Dering ponsel Christian membuat pria itu
menghentikkan jalannya menuju kendaraan pribadinya.Ia melihat panggilan masuk dari Wendy sahabat Jiso yang jarang sekali menghubunginya kecuali Christian duluan yang menelfon untuk menanyai kabar Jiso di rumah sakit.
"Halo Wendy?"
"Chris t-tolong! Tolong Jiso diculik"
"Apa yang kau bicarakan apa kau sedang mengigau?"
"Jiso di culik saat kita menunggu supir mu untuk
menjemputnya, aku sekarang sedang jalan ke kantor polisi untuk melaporkan plat nomor mobil penculik itu""Kau jangan membuat laporan ke polisi tunggu saya di depan kantor polisi lalu kita pergi mencari Jiso bersama"
Pikiran Ian kini bercampur aduk memikirkan keadaan Jiso. Dipikirannya saat ini hanyalah Jiso dan Nayeon yang pasti berulah kembali dengan cara yang lebih gila dengan menculik Jiso disaat ia lengah dalam mengawasi pergerakannya.
Di perjalanan mencari Jiso, Wendy menceritakan
apa yang sebenarnya terjadi dan ia merasa bersalah seharusnya ia tidak menerima telfon terlalu jauh dari jarak Jiso. Oleh karena itu ia bersikeras memaksa akan ikut membantu mencari Jiso sekalipun ia akan terluka nantinya."Saya tau siapa pelakunya dan kau harus ku antar pulang sekarang"
"Tidak! aku akan ikut mencari Jiso apapun yang terjadi" ucap Wendy bersikeras
Namun Ian tidak ingin ada yang terluka nantinya,
sekeras apapun kemauan Wendy ia akan tetap
mengantarkan Wendy pulang dan memastikan dirinya tidak ikut campur dalam masalah ini."Dengar Wendy. Cukup Jiso yang dalam bahaya saat ini. Kau sebagai sahabatnya harus diam di rumah sampai keadaan aman dan berdoa untuk keselamatan dirinya. Saya tidak ingin ada yang terluka kembali. Dengar saya atau saya akan menjauhi dirimu dengan Jiso!"
Christian sebenarnya tidak ingin mengancam Wendy dengan tegas namun keadaan yang memaksanya untuk bersikap keras kepada wanita itu. Setelah ia memastikan keluarga Wendy akan menjaga dan mewaspadai tindakan Wendy, ia segera pergi ke salah satu bar yang ada di pusat kota untuk mencari pertolongan.
🌌 🌌 🌌
Di lantai 3 bar tempat tujuan Christian meminta bantuan merupakan tempat seorang kenalanya yang ia percaya bisa membantunya untuk mencari keberadaan Jiso.
Dengan bantuan Taeyong, Dean, Chanyeol, dan Donghae ia dengan segera mendapatkan alamat tempat Jiso di sekap setelah melacak keberadaan mobil yang tadi membawanya lewat hp Jiso yang mereka lacak.
"Tunggu apalagi tangan ini sudah gatal ingin menghajar orang brengsek itu" ucap Chayeol gegabah
"Tunggu masih ada yang harus ku pastikan"
Tepat setelah mengatakan hal itu telefon Christian
berdering menampilkan nomor yang ia beri nama 'iblis' di handphonenya."Halo"
"Hi sayang apa kau rindu suara ini? 'Jangan mencari aku, ku mohon tempat ini terlalu bahaya untuk dirimu' bagiamana?" Tanya Nayeon diselingi tawa iblisnya dan terdengar suara rintihan kesakitan dari Jiso di belakang Nayeon.
"Kau sungguh gila Nayeon tak akan ku maafkan jika kau menyentuh apalagi melukai Jiso!'
Dengan cepat Christian segera mengatur strategi dengan keempat rekannya untuk membawa Jiso kembali padanya. Nayeon kini sudah lewat batas dan ia tak akan bisa memaafkan wanita keji itu lagi kalau sampai ia berani melukai Jiso sedikitpun.
🌌 🌌 🌌
"Kau tau? Aku sudah lama menunggu saat ini bisa
melihatmu dari jarak dekat dan bisa melakukan
apapun yang ku mau pada dirimu. Mungkin teror surat dan kotak berdarah itu kurang untuk membuatmu menjauh dari Ian ku. Jadi cara yang paling tepat adalah menculikmu lalu menghabisimu dengan tangan ku sendiri saat ini juga" ucap Nayeon menarik dagu Jiso dan
langsung menamparnya."Sungguh gadis yang menjijikkan. Kau beri apa Ian
sampai mau dengan gadis malang sepertimu? Tubuhmu? Atau kau bermain dengan dukun?" Sungguh murahan""Bahkan derajat dirimu lebih rendah dari pada hewan Nayeon. Kau lebih menjijikkan dengan pergi memilih pria lain yang lebih kaya lalu ingin kembali dengan pria yang dulu kau buang sia-sia. Dimana harga dirimu sebagai seorang wanita?" Ucap Jiso menusuk hati Nayeon menbuat Nayeon kembali menampar Jiso ditambah dengan sayatan kecil di pipi Jiso yang teramat perih namun Jiso
berusahan menahannya, ia tak mau terlihat lemah di depan Nayeon.BRAK!!.....
Christian datang seorang diri ke dalam gedung tua yang jauh dari kota itu. Amarahnya memuncak saat melihat Jiso yang sedang di jambak kuat oleh
Nayeon.Tidak perduli seberapa banyak preman yang Nayeon sewa ia terus menghajar dan memukul semua pria yang ada di gudang itu.
Jiso yang melihat perkelahian itu hanya bisa menangis tak bisa lagi menahan air matanya setelah melihat Ian lebam melawan 6 orang sendirian.
Saat Christian lengah ada 1 orang yang akan memukulnya dengan kayu dari belakang namun beruntung dengan cepat Chanyeol masuk dan memukul preman itu dengan brutal.
Dean yang bertugas menjaga keadaan di luar gudang pun beri aba-aba kepada polisi agar tetap diam sampai keadaan yang mereka rencanakan berjalan lancar.
Donghae yang melihat Christian dan Chanyeol kalah dengan barang yang preman itu pakai untuk melawan pun ikut turun tangan melawan dengan membawa kayu yang cukup untuk membuat orang pingsan.
Ditengah kondisi baku hantam yang sedang terjadi,
diam-diam Taeyong berlari ke arah Jiso dan Nayeon. Ia menyamar menjadi preman bayaran Nayeon dan membuat Nayeon mempercayai Taeyong pergi membawa Jiso keluar dari gedung ini.Saat Nayeon lengah, ia berbalik arah hendak mengecek keberadaan Jiso namun Taeyong segera menarik wanita itu dan mengikatnya dengan tali lalu mendudukkan wanita itu di salah satu kursi yang ada disana tidak lupa dengan munutup mulut wanita itu memakai sapu tangan agar ia tidak bisa berteriak meminta tolong.
Keadaan Jiso yang lemas di bawa Taeyong ke pojok ruangan dan segera membuka ikatan talinya. Beruntung saat itu perkelahian pun berhenti dengan masuknya polisi yang di bawa Dean tadi untuk menangkap semua preman dan Nayeon yang menatap penuh kebencian kepada semua orang.
Christian yang tak perduli dengan luka lebam serta
darah yang mengalir dari dahinya segera berlari ke
arah Jiso yang duduk lemas di sebelah Taeyong. Mata sayu nya menitihkan air mata melihat kondisi Jiso yang penuh bekas merah dipipi, lebam di tangannya dan luka berdarah yang disebabkan silet yang Nayeon pakai.Christian membawa Jiso kedekapan pelukannya
menenangkan gadisnya yang ketakutan. Hatinya
terasa seperti tertancap ribuan pedang saat melihat Jiso pingsan di pelukannya. Saat semua polisi sudah membawa penjahat itu keluar, kini giliran Christian dan semua rekannya yang pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka mereka semua.Dengan bantuan Taeyong yang menyupiri mereka,
Dean yang memapah Chanyeol dan Donghae ke mobil Christian, mereka segera menuju ke rumah sakit.Taeyong yang melihat Christian memangku Jiso dengan wajah lebamnya hanya bisa diam dan menancapkan gas mobil lebih cepat agar bisa sampai di rumah sakit supaya semua temannya bisa cepat diobati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Meet [Reupload FINISH]
FanfictionPertemuan yang tak terduga dengan wanita yang berhasil mencuri perhatiannya membuat Christian Yu sangat berterima kasih kepada kakaknya yang sudah menyuruhnya pergi ke rumah sakit.