Jiso menikmati makan siangnya bersama Wendy di salah satu cafe yang ada di dekat rumah sakit tempat mereka bekerja.
Mereka sengaja tidak makan di kantin rumah
sakit, mereka ingin mencari angin segar dan meminum kopi sejenak untuk melepas penat bekerja."Jiso tunggu sebentar ya aku ingin ke toilet"
Jiso menunggu Wendy sambil menyesap ice Americano dengan cake sebagai makanan penutupnya.Ia tidak terlalu peka akan sekitarnya, sehingga ia tidak tau kalau di ujung cafe ini ada seseorang yang sedang menatapnya
dendam tidak suka.Orang itu selalu mempunyai pikiran
jahat saat ia mendengar nama Jiso ataupun bertemu dengan Jiso."Permisi ini pesanannya"
"Maaf tapi saya tidak memesan minuman ini. Mungkin anda salah meja"
"Tidak nona kata perempuan yang memesan ini untuk di meja 11"
Jiso berpikir mungkin minuman itu dari Wendy yang memesan sebelum ia pergi ke toilet tadi. Jadi ia tidak meminum minuman itu walaupun ice Americanonya sudah habis dan ia yang masih sedikit haus.
Beberapa saat Jiso menatap minuman itu, ia menyadari ada yang aneh dari minuman didepannya. Ia sangat mengenal dekat Wendy sahabatnya, bahkan mereka sudah saling mengetahui makanan dan minuman yang
mereka sukai dan dihadapan Jiso sekarang bukanlah minuman yang Wendy suka.Wendy suka jus namun ia kurang suka milkshake karena terlalu manis. Jiso suka milkshake tapi rasa vanila bukan rasa stroberi yang seperti ada di hadapannya. Jiso mulai berpikir yang buruk dan dengan segera menyingkirkan minuman itu
menyuruh seorang pelayan membuangnya dengan alibi ada seekor lalat yang masuk ke dalam minumannya.Wanita yang melihat hal itu lantas mengeram dendam kepada Jiso yang menggagalkan rencanya yang sudah lama ia tunggu akan dijalakan.
"Maaf lama tadi agak antri"
"Tidak apa-apa, Wen apa kau sedang memesan sesuatu? Minuman contohnya"
"Ah tidak aku bahkan sudah kembung meminum 2 kopi tadi"
Benar saja dugaan Jiso. Milkshake tadi bukanlah pesanan Wendy. Untung saja langkah cepatnya untuk membuang minuman tadi segera ia lakukan mengingat Wendy yang tidak suka membuang makanan atau minuman yang belum habis meskipun makanan itu tidak enak ataupun
bukan seleranya.Hal itu tidak akan Jiso biarkan, ia
tak mau sahabatnya kenapa-napa jika saja meminum minuman yang tidak jelas seperti tadi.
Jiso yakin firasatnya akan minuman itu buruk karena mulai dari minuman itu datang sampai ia kembali bekerja, perasaannya tidak enak yang membuat sedikit resah tidak fokus bekerja.Walaupun terornya sudah berhenti dari lama, tetap
saja ia harus tetap berhati-hati karena mungkin saja teror berhenti namun ada kejahatan lain yang bisa saja mengintainya.🌌 🌌 🌌
"Wen kamu pulang naik apa? Bus jam segini sudah tidak ada lagi"
"Aku akan memesan taksi"
"Jangan! Aku akan mengantar mu"
"Tidak usah, itu terlalu merepotkan aku tidak enak
dengan kalian""Kau tidak merepotkan Wen, lagian kita searah kan"
Mereka menunggu supir Christian yang akan menjemput Jiso di halte dekat rumah sakit. Ian menyuruh supirnya yang akan menjemput Jiso karena ia yang masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor walau sudah tengah malam seperti ini.
"Jis tunggu sebentar ya aku mau menelfon dulu"
Jiso mengiyakan ucapan Wendy, kini ia sendirian
menunggu pak supir di bangku panjang halte bus
dekat rumah sakit mereka bekerja. Saat Jiso sedang memainkan hp nya, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan turun dari mobil berjalan kearahnya dengan tampang kebingungan yang sangat terlihat jelas."Permisi nona aku ingin bertanya apa kau tau alamat ini?"
Pria itu segera berdiri disamping kiri Jiso mendengarkan penjelasan alamat yang ia cari. Tak terlintas dibenak Jiso akan ada hal buruk apapun yang akan terjadi pada dirinya, dan tanpa Jiso sadari pria itu dengan cepat mengeluarkan sapu tangan dari kantong kanannya yang akan ia pakai untuk membius tubuh Jiso.
Jiso memberontak dan membuat Wendy menengok ke arah sahabatnya dan mendapati tubuh Jiso yang sudah di angkat 2 pria asing kedalam mobil setelah berhasil membius Jiso.
Wendy berusaha mengejar mobil itu
sampai melemparinya dengan batu namun tenaganya tak cukup kuat untuk mengejar mobil yang melaju cepat itu. Ia hanya bisa mengingat plat nomor mobilnya untuk ia laporkan ke kantor polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Meet [Reupload FINISH]
FanficPertemuan yang tak terduga dengan wanita yang berhasil mencuri perhatiannya membuat Christian Yu sangat berterima kasih kepada kakaknya yang sudah menyuruhnya pergi ke rumah sakit.