11

284 74 45
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

  Arsen berjalan menyusuri koridor menuju kelas nya, berkali-kali dia mengecek ponsel nya mencoba menghubungi mama nya, karna Luna tidak ada kabar sejak semalam pergi mengantarkan pesanan baju untuk pelanggan mereka.

  "Angkat ma."

  Arsen kembali menghubungi mama nya, tapi lagi-lagi nomor yang dia tuju sedang tidak aktif. Arsen menggeram kesal, kenapa dia begitu tidak becus menjaga mama nya.

   Banyak sapaan yang di lontar kan untuk nya tapi tidak dihiraukan oleh cowok itu, ada yang tidak sengaja dia tabrak tidak juga dia hiraukan. Yang terpenting sekarang dia mengetahui keberadaan mama nya.

  "Arsen!"

   "ALLAHUAKBAR!"

  Arsen tersentak kaget karna Kimberly yang muncul tiba-tiba dan mengagetkan nya.

  Kimberly tampak meneliti penampilan Arsen hari ini. Menatap intens dari atas sampai bawah.

   "Ok Arsen hari ini makin ganteng, jadi Kim harus siap siaga di samping Arsen kapan pun detik berapa pun supaya murid yang lain gak gangguin Arsen" ucap nya bersemangat.

  Sedangkan Arsen, menatap tajam ke arah Kimberly yang mengganggu pagi nya.

   "Minggir!"

  Arsen mendorong bahu Kimberly dan berjalan masuk ke kelas nya, di sana sudah ada Jeff dan Aslam yang tertawa ngakak melihat kelakuan keduanya.

   "Santai Sen masih pagi, muka lo dah kusut aje kek karpet rumah Aslam."

   "Gue mulu jadi sasaran, gak capek tu mulut gue mulu yang di salahin ?" Ucap Aslam tidak terima.

   "Arsen kok malah ngedorong Kim? Kan Kim gak ngapa-ngapain?" Kimberly menghampiri ketiga nya dan memilih duduk di samping Aslam.

   "Sen, napa dah? Makin kusut muka lo suer dah."

   "Nyokap gada kabar dari semalem."

   "Emang Mama nya Arsen kemana? Pergi gitu ninggalin Arsen? Atau mungkin Mama nya Arsen lagi jalan-jalan?" Ucap Kimberly memangku dagu mengagumi ciptaan tuhan di depan nya.

  Arsen melirik jengkel pada Kimberly, dia mengerakkan gigi geram dengan kelakuan gadis di hadapannya.

  "Lo bisa diem gak? Gak usah jadi benalu dalam hidup orang."

   Aslam berdekhem melihat tatapan membunuh dari Arsen yang di tujukan untuk Kimberly.

   "Kim, mending sekarang lo balik ke kelas dulu ye, soalnya kan bel bentar lagi bunyi."

   "Kim mau liat Arsen dulu, kalo udah puas baru Kim pergi."

   "Lo gak denger Arsen ngomong apa barusan?"

ATLANTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang