Panen Rambutan (Slow Update )

11

Setelah kemarin mendapatkan pencerahan habis habisan oleh Haris sekarang Reno sedang duduk dikantin bersama dengan kedua sahabatnya , sahabat Reno sekarang sedang mengobrol random akan tetapi yang menjadi objek pembicaraan mereka berdua hanya menghabiskan waktu untuk melamun saja bahkan saat kedua sahabatnya melihatnya , ia pun masih belum juga kembali ke alam bawah sadarnya ia masih hanyut dengan pemikirannya itu , ya mungkin saja saat ini Reno sedang dilema akut harus memilih kata hatinya atau pemikirannya itu , ya memang salah ia juga bahwa Reno bilang tidak cinta terhadap Khanza yang bisa di bilang saat ini Reno sedang membentengi dirinya agar tidak benar-benar jatuh cinta terhadap Khanza ia bilang kepada sahabatnya bahwasannya dia tidak mencintai Khanza akan tetapi hati dan juga otaknya tidak satu frekuensi saat ini , apa sekarang Reno harus menyerah dengan semua tantangan ini dan ya tujuannya pertama kali menerima tantangan ini hanya ingin menyakiti hati Khanza kenapa sekarang malah jadi Reno yang galau akan perasaannya ini kalau ia mundur dari tantangan ini bisa bisa Reno akan di hujat habis habisan oleh sahabatnya itu apa yang harus ia lakukan sekarang Reno bingung dengan semua ini sepertinya Reno harus segera bertemu dengan Khanza untuk membicarakan hal ini , yang terutama saat ini Reno juga ingin mengetahui siapa cowok yang di sukai oleh Khanza tersebut.

"Woy Ren , Ren ...reno woy !!! Ya ampun telinga Lo gue rasa congekan yah Lo korek dah mendingan tungkik Lo itu ". ucap raga dengan nada yang tidak santai

Bahkan sekarang seluruh penghuni kantin pun sedang melihat ke sumber suara tepatnya melihat mereka bertiga mungkin saja saat ini Kalau mereka masih memiliki urat malu tentu saja mereka sudah berlari terbirit-birit meninggalkan seluruh penghuni kantin nyatanya tidak seperti itu , sepertinya urat malu mereka bertiga semua sudah putus bahkan saat ini dengan santainya mereka memakan makanan yang mereka pesan dari tadi , menurut prinsip hidup mereka selagi semua itu membuat perut mereka terisi maka semua pemandangan apapun di depan mereka , mereka anggap tidak ada asal perut mereka terisi maka semua itu tidak masalah menurut mereka bertiga .

"Lo kalau ngomong jangan teriak teriak ngapa gue kagak budek kali "bentak Reno .

"Lagian Lo mikirin apasih dari kemarin ngelamun Mulu pusing dah gue "ujar kedua sahabatnya.

"Gini deh daripada Lo ngelamun Mulu mending Lo ikutan Mabar bareng kita kita aja udah lama banget dah perasaan gue , kita kagak Mabar , gimana menurut Lo Ren " Tanya kedua sahabatnya itu .

" Oke, gue ikutan aja "jawab Reno. saat mereka bertiga hendak Mabar pubg tiba tiba ada notifikasi dari ponsel raga dan mereka pun menautkan alisnya secara bersamaan tanda mereka bertanya kepada raga , ada apa sebenarnya dengan ekspresi dari wajah raga yang terlihat seperti sedang terkejut itu biasanya dialah yang paling suka mengejutkan orang lain.

"Ada apa woy ? kenapa berhenti login Lo "tanya Dafi dengan tidak sabaran lantaran sudah terlalu kesal dengan sifat kedua sahabatnya yang sama itu membuatnya ingin sekali membenturkan kedua kepala sahabatnya ini agar sedikit lebih waras lagi .

"Gue abis dapat chat nih dari wakil ketua geng SMA Victorian bangsa ".

"Chat apaan dah ? Gak usah buat orang kepo Lo , Lo ngomong jangan setengah setengah udah macam orang bayar utang aja setengah setengah "sungut Dafi.

" Jadi isi dari chat, wakil ketua geng SMA Victorian bangsa itu ngajak kita semua anak geng Ballerick untuk tempur di jalanan "

"Jadi gimana ren mau kita terima atau kagak ajakan mereka udah lumayan lama juga kita kagak tempur di jalanan , kalok Lo bilang ayo atur jadwalnya biar gue hubungi anak anak langsung untuk ngumpul di basecamp supaya kita bisa rencanain apa yang harus kita mulai ya semacam taktik untuk ngelabuhi ketua geng SMA Victorian bangsa itu "ujar kedua sahabat Reno .

"Yaudah Lo pada atur aja waktunya terus inget ya bro untuk atur lokasi yg pas buat tempurnya Lo pilih yang kagak ada banyak orang lalu lalang gue gak mau kejadian kayak yang dulu keulang lagi , apalagi sampai makan banyak korban ".