BAGIAN 1

23 15 6
                                    

"kamu istirahat aja lyn"Ferisha Liana rekan kerja sekaligus sahabat elyna menasehati.pasalnya wajah gadis itu terlihat pucat dan beberapa kali memegang kepalanya karena pusing.

"Aku baik baik aja kok sha"elyn tersenyum kepada Ferisha.rekan kerjanya yang sangat peduli padanya.

Arvelyna Alquenna.O  seorang gadis cantik ,berkulit putih bersih mulus dengan tubuh ideal dan mempunyai wajah yang agak berisi sehingga membuat nya terlihat sangat menggemaskan,tatapan mata yang meneduhkan dengan bola mata yang berwarna coklat tua,bulu mata lentik,alis tebal yang tersusun rapi,bibir mungil berwarna merah alami dan jangan lupakan warna  rambut hitam panjangnya yang halus dan begitu lurus membuatnya terlihat sangat sangat cantik bagaikan seorang dewi.elyna adalah seorang anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal dua tahun silam karena kecelakaan mobil yang meraka alami.elyna yang  sudah terpukul karena kepergiaan orangtuanya harus kembali menelan pahitnya fakta bahwa dia bukanlah anak kandung keluarga yang selama ini menjaga dan merawatnya.demi memenuhi kebutuhan hidupnya elyna bekerja paruh waktu di sebuah kafe milik sahabat ibunya.
Bersyukur karena dirinya memiliki otak yang encer sehingga dia mendapatkan beasiswa untuk sekolahnya.yah,elyna masih duduk di bangku sekolah menengah atas,jadi hal tersebut tidak terlalu membebani dirinya.

"Elyna aku tahu kamu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupmu,tapi tidak seperti ini caranya,kamu juga harus memperhatikan kesehatanmu.bagaimana jika kamu tambah sakit"cemas Ferisha karena gadis itu cukup keras kepala jika menyangkut tentang pekerjaan.

"kamu pulang aja yah,biar aku yang nyelesain,lagipun udah nggak banyak kok,tinggal ngebersihin meja  aja"lanjutnya.

"Tapi kamu nggak papa sha,aku tinggalin padahal belum selesai kerjanya?"tanya elyna dengan nada terdengar lirih.bagaimana tidak, Felisha sering membantunya dan dia merasa tidak enak hati karena sering merepotkan Felisha.

"Santai aja kali lyn,yang penting itu kesehatan kamu.jadi,lebih baik kamu pulang terus langsung istirahat."Felisha mengangkat tangannya membentuk tanda oke sambil tersenyum menatap elyna.

Elyn berhambur ke pelukan Felisha,dia sangat bersyukur memiliki rekan kerja sekaligus sahabat sebaik Felisha,bahkan Felisha sudah menganggap elyna sebagai keluarganya.selama ini Felisha lah yang sering membantunya jika sedang dalam masalah,selalu menyemangati dan ada untuknya dalam kondisi apapun.

"Udah,nggak usah lebay deh lyn,sana pulang."ucap Felisha dengan mendorong elyna masuk kedalam ruang ganti untuk bersiap-siap pulang.

Dalam perjalanan pulang,Elyna mampir ke subuah minimarket untuk membeli sebotol air mineral karena ia merasa sangat haus mungkin karena efek demam yang sedang ia alami,sekaligus membeli sebuah obat penurun demam.setelah ia membeli semua yang dibutuhkan,dia kembali melanjutkan langkahnya untuk pulang,dia memang biasanya berangkat dan pulang kerja dengan berjalan kaki karena jarak rumah ke kafe tempatnya berkerja cukup dekat.Namun belum berapa langka dia meninggal kan minimarket itu dia melihat seorang kakek tua yang ingin menyebrang tapi terlihat kesulitan karena padatnya kendaraan yang melintas.

"Mari kek saya bantu, kakek mau ke seberang sana?"tanyanya ketika sampai di tempat kakek itu sambil memegang tangan kakek itu dan membantunya untuk menyebrangi jalan.kakek itu hanya mengangguk membenarkan pertanyaan elyna.

"Terima kasih banyak nak,kamu sungguh baik hati mau membantu kakek menyebrangi jalan."kata kakek itu ketika meraka sudah sampai di sebrang jalan.

"Iyya kek,lain kali kalau kakek mau menyebrang minta tolong ke orang lain yah soalnya bahaya kalau kakek menyebrang sendirian"jawab elyna dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.tapi tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit dan dia hampir jatuh jika tidak segera menyeimbangkan tubuhnya.

"Kamu baik baik saja nak,wajahmu terlihat pucat dan tanganmu terasa hangat"terlihat jelas raut khawatir kakek itu melihat elyna hampir jatuh.

"Saya baik baik saja kek,kalau begitu saya permisi dulu,kakek hati hati di jalan"jawab elyna dengan lembut dengan senyum yang terus mengembang walaupun terlihat sedang menahan sakit.

Setelah elyna berpamitan dan pergi,kakek itu terus memperhatikan elyna sampai gadis itu benar benar tidak terlihat lagi dengan tatapan yang sulit diartikan bahkan kakek itu terlihat tersenyum dengan tulus.

"Kemurnian hati dan kelembutan jiwa.Kaulah takdir itu, dia telah menunggumu terlalu lama,masih banyak rintangan yang harus kalian hadapi,dia sangat mirip denganmu, seseorang yang selama ini sangat merindukanmu,tinggal beberapa waktu lagi dan semuanya akan berjalan begaimana mestinya,merasakan pahitnya kematian dan terlahir kembali dengan takdir yang sesungguhnya."kakek itu tersenyum misterius sambil menatap langit.

"takdir hidup yang memerlukan pengorbanan yang sangat besar."tak lama angin berhembus kencang
dan kakek itupun menghilang tanpa jejak sedikitpun.

Elyna telah sampai di depan rumah yang selama ini dia tinggali, sebuah rumah sederhana tapi tetap  terawat dan bersih,tempat dimana orang tuanya membesarkan dirinya dengan penuh kasih sayang walaupun nyatanya meraka bukan orangtua kandung elyna,tapi gadis itu tetap menyanyangi kedua sosok yang sudah dua tahun  meninggalkan dirinya sendiri.Rumah inilah satu satunya harta peninggalan orangtuanya dan elyna akan berusaha untuk tetap menjaga tempat yang penuh memori kenangan hidupnya bersama dengan orang yang sangat dia sayangi

"Elyna pulang,ayah bunda aku merindukan kalian,rasanya sangat berat hidup sendiri seperti ini"isaknya terdengar pilu setelah masuk kedalam rumah yang telah ia tinggali sedari kecil.

Selama ini elyna tidak pernah mencari orangtua kandungnya,bukan berarti dia tidak penasaran dengan sosoknya dan membencinya,dia juga ingin mengetahui alasan kenapa mereka membuang elyna.walau dulu dia  sempat membenci orang tua kandungnya tapi dia kembali berpikir dan bersikap dewasa mungkin meraka mempunyai alasan yang kuat untuk apa yang telah meraka lakukan.

"Aku rindu benar benar rindu,kenapa kalian tidak menjemputku juga"keluhnya dengan air mata yang tiada hentinya  mengalir dan itu membuat sakit dikepalanya bertambah apalagi demamnya belum turun.menyadari kondisinya yang memang kurang sehat,elyna berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat tapi sebelum itu dia meminum obat terlebih dahulu yang ia beli di minimarket tadi kemudian berganti pakaian dan berjalan menuju tempat tidur untuk segera beristirahat.

"Semuanya pasti akan baik baik saja,aku yakin besok pasti lebih baik."gumamnya sebelum benar benar terlelap dan tenggelam dalam alam mimpi.











____________________________________

NHDY.

.

.

.

Life is a journey,not a destinationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang