Aku ingin bercerita tentang GENGSI yang berakhir penyesalan.Tentang PERJUANGAN yang tiada ujungnya.
Ini kisah tentang ANZERO BILLAR ARSEN. Bahkan baja panas sekalipun tidak akan bisa melelehkan es yang sudah terpahat sempurna dalam pribadi seo...
Hay hay semuanya, moga seneng ya sama ceritannya, Kim disini bakal selalu pantau pembaca semua, siapa tau Kim bisa jadi detektif handal ♥︎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Keadaan kantin di SMA GARUDA selalu ramai seperti biasanya, ada yang hanya nongkrong dengan mencomot satu persatu cireng bi oyes, ada yang ngerumpi dan sisanya mengisi perut setelah mumet dengan pelajaran yang menguras otak.
"Yaelah beneran tu anak cakep bener ngalahin mantan gue yang laen," celoteh Jeff menceritakan pasal pertemuannya dengan gadis cantik di koridor.
"Terus lo apain? pacarin?"
"Ya belum lah bro, butuh proses yang panjang untuk mencapai hubungan yang sempurna eaaaaak," ucap Jeff menaik turunkan alisnya.
"Terus Orlyn?" Tanya Arsen, cowok itu baru membuka suaranya saat makanan di depannya sudah habis.
"Owh si Orlyn mah tetep di hati, selalu nomor satu tak tergantikan walau badai menerjang."
"Goblok!!"
Arsen merogoh saku celanannya dan mengambil benda pipih dari sana, dia mulai memainkan game tanya jawab yang menjadi pengisi waktu luang saat ia sedang bosan.
"Orlyn!!"
Arsen memejamkan matanya sejenak, kenapa di dunia ini harus ada manusia spesies Jeff? Yang ributnya selalu membuat kuping panas? Apa tidak ada di dunia ini obat penangkal atau mungkin vaksin untuk spesies aneh ini?
"Duduk bareng kita sini," ucap Jeff sambil melirik Arsen meminta persetujuan.
"Terserah."
"Thanks Jeff, tumben lo baik," ucap Lala dan Orlyn saat sudah duduk di bangku dengan nampan berisi makanan yang di letakkan di atas meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Yurika Orlynza naumi)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
