin orang kan"elyna menggeleng gelengan kepalanya melihat tingkah sahabatnya ini.yah orang yang meneriaki elyna tadi adalah ferisha yang sedang duduk di salah satu bangku taman yang tersedia ditempat itu yang berada tepat di bawah salah satu pohon rindang yang semakin membuat sekitarnya terasa dingin apalagi ditambah dengan angin yang berhembus pelan.

Sekarang elyna dan ferisha sedang berada di taman yang cukup dekat dengan rumah elyna,taman itu terlihat hidup dengan lampu lampu yang menghiasi,gelapnya malam dengan taburan bintang ditambah dengan sang rembulan yang bersinar terang membuat taman itu terlihat indah walaupun cuaca cukup dingin tapi tetap banyak orang yang mengunjungi tempat itu.

Life is a journey,not a destinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang