For the ending of my first begin.
Pada suatu waktu yang tepat dalam sebuah ketetapan yang dikehendaki oleh Yang Maha Berkehendak, kita menutup lembaran lampau dan memasukkan masing-masing nama pada buku yang baru.
Kita menjadikan masing-masing nama sebagai bagian dari doa yang berumur paling panjang.
Di hari itu, kita akan saling tahu bahwa terucapnya janji di hadapan Tuhan merupakan awal langkah untuk saling belajar melapangkan dada bagi riuh cinta, setia, maaf, dan sabar yang tak mengenal usia.
Sebelum sampai di sana, kita mencukupkan diri dengan menjadi sebaik-baiknya hati dan pribadi. Karena ketika tiba di hari itu, kita adalah dua kepala dan jiwa yang terlahir kembali menjadi satu tubuh. Sukaku adalah sukamu, dukaku adalah dukamu, dan ceritaku adalah tentangmu.
Mungkin, akan ada sebagian hari yang sebelumnya tidak pernah terjangkau oleh prasangka dan rencana kita. Mungkin, akan ada sebagian hari lain yang menuntut kita untuk mengalah dengan meredam amarah dan kesal. Namun, mungkin pula ada sebagian hari yang membawa kita lelap bersama senyum yang tak mereda.
Dunia terkadang diperbolehkan untuk tidak memihak pada kita, bukan?
Mungkin nanti, akan ada suatu hari ketika jiwaku sendu oleh letih ataupun jiwamu gelap oleh lelah. Namun, kita harus selalu ingat, janji yang telah terucap untuk saling membersamai adalah obat yang selalu setia pada suatu kesembuhan.
Saling menyandarkan letih dan lelah adalah cara kita mencintai kita.
Sebelum sampai di hari itu, sebagian patah, ketakutan, dan ragu yang dilalui hati adalah cara-cara indah dari Tuhan untuk menjaga prinsipku dalam menjadikanmu sebagai yang pertama dan terakhir di perjalanan menyentuh hubungan bernama kita.
Menuju hari itu, jawaban "iya" dariku adalah bentuk lain dari keteguhan untuk menyerahkan sisa usia mencintaimu dengan sungguh-sungguh.
Dan di hari aku menuliskan surat ini untukmu, cinta telah menutup rapat pintunya, memutar kunci, lalu menyerahkannya kepada Tuhan.
Ketika akhirnya tulisan ini sampai di matamu, percayalah, Tuhan yang telah mempertemukanmu untukku.
Ketika akhirnya tulisan ini sampai di matamu, percayalah, aku telah lebih dahulu bersedia mencintaimu karena kita adalah bagian dari seindah-indahnya rencana Tuhan.
***
This is kind of writing that has been highly requested, sebuah tulisan untuk seseorang di masa depan. Semoga suka ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tidak Pernah Mampu Tersuarakan
RandomSekumpulan kata yang mencoba menyentuhmu. Semoga terbaca.