UNDERCOVER (Harlena FF/ H.S & S.G)

[1] Meet again

Chapter 1

Hari ke dua sejak kepindahan bintang muda yang bersinar itu ke kediaman barunya di LA. Ia tampak bersemangat merapikan dan menata letak barang-barangnya sejak kemarin, walaupun sebagian besar perabotan umum lainnya sudah duluan tertata rapi oleh entah siapa, ya kau tahu? dia orang kaya dan artis papan atas, tentu saja dia bisa melakukan segala hal yang orang biasa tidak bisa lakukan. Tinggal satu benda lagi di tangannya dan bersiap untuk di gantungkannya di dinding ruang keluarga, kumpulan vinyl piringan hitam yang sudah di figurakan, itu karya besarnya, terpampang indah tulisan "Harry Styles-Sign of the time, #1 UK chart" disana. Pria bernama Harry styles itu tersenyum puas menatap figura yang sudah menempel di dinding. "You should proud of your self, dude," ucapnya pada dirinya sendiri diiringi smirk khas ala dirinya.

keesokan harinya, pria yang tampannya kelewatan itu bangun lebih pagi, menyibak gorden kamarnya dan mengedarkan retina hijau emerald miliknya ke luar jendela. 

"okay, i will find you today, bersiaplah!" seringai muncul di permukaan wajah bangun tidurnya. Ia sudah mempersiapkan semuanya, mencari informasi terkait tempat tinggal Gomez, artis perempuan yang mengusik kesabarannya akhir-akhir ini, dan ya, ia membeli mansion seharga 28$ USD dengan mudah hanya untuk memenuhi rasa keingin tahuannya terhadap gadis itu, mungkin.

 Harry meninggalkan mansionnya dengan jogging suite yang sempurna melekat di tubuh tegapnya. Mulai berlari dan mengintip kesana kemari dibalik kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Menurut informasi yang ia dapat, Gomez juga rutin ber jogging di pagi hari di lingkungan perumahan itu. Harry makin bersemangat bermain detektif-detektifan dengan dirinya sendiri, satu jam ia habiskan untuk mengelilingi sekiranya 1/5 bagian lingkungan elite yang luas itu, ia masih belum menemukan gadis yang di carinya.

"sial, apa spy gadungan itu membohongiku?" prasangka buruknya mulai timbul. Ia menengak air mineral dari mini bag di pinggangnya. Mengecek ponselnya sebentar, sampai ia mendongakkan kepala ketika mendengar derap kaki mendekat ke arahnya.

Barangkali keberuntungan adalah miliknya hari ini, gadis yang di carinya sejak tadi mendekat ke arahnya tanpa diberi umpan apapun. Harry membuka kacamata hitamnya memandang lekat ke arah perempuan berambut panjang bergelombang itu. Menyembunyikan senyum lebarnya, lalu menegakkan tubuhnya. Perempuan itu memperlambat gerak kakinya dan berhenti tepat satu meter di depan Harry dengan nafas sedikit ter engah.