🦋🦋🦋
Gadis cantik itu menghempaskan tubuh mungilnya keatas kasur king size miliknya. Dia sangat lelah setelah menempuh perjalanan jauh dari Prancis ke Jakarta, gadis itu tersenyum manis mengingat besok dia akan kembali bertemu dengan kedua sahabatnya yang selalu mendukungnya di saat susah maupun senang, ia sangat bersyukur tuhan memberikan kehidupan yang nyaris sempurna, orang tua dan abang yang selalu menyayanginya, keinginanya yang selalu tercukupi mengingat ayahnya yang seorang pengusaha tersohor dan ibunya yang berprofesi sebagai direktur di perusahaan mereka yang terletak di LA.
"Thanks god," gumamnya sambil tersenyum dan tanpa sadar terlelap kedalam sebuah kedamaian yang selalu ia rasakan.
🦋🦋🦋
"Makanya pelan-pelan kim astaga," Carla hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan putrinya.
Kimberly, gadis cantik itu meneguk habis susunya dengan terburu-buru, jam sudah menunjukan pukul 07.30 menandakan bahwa dia sudah sangat telat untuk menuju ke sekolah barunya.
"Gak bisa pelan-pelan mi, Kim udah telat pake banget bingits binggo!" Ucap Kim langsung bangkit dari duduknya dan buru-buru mencium tangan ibunya.
"Ayo pi, cepetan! Kita harus cepat menuju tempat yang sangat - sangat keramat."
Daniel hanya tertawa pelan melihat tingkah putrinya yang sangat hyperaktif.
"Papi berangkat dulu ya, mi.""Iya pi, hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut ya," ucap Carla tersenyum sambil mencium tangan sang suami.
"MAMI! PAPI! MESRA-MESRAANNYA NANTI AJA. SEKARANG ANTERIN KIM KE SEKOLAH DULU!!" Teriak Kim sambil berlari kerepotan menuju meja makan.
"Loh, kenapa balik lagi?"
"Tas Kim ketinggalan mi," ucap Kim menunjukan cengiran khasnya.
"Ayo pi, percepat go go!" Kimberly menarik tangan papanya, sedangkan Carla sudah memijat kepalanya pusing dengan keributan yang selalu terjadi di pagi hari, kemudian Carla berjalan menyusul anak dan suaminya.
"Hati-hati di sekolah barunya kalau ada yang macam-macam langsung sikat!"
"siap mi," ucap Kimberly sambil menutup pintu mobil. "Berangkat dulu ya mami sayang, bye."
Carla balas melambai, dia terus menatap tersenyum tulus yang tercetak di bibir manis putrinya, senyum itu harus tetap tercetak di sana karna senyum putrinya adalah suatu kebahagiaan terindah baginya.
Carla kembali masuk menuju meja makan, dia tersenyum sekilas ke arah para pembantu rumah tangga yang tengah membersihkan meja makan. Ia berjalan menuju kamar, kemudian mengambil sebuah kotak kecil yang berada di laci paling bawah. Carla membukanya dengan perlahan, seulas senyum terukir sempurna di bibir manisnya, ia mengambil sebuah liontin kecil berbentuk bunga yg sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA
RomanceAku ingin bercerita tentang GENGSI yang berakhir penyesalan.Tentang PERJUANGAN yang tiada ujungnya. Ini kisah tentang ANZERO BILLAR ARSEN. Bahkan baja panas sekalipun tidak akan bisa melelehkan es yang sudah terpahat sempurna dalam pribadi seo...