BAB 3

101 13 0
                                    

Menghabiskan waktu di perpustakaan sudah menjadi kebiasaan bagi Elleanor. Gadis itu bahkan mulai menggelung rambut kepangnya jika sudah bertahan dengan beberapa buku. Seperti yang sedang ia lakukan sore ini.

Selepas menguping secara tidak sengaja pembicaraan para guru, Elle bergegas melangkahkankan kakinya menuju perpustakaan. Miss Therenia hanya tersenyum ramah kala gadis itu menyerahkan kartu siswanya.

“Mengerjakan tugas?” tanyanya.

Elle tersipu malu lalu  menggeleng. “Hanya sedang mencari bahan bacaan.”

“Bukankah sekarang seharusnya kau masuk kelas Herbology?” Penjaga perpustakaan itu tampak menelisik  wajah Elle dengna seksama.

“Eh. Iya, Miss. Saya sedang mencari buku tentang beberapa tanaman dalam ilmu farmasi dan ramuan,” jelas Elle sambil menunduk.

“Ohh. Kau bisa mencari di lorong sepuluh untuk Farmasi, dua belas untuk ramuan, dan lima belas untuk herbology. Tapi kalau kau ragu silakan panggil aku.” Kartu siswa dikembalikan dengan senyum ramah penjaga perpustakaan berambut merah itu.

Setelah mendapat informasi itu, Elle segera melesat ke lorong sepuluh. Hanya butuh waktu tiga puluh menit bagi Elle untuk menemukan apa yang dicarinya.

Perpustakaan Maple High Scool Academy adalah perpustakaan bagi pelajar sejati. Ia sesuai dengan gambaran perpustakaan para pengarang fiksi sejarah. Jangan bayangkan ruangan futuristik dengan komputer tersebar dimana-mana. Rak-rak kayu menjulang tinggi hingga ke langit-langit. Setiap lorong berisi berbagai macam klasifikasi buku sesuai dengan mata pelajaran di Maple.

Elle mencintai perpustakaan ini sejak ia pertama kali memasukinya. Bau kertas dan perkamen membuat ia tidak bisa memilih tempat yang paling ia favoritkan selain perpustakaan. Dan ia bersyukur penjaga perpustakaannya adalah wanita yang sangat cantik dan juga ramah. Meskipun ia mendengar kadang Succubus berambut merah itu kadang sangat menyeramkan kepada siswa-siswa yang selalu tidur di perpustakaan.

Dalam tiga puluh menitnya, Ia sudah menemukan enam buku. Dua buku masing- masing untuk mata pelajaran yang disebutkan oleh Miss Therenia. Beragam Tanaman Penawar Racun dan Racun Paling Mematikan Untuk Makhluk Mistis adalah dua judul yang diambil Elle dari lorong Farmasi. Sementara dari lorong Ramuan ia menemukan Ramuan Level Menengah dan Mengenali Unsur Dasar Nabati dalam.Ramuan. dan dua buku lainnya yang ia anggap dapat membantunya dari lorong Herbology adalah Tanaman Klasik dan Khasiatnya serta Berbagai Tanaman Pencipta Racun.

Keenam buku itu ia jejerkan di atas meja. Beruntung perpustakaan memiliki kaca-kaca besar yang sangat banyak. Sinar mentari sore mulai menyoroti Elle yang begitu tenggelam dalam bacaanya. Ia tampak terlena dengan buku-bukunya dan catatan di bukunya terus bertambah banyak seiring dengan selesainya tiap buku yang ia baca.

Salah satu kemampuan manusiawi yang diturunkan langsung oleh orangtuanya adalah kemampuan membaca cepat dan mengolah data secara ringkas. Dan gadis itu merasa bersyukur atas kemampuan itu. Sehingga ketika ia menyelesaikan semua buku yang ia ambil dari rak perpustakaan, ia sudah melingkari catatan di bukunya dengan lingkaran yang tebal.

Dan lingkaran itu hanya berujung pada satu tempat. Blackcave.

Sebagai seorang penutur, Elle sadar bahwa, mungkin hanya ia yang dapat membantu sahabatnya pulih. Apa yang dialami oleh Peony bukanlah hal yang biasa-biasa saja.

Wolfbane adalah tanaman berwarana biru yang sangat cantik. Sayangnya ia memiliki kandungan racun yang sangat tinggi. Racunnya adalah jenis yang menyebabkan orang mengalami kejang secara karena darah dipompa secara berlebihan. Namun, di tangan yang tepat racun itu justru dapat menjadi obat stimulus yang baik untuk kesehatan. Seiring kemajuan ilmu medis wolfsbane yang sudah dikeringkan dan ditumbuk halus lalu ditakar sesuai dengan dosis yang tepat, tidak akan menjadi masalah kesehatan. Hanya saja tanaman itu tetaplah pantangan bagi ras werewolf, bagaimanapun wujud tanaman itu.     

Journey to Nightshade (MAPLE ACADEMY YEAR 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang