03

2.4K 130 14
                                    


Komen woyy!!!!

Kasih nya sayanghhh....

Jodoh ku....maunya ku di....maunya sih para phi ganteng di Thailand sana 🤣🤣🤣 jgn pada protes!


Seperginya bibi, denri keluar dari mobilnya dan menuju rumah Anan.

Tok
Tok
Tok

Suara pintu terketuk membuat Anan mengalihkan atensi dari membersihkan meja makan dan beranjak kesana.

Brakhhh

Belum lagi Anan sampai pada pintu itu, pintu itu terbuka lebih dulu dan menampakkan Denri yg saat ini sudah berpenampilan acak-acakan.

Tubuh Anan bergetar hebat tapi masih terpaku ditempat.

" Anan..." Panggil denri sendu dan berjalan pelan mendekat pada anan yg terdiam.

" Nan..." Panggilnya lagi setelah tubuh mereka berjarak dekat.

Tubuh Anan jadi kaku saat Merasakan pelukan tiba-tiba namun lembut dibadannya yg berasal dari seorang pria yg dipujanya selama ini sekaligus pria yg ingin dijauhinya.

" Nan hiks...." Isakan kecil lolos dari mulut denri dan mengeratkan pelukannya.

Apa yg terjadi padamu den? Kenapa kau jadi seprti ini?

Tanya Anan dalam hati, meski tubuhnya ingin menjauh tapi hatinya merasa pilu saat melihat keadaan Denri seperti ini, rasa cintanya yg begitu besar membuat ia selalu merasa peduli pada pujaan hatinya ini.

Merasa anan hanya diam, Denri merenggangkan pelukannya dan menatap sendu kemata Anan. Perlahan ditempelkannya bibirnya dan bibir Anan.

Anan terkejut dengan sapuan bibir Denri yg kali ini ternilai sangat lembut dan hati-hati.

Merasa tak ada balasan dari lumatannya Denri menarik diri dan kembali menatap anan.

Tangannya Kananya terulur memegang lembut pipi kiri Anan dan matanya melihat bekas jahitan pada sudut bibir Anan. Hatinya mencelos saat ia ingat itu hasil karyanya. Perlahan diusapnya penuh kasih bekas luka itu dengan ibu jarinya. Kemudian setetes airmata mengalir dipipi tegas Denri.

" Hiks...." Isak denri dengan bibir yg bergetar.

Lalu tangan kiri Anan menyentuh punggung tangan denri yg saat ini masih dipipinya.

Dianggukannya kepala sebagai bentuk interaksi, menandakan kalau ia baik-baik saja.

"Hiks...naaaannn.....hiks...." Akhirnya pecah sudah tangisan Denri dan memeluk tubuh Anan yg ikut bergetar.

Tangan kiri Anan mengusap lembut punggung Denri yg saat ini bergetar menahan isakan.

" Nan...hiks..."

" Eum?" dengung Anan.

Perlahan denri kembali melumat lembut bibir Anan, kali ini lumatan itu penuh cinta.

Anan pun dengan senang hati menerima ciuman itu.

Denri dengan khidmat menyesap dan mengecup bibir Anan atas bawah.

" Eungghh.." lenguh Anan lembut dan denri pun menarik diri. Dipandanginya wajah putih pucat Anan lalu tanpa aba-aba menggendong anan ala pengantin dan membawanya pada sebuah kamar yg iya yakini itu adalah kamar tidur.

Pelan-pelan diletakkannya Anan dengan hati-hati pada sebuah ranjang kecil. Kemudian  setengah mengukung Anan tanpa menindihnya.
Kembali dipandanginya wajah itu. Wajah manis yg sempat dibencinya.

No Limit " End "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang