Chapter 5

24 5 0
                                    

Happy reading ......

Di kamar rawat Ara

" Bunda...bunda tau gak kalau ara itu seneng bangetttt , tadi pas bunda ke kamar mandi ara itu ketemu sama kakak cantik. Soalnya pas ara sendirian di taman kakak cantik itu ngeliatin ara terus jadi ara samperin dehh , tapi ya bunda pas ara ajak ngobrol kakak cantiknya diem terus jadi ara kira kakak cantiknya itu gak bisa ngomong , terus ara langsung minta maaf deh soalnya ara gak maksud nyinggung kakak cantik itu , udah gitu ara pamit soalnya takut di cariin bunda. Pas ara mau pergi tiba-tiba kakak cantik itu manggil nama ara bunda , ara kaget dong bunda karena ara kira kakak cantik itu gak bisa ngomong taunya kakak cantik itu bisa ngomong , terus ya bunda kakak cantik itu bilang ke ara kalau dia itu udah meninggal beberapa tahun yang lalu , ara kaget berarti dari tadi ara ngomong sama hantu. di situ ara takut bunda karena ara kira kalau kakak cantik itu hantu yang jahat , tapi kakak cantik itu bilang kalau dia bukan hantu yang jahat dan ara percaya kalau kakak cantik itu hantu yang baik soalnya kakak cantik itu gak nyakitin ara. ouhh iya bunda ara juga kasian sama kakak cantik itu soalnya di pipi kirinya ada luka gitu bunda pas ara ajak buat ketemu bunda biar nanti di obatin tapi kakak cantik itu bilang ke ara kalau lukanya gak akan sembuh walaupun di obatin , nama kakak cantik itu Aprillyana Putri bagus kan bun ? , namanya itu sama kayak nama bunga kesukaan ara jadi kakak cantik itu ara panggil kak lily karena cantik seperti bunga lili " . ara menceritakan semuanya tentang sosok perempuan itu kepada bundanya.

Bunda ara mendengarkan semua yang diceritakan oleh anaknya dengan serius , kejadian yang baru ara alami itu persis seperti yang ia alami dulu , ia tersenyum dan terharu saat mendengarkan anaknya itu bercerita karena ara sama sepertinya memiliki keberanian dan rasa peduli kepada orang lain.
tapi ia tidak menyangka bahwa kelebihan penglihatan yang ia miliki ini menurun kepada anaknya yaitu ara. ia sedikit khawatir karena pasti ke depannya ara akan terganggu dengan kehadiran mereka apalagi jika ara belum bisa
Mengendalikannya dan belum terbiasa dengan semua ini. Namun ia merasa bersyukur karena untungnya ara diperlihatkan sosok yang berparas cantik dan beraura positif saat pertama kali bisa melihat mereka , tapi ia yakin kedepannya pasti ara di perlihatkan sosok yang beraura negatif , maka dari itu ia berfikir harus menuntun & membimbing ara agar anaknya itu terbiasa dengan semuanya dan bisa mengendalikannya , bunda ara sudah mengira akan seperti apa kedepannya karena ia sendiri sudah pernah mengalami apa yang ara alami sekarang. Namun ia belum memberitahukan kepada ara bahwa dirinyapun bisa melihat mereka (makhluk halus) , yang mengetahui kelebihannya itu hanya keluarganya & suaminya saja tidak dengan anak-anaknya. tetapi sekarang ia akan menceritakan semuanya kepada anak-anaknya terutama kepada ara karena kelebihannya itu menurun kepadanya.

" Bunda tahu ko kalau tadi kamu ngobrol sama kakak cantik itu , bunda juga tahu kalau kakak cantik itu baik " jawab bunda , yang membuat kerutan di dahi ara terlihat sehingga alisnya menyatu karena ara sudah tahu bahwa kakak cantik itu adalah hantu yang mana tidak bisa dilihat oleh banyak orang.

" Bunda ko bisa ngeliat kakak cantik itu sih ?..., padahal tadi kakak cantik bilang kalau yang bisa ngeliat dia itu cuman orang-orang tertentu aja contohnya kayak ara, berarti bunda juga sama kayak ara dong ? ". Tanya ara pada sang bunda.

" Iyaa sayang bunda juga sama seperti kamu , dulu bunda juga ngalamin hal yang sama waktu umur bunda 7 tahun , kalau suatu saat nanti kamu ngeliat sosok lain yang berpenampilan berbeda dengan kakak cantik itu kamu jangan panik dan jangan takut okee kan katanya ara pemberani dan juga ara harus percaya & ingat bahwa ada Tuhan yang akan selalu melindungi kamu , ara hanya cukup berdoa agar di jauhkan dari hal-hal yang buruk ". Ucap bunda ara sekaligus menasehatinya.

" Wahh,asik bunda berarti nanti kita berdua bisa ngobrol sama kakak cantik itu ". Ucap ara dengan nada senang , namun raut wajah ara kembali bingung . " Emangnya nanti ara bakal ngeliat siapa lagi bunda ? ". Tanya ara dengan raut wajah bingungnya.

" Belum saatnya sayang , nanti juga kamu bakal tau ko kedepannya dan kamu harus janji sama bunda kalau saat itu tiba kamu gak boleh takut karena bunda akan berusaha jagain kamu , bunda percaya kamu itu anak yang pemberani ". Ucap bunda ara sekaligus meyakinkan anaknya.

" Okeee bunda ara janji ". jawab ara , walaupun ia tidak mengerti maksud dari ucapan bundanya itu.

Bunda ara tersenyum setelah mendengar ucapan anaknya kemudian ia berucap
" Yaudah sekarang ara tidur ya udah malem ".

" Siap bunda ara tidur dulu ya , bunda juga jangan tidur malem-malem , selamat malem bunda , cup ". Balas ara sambil mengecup pipi bundanya.

Tak lama kemudian ara pun masuk ke dunia mimpinya , lalu sang bunda membenarkan letak selimut yang ara gunakan tidak lupa pula ia memberi kecupan di kening sang anak dan mengucapkan selamat malam.


Tok... tok... tok...

" Assalamualaikum "

Ceklek.. Suara pintu terbuka dan yang membuka pintu itu adalah ayah ara.

" Waalaikumsalam , baru pulang kerja mas atau dari rumah eyang ? ". Saut bunda menjawab salam dari sang suami , dan tidak lupa pula ia mencium tangannya.

" Dari rumah eyang bun tadi abis nge chek kabar anak-anak dulu sebentar , pas ayah datang si adek udah tidur kalau si abang lagi main catur sama eyangnya , Alhamdulillah mereka baik-baik aja bun , tadi abang juga nanyain kapan ara pulang katanya dia kangen sama ara , tadi abang pengen ikut ke rumah sakit tapi ayah bilang kalau umur 7 tahun itu enggak dibolehin masuk ". Jelas ayah ara kepada istrinya sambil duduk duduk di sofa.

" Alhamdulillah mas kalau mereka baik-baik aja , aduh kasian si abang udah kangen sama adik perempuannya , bunda juga merasa gak enak sama eyang dan omah karena nitipin anak-anak ke mereka , mana udah seminggu mas bunda takut kalau si adek rewel pasti dia bikin omah dan eyang kerepotan. Tadi pagi sih dokter bilang kalau ara besok udah dibolehin pulang , jadi bunda mau beres-beresin barang yang bakal di bawa pulang besok ". Jawab bunda ara dan ikut duduk di samping suaminya , ia juga merasa tidak enak kepada ke dua mertuanya karena sudah menitipkan anak-anaknya di sana selama satu minggu.

" Iya bun kasian si abang nanyain ara mulu , gapapa bun eyang sama omah gak keberatan justru mereka bilang ke ayah kalau mereka itu seneng cucu-cucunya tinggal bareng sama mereka. Mereka juga bilang kalau si adek gak rewel kalaupun si adek nangis di kasih susu,biskuit,atau mainan pun langsung berhenti nangisnya ". Jelas sang suami.

" Ohh iya mas , kamu pasti kaget kalau denger cerita bunda ". Ucap bunda ara yang akan memberitahukan kejadian yang baru saja di alami oleh ara di taman tadi.

" Cerita apa emangnya bun ? ". Tanya sang suami.

" Ternyata kelebihan penglihatan aku itu turun ke ara mas , tadi pas pulang dari taman ara cerita kalau dia ngobrol sama kakak cantik dan ternyata kakak cantiknya itu sudah meninggal beberapa tahun yang lalu , tadi itu ara aku tinggalin sebentar di taman sendiri soalnya aku mau ke kamar mandi , nah pas aku balik lagi ara udah gak ada di bangku taman dan ternyata ara ada di koridor ia sedang mengobrol dengan sosok perempuan remaja , di situ aku kaget mas soalnya aku tau kalau perempuan itu bukan manusia melainkan hantu namun auranya positif dia itu baik dan tidak membahayakan makannya bunda biarkan ara mengobrol dengan sosok itu ". Ucap bunda ara menjelaskan semuanya kepada sang suami.









Bersambung.......

Jangan lupa vote,comment,share,dan follow akun wp aku yaa nanti di follback ko , makasih yang udah baca cerita pertama ku ini , maaf baru bisa update ceritanya sekarang soalnya akhir-akhir ini lagi sibuk , maaf juga jika terdapat kesalahan kata-kata dalam penulisan , tetap tunggu kelanjutan ceritanya yaa ........


Ara Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang