Rose pov
Unnie aku ingin bicara dengan mu " Kata ku. "Bicara apa? " Tanya jiso. Aku menetralkan jantung ku terlebih dahulu baru lah aku mengatakan nya. "Anu unnie,, aku ingin bicara kalau aku jatuh... " Kata ku tersendat. "Aku tau kau mencintai ku" Jiso tersenyum hangat pada ku. Jantung tambah memompa lebih cepat dari biasanya. Aku hampir saja tidak bisa bernafas. "Apa? Aku tidak salah dengar bukan?"tanya ku. " Tidak, aku tanya sekali lagi kau benar sudah melupakan lisa? "Tanya jiso... " Aku sudah melupakan nya sejak kau peduli dengan ku dan tiba tiba kau tidak peduli dengan ku.. Aku rasa aku gagal memberi mu kesempatan makanya kau mundur tapi bagiku kau sudah tidak mencintai ku lagi, hari hari berlalu aku terus saja memikirkan mu bahkan memperhatikan mu unnie "jelas ku jiso menghampiri ku dan duduk disamping ku. " Itu rencana ku, karna kau susah untuk aku dekati, maka dari itu aku melakukan cara terampuh ku, tenang saja aku tetap mencintai mu"kata jiso tersenyum dan memeluk ku kedalam pelukan nya. Aku pun membalas pelukan dengan hangat.. "Makasih sudah membahagiakan ku akhir akhir ini, gomawo unniee" Kata ku. "Aku yang berterima kasih dengan mu, kau yakin bersama ku. " Tanya jiso. "Aku yakin karna kebahagiaan ku hanya padamu:(" Kata ku tulus. Jiso terkekeh "Baik lah kalo gtu, mulai saat ini , hari ini kau sepenuhnya menjadi milik ku, dan mulai sekarang apapun masalah yang menyangkut mu aku akan bersamamu dan melindungi mu." Kata jiso dengan tulus.aku bahagia sangat bahagia jika dia tidak benar benar berubah padaku.
" Tidur lah disamping ku "kata jiso kemudian membelai pipi ku gemas. " Goodnight unnie"kata ku yang mencium bibir nya. Jiso tersenyum dan membalas ucapan ku..
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Pagi yang cerah cahaya masuk ke kamar rose dan jiso. Mereka sudah menyatakan satu sama lain memang tidak terlalu ribet tapi mengatasi kegugupan nya memang lah susah. Rose senang jika jiso menerima perasaan rose saat ini. Tentu nya rose akan menjaga jiso dan jiso pun sebaliknya. Rose menggeliat dan meregangkan otot nya rose membuka mata saat jiso tidak ada disebelah nya.
Rose pun bangkit dari tidur dan turun kebawah ternyata yang lain nya sudah turun dan bersial siap."Gimana tdr mu rose nyenyak bukan setelah diterima perasaan cinta mu itu? " Sindir jennie. Rose mulai gugup dan menampilkan senyum nya.. "Mungkin begitu, sangat nyenyak jika tdr bersama orang yang dicintai"kata jiso yg sedang merapikan meja makan. " Unnie kok bangun lebih dulu kok gak bangunin aku? "Kata rose yg duduk disebelah dahyun. " Hari ini kita libur kah? Kok kalian gak memakai seragam sekolah? "Tanya rose. " Kita libur, dan lisa sudah mengizinkan kita semua, dan kita akan dirumah saja"kata jennie.
"Tapi ngomong ngomong, teman lisa besok juga mau nikah, unnie kapan sama lisa? " Tanya dahyun. "Khem,, sebenarnya aku juga tidak sabar menikah dengan lisa, tapi lisa tidak membahas nya saat berdua dengan orang tuaku" Kata jennie sedikit sedih. "Tidak apa jen yang penting lisa sudah berusaha untuk membahagiakan mu" Kata jiso. Rose menarik tangan jiso untuk datang ke pelukan nya. Jiso pun memeluk rose
"Mandilah makanan sudah siap" Kata jiso melepas kan pelukan nya. "Baiklah aku mandi dulu " Kata rose mengecup pipi jiso. Jiso hanya tersenyum manis.Tiba tiba terdengar mobil lisa yang sedang memasuki pekarangan mansion nya. Lisa turun dan membawa sekantung buah apel dan hanwoo untuk dimakan bersama sama. "Selamat pagi semua,, gimana sarapan sudah siap? " Tanya lisa. Jennie mengangguk senang. "Rose? Dimana dia?kok ga keliatan dia, masih tdr? " Tanya lisa. "Dia lagi membersihkan dirinya" Jawab jennie. Dahyun, monbyul, jiso, dan jenlisa duduk di ruang makan dan tinggal menunggu rose datang.
Setelah rose turun untuk bersiap sarapan keheningan mulai menguasai mereka setelah sarapan selesai. Dahyun dan monbyul ingin keluar bersama untuk membeli baju untuk bersiap datang ke acara pernikahan jungkook. "Aku berangkat dulu bye" Teriak dahyun.
Rose dan jiso sibuk memainkan PS . Sedangkan jenlisa sedang menikmati pemandangan di taman dipagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenlisa 1 [END]
ContoLISA PO'V Setelah aku memarkirkan mobil nya semua murid melihat ku tanpa kedip dan bersorak pelan dan banyak bisikan bisikan. "Omaigat itu anak pemilik sekolah ini " "Iya, gilak sumpah cantik bnget + ganteng lagi " "Hay lalisa, mau kah kau jdi pcr...