[4] Drunk

62 4 0
                                    


Author's POV

"Wow, we are so blessed with reuni #Jelena yang telah sekian lama tidak terdengar kabarnya." "Aussie, lihat foto-foto mereka tengah bermain sepeda bersama, ke gereja bersama, menghadiri pernikahan ayah Justin dan melakukan banyak hal bersama, itu sangat manis, I'm so Envy!" pembawa acara berita gosip itu memekik centil ke teman hostnya satu lagi. "Ya, I'm totally with you! Selena terlihat sangat bahagia dengan hadirnya Justin di sisinya kembali, tawanya cukup membuktikan how happy she is!"

  "Ya, I'm totally with you! Selena terlihat sangat bahagia dengan hadirnya Justin di sisinya kembali, tawanya cukup membuktikan how happy she is!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pemberitaan kembalinya Selena dan Justin melesat seperti kembang api terbang keseluruh platfrom media. Mereka benar-benar terlihat telah memperbaiki kesalahan yang sudah mereka sesalkan sebelumnya. Selena selalu memajangkan senyum lebarnya hampir disetiap foto yang di ambil paparazi. Ya, dia sangat bahagia Justin sudah kembali kesisinya. Permohonan maaf Justin meluluhkan hatinya yang benar-benar sudah sangat dalam jatuh kepada pria Kanada itu. Bahkan wejangan dari ibu dan sahabatnya yang mewanti-wanti jika Justin akan mengulangi kesalahan yang sama tidak ditanggapi oleh Selena. Ia selalu menyetel hatinya untuk yakin jika Justin lah yang terbaik untuknya. Justin tidak akan menghianatinya lagi setelah sekian kali melakukan itu padanya.

Tidak bisa ditampik jika kabar itu sampai ke hadapan Harry, tentu saja. Ia berusaha tidak menggubris hal terkutuk itu, namun terkadang ia terpaksa harus mendengarnya dari teman-teman di studionya, jelas mereka semua tertarik untuk membahas gosip panas itu tanpa mengetahui perasaan Harry. Ketika perjalanan pulang dan melintasi rumah Sel, matanya selalu memindai ke sana. Beberapa hari ini, tampak tak ada kehidupan di dalam. Ia tahu, Sel pasti tidak berada dirumah. Harry pun tidak memiliki hasrat untuk membobol rumah Selena seenaknya seperti yang biasa ia lakukan, kau masih punya harga diri, dude, begitu bisikan batinnya. Bahkan Selena belum sekalipun membalas pesan yang dikirim Harry padanya. See, si keriting ini benar-benar sudah terlupakan.

Jauh di dalam sana, hatinya sesak akan semua yang terjadi, ia pun tak tahu kenapa. Ia ingin mencari dan menarik lengan Selena sekarang juga ke rumahnya dan menguncinya disana, ia tak rela Selena menghabiskan hari-harinya dengan si sialan Justin, layaknya jatah makan hariannya direbut oleh orang lain dan dia sangat kelaparan. Entah sejak kapan perasaan sialan itu muncul di hatinya. Padahal sebelum berencana pindah ke LA, ia hanya memiliki rasa penasaran dan sedikit simpati pada Sel, namun sekarang, Harry benar-benar jatuh ke dalam lubang yang ia gali sendiri. Ia terjerat daya tarik dari sang Gomez.

"Fuck!" suara berat itu mengumpat cukup keras di kursi penumpang, matanya terparkir pada video Jelena saling berciuman di ruangan gelap. Sang supir tampak terperanjat mendapatkan itu karena sedari tadi keadaan di mobil sangat sunyi senyap. Oh tidak, supir itu mendengarkan iphone Harry yang satu lagi berdering dan tidak disadari oleh tuannya.

"Tuan, maafkan saya. Ur phone is ringing." ucap sang supir menimbang-nimbang suaranya supaya tidak semakin merusak mood tuannya.

"Sialan! Rubah berwujud manusia! Kau dibodohi dan kau masih tak sadar! Dungu!" umpatannya bersambung-sambung. Harry mengacak rambutnya kasar. Masih mengabaikan dering telfon dan supirnya.

UNDERCOVER (Harlena FF/ H.S & S.G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang