Darkness School, sekolah yang cukup unik, sekolah ini memiliki beberapa tradisi yang wajib dilakukan oleh seluruh siswa maupun guru. Ritualnya dilakukan pada hari senin, kamis dan jum'at, pada pelaksanaannya siswa dan guru memakai pakaian berwarna gelap, dan untuk pemimpin ritual diwajibkan memakai pakaian serba hitam dan juga membawa kemenyan sebagai syarat.
Ritual Penenang arwah bertujuan agar sekolah ini mendapat banyak prestasi dari berbagai cabang perlombaan tanpa harus bersusah payah berlatih, dan semua arwah yang pernah singgah di sekolah ini dapat hidup dengan tenang.
Aneh memang tetapi hal itu membawa keuntungan bagi sekolah, dari tahun tahun sebelumnya sekolah dapat dengan mudahnya mengalahkan Twilight school, yang dikenal dengan rajanya perlombaan, hampir semua piala perlombaan tingkat kota atau provinsi diboyong oleh pihak Twilight school.
Dan sebuah keajaiban yang nyata bahwa Darkness School dapat mengalahkannya dengan mudah. Semuanya berkat ritual anehnya.
Andai saja mereka tidak pernah melakukan itu dari awal, mungkin Twilight School tidak akan terkenal seperti saat ini.
Seorang siswi berkacamata mengikuti ritual dengan gelisah, matanya menelisir keseluruh penjuru ruangan, memperhatikan teman temannya yang mengikuti ritual penenang arwah dengan khidmat.
Tangannya meremas rok yang dipakai, hawa panas langsung terasa ditempat ini, sebuah tempat seperti aula yang dipenuhi dengan beberapa sesajen dan sebuah patung besar berbentuk serigala.
"Sialan, kenapa tiba-tiba suasana di sini menjadi pengap dan panas." Keluhnya.
Bagaimana bisa semua teman temannya begitu nyaman saat acara ritual berlangsung, padahal udara di sini begitu pengap. Gadis itu berkali-kali mencoba untuk fokus melakukan ritual ini, tapi nihil tidak bisa.
"Oh ayolah, laksanakan ritual ini dengan cepat. Sungguh saat ini tubuhku seperti berada di dalam panggangan raksasa." Rengeknya.
Saat ritual sudah selesai, dan pemimpinnya membagikan bunga tujuh rupa kesetiap sudut ruangan ini, tiba tiba gadis itu jatuh, badannya kejang kejang tidak keruan, matanya yang hitam berubah menjadi merah, pemimpin ritual tersenyum tipis melihat kejadian yang ada didepannya, sampai tak ada seorangpun yang tau.
"Siapapun Tolong.. a..akuu." Rintihnya. Bisa dibilang gadis ini berada di posisi antara hidup dan mati.
Dia melihat makhluk memakai pakaian serba hitam mencekik lehernya, memblokir akses pasokan oksigen.
Dia berusaha untuk melepaskan tangan yang mencekiknya, tetapi tangan itu tidak bisa dia sentuh.
Mata Raina menelusuri keseluruh penjuru ruangan, tiba-tiba di ujung aula dia melihat seorang gadis yang terlihat sedang memerlukan bantuannya.
"Hey! Siapapun. Tolong gadis itu! Dia sekarat. Oh ayolah siapapun tolong dia." Paniknya.
Aneh, tidak ada yang mendengar ucapannya, tanpa memperdulikan reaksi orang lain. Raina berusaha berjalan menghampiri gadis itu.
Dia menyelipkan badan mungilnya dari gerombolan siswa yang ada di sini.
Saat gadis yang sedang kritis itu menjerit kuat, barulah semua orang sadar. Mereka berteriak meminta tolong kepada guru, tetapi tidak ada respon apapun dari para guru. Seakan pasrah melihat salah satu muridnya yang sedang sekarat.
Beberapa detik kemudian, sebelum Raina sempat menolongnya gadis itu sudah tergeletak tidak lagi bernyawa. Ya dia tewas, entah karena sebab apa.
Raina memperhatikan dengan detail jasad perempuan itu, dia menemukan ada bekas cekikan yang berada di leher gadis itu, serta goresan berwarna hitam mengalir di bawah bibirnya.
Pemimpin ritual menyuruh seluruh siswa agar masuk ke dalam kelasnya, tanpa memperdulikan jasad yang sudah mulai memucat.
"Mohon perhatian, silahkan kembali ke dalam kelas kalian masing masing, soal jasad Jennie saya yang akan mengurusnya." Ucapnya tenang.
Aneh, seperti ada sesuatu yang di tutupi pihak sekolah soal kematian Jennie. Kasian dia, masih muda tetapi sudah mati dengan cara yang tidak wajar.
Dengan terpaksa Raina harus menuruti perintah Pak Theodore selaku kepala sekolah serta pemimpin ritual ini.
Raina berfikir sejenak, jasad Jennie akan di kemanakan nantinya oleh pihak sekolah, apakah pihak sekolah akan memberitahu orang tua Jennie soal ini? Kenapa Jennie bisa meninggal tanpa adanya sebab yang jelas?.
Sebuah Bel berdenting keras membuyarkan seluruh isi pikiranku. Aku berlari kencang menuju kelasku yang jauh dari sini.
Pelajaran pertama pun dimulai.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
My School Secret (Ina Version)
HorrorSemuanya bermula kala mereka mendapati seorang siswa yang mati saat mengikuti sebuah ritual yang sudah lama ada di sekolah mereka. Teror demi teror mereka dapatkan, mereka merasakan ada sesuatu yang janggal di sekolahnya. Satu persatu teman baiknya...