Blind Love

1K 100 64
                                    

.
.
.
.
.
.
.


"Ia tau ini gila. Ia tau ia sering disakiti, diacuhkan bahkan di duakan. Namun ia bisa apa? Tak ada yang bisa ia lakukan, kecuali mempertahankan, karena ia mencintai orang itu."
.
.
.

Malam hari, di taman yang indah. Yang hanya diisi oleh beberapa pengunjung saja, terdapat seorang pemuda mungil nan imut yang saat ini sedang menunggu di bangku panjang yang tersedia di taman itu.

Drtt.... Drtt....

Bunyi ponsel membuyarkan lamunan pemuda itu.

"Halo."

"Suk, maaf ya. Hari ini aku ngak bisa kesana."

Pemuda imut itu sedikit meremas ponsel yang saat ini ada di genggamannya. Kemudian tersenyum palsu. Ia sudah tau akan hal itu, karena ia sudah terlalu sering mengalami nya.

"Ah, ngak papa kok hoon."

"Kamu ngak nungguin aku di taman itu kan?"

"Engak kok hoon. Baru aja aku mau bilang kalau aku ada urusan malam ini." Tentu saja pemuda itu berbohong. Sudah berjam-jam lama nya ia disana, hanya menunggu orang yang selalu tak menepati janji mereka. Selalu saja begitu, tapi ia selalu percaya bahwa sang pacar akan menepatinya. Ia terlalu buta, buta akan cinta sang pacar.

Dapat pemuda manis itu dengar bahwa pemuda yang berada di sebrang sana menghela napasnya lega. "Syukurlah. Kalau gitu aku tutup dulu ya teleponnya."

Tuutt.

Pemuda manis itu meletakkan ponselnya di sebelah dirinya kemudian ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Lagi-lagi sang pacar membatalkan janji yang mereka buat dua hari yang lalu. Ini sungguh menyakitkan. Ia kira sang pacar akan menepati janji nya, ia kira sang pacar tidak akan lagi membatalkan janji mereka, ternyata semua itu hanya khayalan semata.

Bahkan alam semesta seakan tau bahwa pemuda itu sedang bersedih. Hujan turun dengan deras nya. Orang-orang yang berada di taman itu, berhamburan berlari untuk mencari tempat berteduh terkecuali pemuda manis yang saat ini sedang menangis dalam diam.

Ia basah kuyup tapi masih enggan untuk beranjak, bahkan ia tak peduli tas kecil nya- yang berisikan ponsel dan yang lainnya -yang kini tengah basah. Saat ini ia mengasihani dirinya sendiri. Ia terlalu buta akan yang namanya cinta. Tapi ia tak akan menyerah begitu saja. Mungkin ia bisa membuat sang kekasih, perhatian kepadanya, seperti dulu lagi? Mungkin.

Tapi kenapa kisah cintanya begini? Cukup tragis, tapi ia bisa apa? Ia berpikir-pikir apa sang pacar tak mencintai nya lagi? Apa sang pacar telah mempunyai kekasih yang lain? Terlalu banyak luka dalam hubungan yang toxic ini. Tapi lagi-lagi ia tak bisa mengelak, bahwa Choi hyunsuk mencintai pacar nya yaitu; Park Jihoon.

"Kamu ngakpapa ninggalin dia di taman itu?" ucap seorang gadis. Pemuda yang di ajak bicara itu menolehkan kepala nya ke arah sang gadis, kemudian mencium sekilas bibir manis gadis itu.

"Ngakpapa. Dia udah bilang kok, kalau dia ada urusan." ucap pemuda itu.

"Kamu yakin?" Pemuda itu mengangukkan kepala nya, toh pacar nya sendiri kan yang bilang bahwa ia tak jadi kesana? Jadi itu bukan salah nya kan?

"Kamu udah bosen ya sama dia." Gadis itu meletakkan kepala nya di dada bidang milik pemuda itu. Sambil sesekali memainkan jari tangan nya di dada bidang pemuda itu.

SCINTILLAT; [ft Hoonsuk]Where stories live. Discover now