"Lo cantik Mev gue akuin itu karena dulu kecantikan Lo yang udah buat gue cinta sama Lo tapi sayang Lo murahan jadi wanita, kayak Lo gini tuh gak pantas buat gue , gue bersyukur gue bisa terlepas dari wanita jalang kayak Lo gini " ujar Haris merendahkan Meva ia masih juga menatap gadis itu dengan sinis seakan jijik melihat gadis dihadapannya
"Gue tau , mungkin Lo anggap gue wanita kayak gitu tapi selama ini Lo cuman salah paham Ris gue mohon percaya sama gue hiks " ucap meva dengan nada memohon
****
Saat ini Haris sudah sampai di rumahnya dengan meva yang berada tepat di belakang nya , ya setelah Haris berbicara sarkas seperti itu ia langsung melenggang pergi meninggalkan gadis itu dan masuk ke dalam rumahnya untuk sekedar membersihkan diriSesampainya di ruang keluarga Haris dihadapkan oleh kedua orang tuanya yang sedang bersantai ria tidak lupa juga ada sang Abang Haikal yang menemani orang tuanya mereka sedang tertawa lepas ntah apa yang di bicarakan mereka sampai mereka tiba tiba diam saat Haris melewati mereka semua
Suara Deheman dari sang papa yang menginterupsi keterdiaman mereka semuanya
"Haris tumben kamu pulang malam begini ? Dari mana aja kamu "ucap sang papa dengan sangat tegas
"A-Anu A-Anu pa tadi Haris abis A-Anu" ucap Haris terbata bata karena tatapan dari sang papa sangat intens
"Apanya yang anu siapa yang lagi anu sama si anu dan siapa yang anu anu "ucap sang papa
"Mmfffhhh " Haikal pun menahan gelak tawanya karena sang papa yang menggoda adiknya sepertinya tidak ada satu orang pun yang waras di keluarga ini pikir Haikal
"Haikal vriza kenapa kamu ketawa gitu ada yang lucu hah!!! " Ucap sang papa dengan nada yang sedikit membentak dan memenuhi seisi ruang keluarga tersebut , seperti nya papa mereka sedang marah karena ulah Haikal , ya Ilham Arief vriza adalah papa dari Haikal vriza dan juga Haris vriza ketika sang papa sudah marah maka ia akan memanggil nama lengkap anak anaknya
"Maapin Haikal pa tapi tadi Haikal cuman geli aja jadinya liat ekspresi si Haris lucu aja gitu pa mmwwhehehe"ucap Haikal dengan cengiran yang melekat di wajahnya itu
Bisa bisanya Haikal itu di saat si Haris sedang bertaruh dengan keringat jagung nya yang keluar dingin . Dengan sangat cepat sehingga membanjiri seluruh bajunya , ia takut bahwa uang sakunya menjadi bahan kekesalan sang papa
"Ckckck apaan apaan kalian ini kenapa malah berdebat ke hal hal yang sama sekali gak penting seperti ini "ucap Andien Aswita mama Haris dan juga Haikal dan tak lupa tangannya yang bersidekap dada karena kesal melihat keluarganya tidak ada yang beres sedikit pun kenapa anak anaknya mempunyai sifat seperti sang suami sama sekali tidak jelas sekali , terkadang Andien heran kenapa dulu ia bisa menyukai pria seperti Ilham itu kenapa ia tidak berpikir dua kali sebelum menikah dengan Ilham seperti nya ini sama sekali tidak bisa merubah kuturunannya karena semuanya sama sama bobrok semua , nilai positif nya adalah Ilham adalah seorang CEO mungkin itu alasannya kenapa Andien mau menikah Dengannya, bukannya matre tetapi hidup ini memang butuh materialistis sedikit karena makan cinta saja tidak membuat perut terisi ia juga butuh uang untuk menunjang kebutuhan hidup wanita mana yang tahan dengan lelaki pengangguran yang tidak memiliki uang sedikit pun , itu sama saja hanya sebagai parasit saja untuk wanita lain kalau seperti itu
" Haris kamu mending ke kamar ganti baju di kamar abis itu mama tunggu di meja makan kita makan bareng , dan ya Meva kamu juga bersih bersih ya abis tuh makan malam bareng yang lain " ucap Andien menginterupsi semuanya agar mematuhi perintah nya
***
TapTap
Tap
Langkah derap kaki memenuhi ruang makan malam saat ini , iya itu adalah suara derap kaki dari Haris ia baru selesai mengganti baju dan sekarang ia sedang berjalan ke arah meja makan rasanya cacing cacing pita yang ada di perutnya sudah menggedor gedor minta di isi
" Ma , sayurnya enak siapa yang masak tumben ada sayur asem biasanya mama jarang masak ini sayur "ujar Haikal mulai penasaran karena adanya sayur asem di meja makan
"Itu mama masak karena ada meva , meva kan suka banget sama sayur asem kan sayang makan yang banyak ya Meva" ujar Andien sambil mengusap kepala meva dengan sayang
"Ckckck mama bener bener ya , udah lupa sama anak sendiri Haris kan gak suka sayur asem ma , mama gimana sih lah ini sayurnya cuman ada sayur asem sama tempe goreng " ujar Haikal sambil menunjuk satu satu makanan yang ada di hadapannya saat ini
"Udah makan aja sih gitu aja kok di bikin ribet kalau gak suka tinggal delivery beres kan Haikal kenapa kamu buat ini semua jadi ribet toh dari tadi adik kamu diam aja gak protes sama sekali tuh jadi yaudah makan aja masakan mama "ucap Andien dengan nada sewot terhadap Haikal karena terlalu banyak permintaan
Haikal sangat menyayangi Haris ia tau sedari kecil Haris sama sekali tidak menyukai satu jenis makanan yaitu sayur asem ia sangat anti dengan makanan yang satu itu karena karena sayur asem itu ia sampai mual berhari hari
Sedari tadi Haris hanya menyimak percakapan Haikal dan juga mamanya ia sama sekali tidak minat untuk melakukan debat di saat cacing cacing di perutnya sudah meronta-ronta minta diisi sesegera mungkin
"Dek , cabut yuk makan diluar aja Lo pasti gak napsu kan ayo kita ke caffe Vinod gue kasihan liat Lo pasti laper kan ayok sama abang gue juga lagi pengen makan di luar "ujar Haikal mengerti keadaan sang adik yang tidak menyukai makanan yang ada di meja makan sedikit pun
"Ayok bang , Ma , Pa kami pergi bentar nyari makan ya" ucap Haris kepada kedua orang tuanya
Dan dibalas anggukan kepala oleh kedua orang tua mereka sedang kan Meva yang melihat keadaan Haris yang sangat lapar merasa bersalah karenanya Haris sampai kelaparan coba saja tadi waktu di dapur tidak membahas makanan favoritnya Meva , pasti tidak seperti ini kejadian nya
Prang
Klentang
Prak
Seketika Andien dan juga Meva menolehkan kepalanya kepada Ilham bunyi suara yang di hasilkan olehnya membuat mereka penasaran ada apa dengan nya
" Kamu bener bener keterlaluan Andien Aswita !!! tega banget kamu masakin anak orang makanan favoritnya sedangkan kamu tau Haris sangat tidak menyukai sayur itu ia sangat phobia dengan sayur asem dan kamu dengan sekonyong-konyong masak itu sayur " ujar Ilham papa Haris yang sudah terlalu naik pitam melihat Andien yang seperti nya lebih menyayangi Meva daripada Haris
Setelah mengatakan itu Ilham pun melenggang pergi keluar rumah meninggalkan Andien yang terpaku di ruang makan karena ulahnya
TBC
Hai hai gays aku update lagi jangan lupa votement ya jangan jadi silent readers ya gays hargai karya orang lain dan aku minta tolong sama kalian semua rekomendasikan cerita aku ke kerabat kalian , ke teman teman atau yang lainnya suport aku terus ya temen temen biar aku tambah semangat buat update lagi
Klk ada typo komen ya gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Panen Rambutan (Slow Update )
Teen FictionSebelum baca harap follow dulu !!! "Gue bisa jelasin semua itu Ris gue kan udah bilang sama Lo kalok itu semua gak kayak apa yang Lo pikirin selama ini Lo itu salah paham" ucap gadis itu dengan sangat frustasi "Cukup !!! Udah cukup semua omong koson...