27

9.2K 716 23
                                    

Selama Zelvin di rawat di rumah sakit Jeno selalu rutin menjenguknya setelah pulang sekolah. Keadaan Zelvin saat ini sudah membaik. Jeno merasa senang, karna usahanya selama ini tidak sia-sia.

Karna berkat Jeno yang selalu ada di sampingnya, membuat hatinya yang terluka kembali membaik.

Dengan perlahan Zelvin mulai bisa melupakan semua yang jadi di dalam hidupnya. Terkecuali perjuangannya untuk sang jabang bayi. Tentu saja Zelvin tidak bisa melupakannya, karna hal itu sangat berarti bagi hidupnya.

Saat ini Jeno sedang melajukan motornya menuju rumah sakit. Hari ini Zelvin sudah di perbolehkan untuk pulang. Dan mulai hari inilah Zelvin akan tinggal bersama Elsa.

Karna Elsa tidak mau Zelvin mengalami hal sulit seperti tempo hari. Lagi pula Elsa tinggal sendiri di apartemennya. Dia juga sangat membutuhkan seseorang untuk menemaninya. Jadi, dia memutuskan untuk membawa Zelvin pulang bersamanya.

Jeno mempercepat laju motornya. Saat ini dia benar-benar sudah terlambat. Karna ada beberapa hal di sekolah yang harus dia urus, sampai Jeno harus terlambat seperti ini.

Sesampainya disana, Jeno langsung memarkirkan motornya. Kemudian dia berlari menuju kamar Zelvin.

" Maaf aku___ " Ucapan Jeno terhenti saat melihat kamar yang di tempati Zelvin kosong.

Seketika Jeno mematung.

Sepertinya Zelvin sudah pergi sejak dari tadi. Jeno merutuki dirinya, harusnya dia bisa lebih cepat pulang. Jeno berjalan menuju kasur yang sempat di tiduri oleh Zelvin.

Kemudian, menatap kearah seprai. Lalu Jeno mengelus seprai kasur itu.

" Kenapa kamu gak tunggu aku Vin? " Gunam Jeno.

" Aku memang nunggu kamu kak. " Ucap Zelvin yang baru saja keluar dari toilet yang berada di sudut kamar.

" Gak! Kamu ninggalin aku. " Bantah Jeno.

Dia masih belum sadar dengan siapa Jeno bicara. Yang dia tahu suara itu datang dari kepalanya.

Suara dari imajinasi.

Zelvin menatap Jeno dengan bingung. Zelvin pun berjalan mendekat kearah Jeno.

" Kak.... " Panggil Zelvin.

Namun, Jeno tidak mengubrisnya. Dia malah asik mengelus seprai kasur itu.

" Kak! " Teriak Zelvin nyaring. Membuat Jeno tersadar dari lamunannya.

" Vin! " Pekik Jeno saat melihat Zelvin.

Jeno menatap Zelvin tanpa berkedip. Kemudian merengkuh tubuh mungil Zelvin ke dalam pelukannya. Jeno memeluk Zelvin sangat erat. Membuat Zelvin kehabisan napas.

" Ka-kak Jeno le-lepas... " Ucap Zelvin menahan sesak sambik memukul-mukul dada Jeno.

Jeno sontak melepas pelukannya.

Wajah Zelvin terlihat sangat merah dengan napas yang terengah.

" Uhukkk....uhukkk... " Zelvin terbatuk.

" Maaf Vin... kelepasan... " Ujar Jeno sambil mengelus pipi Zelvin.

" Kakak kenapa sih? " Tanya Zelvin saat napasnya mulai stabil.

" Aku kira kamu udah pulang. " Jawab Jeno sambil mengelus tengkuknya yang tidak terasa gatal.

Zelvin mencebikkan bibirnya. Kemudian menatap Jeno malas.

" Aku masih di sini. " Ucap Zelvin dengan wajah cemberut.

" Aduhh, gemesnya. Kenapa ya kalo bumil suka gemesin. " Ucap Jeno sambil mencubit kedua pipi Zelvin.

I Love You Mr. Archer [ M-Preg ] 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang