Enjoy.
Warning! Banyak typo bertebaran
***APHRODITE***
Ares Jeno menghentikan kuda pacunya di depan istana para Artemis. Niatnya ke sini untuk menemui Artemis Renjun yang akhir - akhir ini selalu tidak berada di istananya. Sudah berapa kali dia datang ke istana Artemis namun tidak menemukan Artemis pendek itu disini.
Mungkin hari ini Artemis Renjun berada di istananya.
Baru saja dia turun dari kuda pacunya, dewi cantik itu nyatanya terlihat keluar dari dalam istana---membuat sang dewa menyunggingkan bibirnya walau samar.
Artemis Renjun yang keluar dari balik pintu besar istana tempat ia tinggal pun menyipitkan matanya guna melihat dengan jelas siapa yang berada di depan istana Artemis. Dan nyatanya, dewa Ares lah yang berada di depan istana.
"Akhirnya aku bisa menemuimu, " ujar dewa Ares saat sang dewi sudah berada di hadapannya
"Kau mencariku, dewa Ares ?" Tanya Artemis Renjun
"Ya. Aku mencarimu sejak kemarin. Tapi kau selalu tidak ada di istana. Apa kau sedang berada dalam tugas yang penting ?" Tanya dewa Ares
"Sudah beberapa hari ini aku menginap di istana para Aphrodite, " jawab Artemis Renjun jujur
Dewa Ares menaikkan satu alisnya pertanda heran. Ada apa hingga Artemis Renjun harus menginap di istana saudaranya ?
"Memangnya ada apa dengan para Aphrodite ?" Tanyanya heran
"Bukankah kutukan untuk kaum Aphrodite sudah hilang ? Sekarang ada apa lagi ?" Lanjutnya
"Apa kau tidak tahu jika Sang Aphrodite telah menggugurkan bayinya ?" Tanya balik Artemis Renjun hingga membuat Ares Jeno terkejut
Sejak kapan dewi itu hamil ? Kenapa dia tidak tahu ?
"Sang Aphrodite hamil ?" Tanyanya dengan wajah tak percaya
"Ya, dia hamil anak Sang Hades dan dengan tidak memakai otaknya dewi itu menggugurkan anaknya sendiri, "jawab Artemis Renjun sedikit meninggi karena mengingat bagaimana dengan entengnya saudaranya itu menyeringai pada dia saat berhasil menggugurkan bayi yang masih berbentuk gumpalan darah itu
"Sial! Bagaimana bisa aku tidak tahu berita ini ?" Gumamnya bingung
"Kau banyak berlatih untuk perang di istana para Athena dan tidak ada waktu untuk melihat dunia luar, Ares" balas Artemis Renjun
Ya, mungkin benar ucapan Artemis Renjun. Dewa Ares terlalu banyak menghabiskan waktu di istana Athena dan terus menerus mendalami ilmu perangnya hingga tak terlalu mengetahui apa yang terjadi di alam langit.
"Aku harus buru - buru. Jika kau kesini hanya untuk mengajakku berkeliling langit, aku tidak ada waktu. Aku harus segera ke istana para Aphrodite, " ujar Artemis Renjun yang ingin segera menyudahi acara mengobrolnya dengan dewa Ares
"Apa kau ingin aku antar ?" Tanyanya menawarkan diri
"Tidak usah. Aku bisa kesana sendiri. Jika kau punya waktu. Kau seharusnya mengunjungi istana Sang Hera. Apa kau tahu seberapa sering ibumu menitipkan salamnya untukmu padaku ?" Jelas Artemis Renjun dengan nada sedikit kesal karena dewa Ares benar - benar tidak pernah menginjakkan kakinya di istana Sang Zeus dan Sang Hera
KAMU SEDANG MEMBACA
ĄPHŘØDĪTË : DESTINY OF HADES (TAMAT)
Fiksi PenggemarSang Hades Mark Lee mampu membunuh semua dewa - dewi di alam langit. Tapi ia tidak bisa membunuh satu dewi yang ternyata sangat ingin membunuhnya. Sang Aphrodite, Lee Haechan. Dewi cantik yang sangat menginginkan kematiannya. THE QUE...