dua

138 24 1
                                    



















di hari minggu yang cerah ini, sebagian orang sedang pergi berlibur. minimal jalan-jalan ke taman kota atau ke mall agar menghilangkan suntuk. tapi tidak dengan yeosang lelaki 18 tahun itu malah sibuk berguling-guling di kasur empuk kesayangannya.

bosan!

yeosang bosan! dia bingung harus melakukan apa. ingin jalan-jalan keluar, tapi malas sedang melanda. ingin movie marathon, tapi dia sedang tidak mood untuk menonton film. ingin bermain game, tapi dia bosan karna tidak ada game yang menarik hatinya. pokoknya hari ini yeosang bosan dan tidak mood!

“ugh, sebal!”

si manis kang itu menatap layar ponselnya yang sepi karna tidak ada satu pun notifikasi yang masuk. bibirnya melengkung kebawah, merasa hidupnya sangat menyedihkan sekali saat ini.

“jongho mana ya? huhu gue boseeeennnn.”

yeosang berniat menghubungi si lelaki choi, tetapi diurungkannya kembali ketika dia teringat jongho sedang melatih basket adik kelasnya. yeosang menopang dagunya bingung, matanya mengedip lucu sambil otaknya berpikir apa yang akan dia lalukan ditengah kegabutan ini.

namun, selang beberapa menit ponsel yeosang berdering.

jjongie🍎 is calling...

melihat nama kontak yang tertera di layar ponselnya, yeosang segera mengangkat panggilan tersebut.

“jonghoooo....”

“eiyy, santai aja dong, yeoyeo.”

“jjongieeeee.”

“iya kenapa, manis? bosen ya?”

“tuh tau!” yeosang ngangguk-ngangguk sambil mempoutkan bibir plumnya.

jongho terkekeh diseberang sana, “kak joong kemana?”

“jalan sama kak hwa, gue ditinggal sendirian, huh!”

jongho tertawa kencang, sudah dipastikan pasti sekarang pipi yeosang sedang menggembung lucu, tanda kalau si manis lagi kesal.

“yaudah, jangan kemana-mana. setengah jam lagi gue kesana, okay?”

yeosang tersenyum sumringah, “jangan lupa bawain ayam goreng sama matcha latte!”

“baik, baginda ratu.”

yeosang ketawa lucu sambil memutus panggilannya, lalu melempar asal ponselnya ke samping. dia kembali berguling-guling tidak jelas, menunggu jongho datang.

***

jongho masuk kedalam rumah yeosang tanpa mengucapkan salam ataupun mengetuk pintu lagi. dirinya sudah biasa keluar-masuk rumah keluarga kang dengan bebas, sudah menganggap seperti rumah sendiri. lelaki choi itu langsung menuju kamar sang pemilik rumah.

jongho buka pintu kamar yeosang perlahan, dirinya berdecak mendapati sahabatnya tertidur dengan posisi yang tidak elit. dia menghampiri sahabatnya, lalu duduk di pinggir ranjang. mengguncang pelan bahu sempit yang seumuran namun berbeda bulan.

“yeo, bangun.”

yeosang menggeliat sedikit, namun matanya masih memejam.

“yeosang sayang ayo bangun, katanya laper. nih gue bawain ayam goreng sama matcha latte nya.”

“bentar ahh....” sahut yeosang dengan suara paraunya.

“bangun heh, gue gelitikin nih kalo nggak bangun.”

𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞 - 𝐣𝐨𝐧𝐠𝐬𝐚𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang