1

237 45 11
                                    

Dari dalam mobil telihat di luar Matahari sedang terik terik nya hari ini, gerah badan gerah hati itulah yang di rasakan oleh Rania saat ini. Bukan karena patah hati atau mrlihat mantan dengan pacar baru nya, tapi dia sedang menahan kekesalan nya pada Randre yang masih pada puncak nya, dia belum bisa memaafkan Saudara nya yang satu itu.

Siang ini Randre membuat nya tertuduh atas kasus hilang nya makanan di kulkas milik Roger, kakak pertama nya. padahal sudah jelas makanan tersebut di makan oleh Randre, karena Rania memiliki makanan nya sendiri di kulkas dan ga mungkin memakan milik Roger.

Tapi entah kenapa Roger malah mempercayai Randre atas hilang nya makanan nya tersebut, Randre bilang kalau Rania lah yang memakan nya.

Setelah turun dari taksi online yang di pesan nya dari Rumah tadi, Rania memasuki kafe yang sedang tidak terlalu ramai namun tidak juga bisa di bilang sepi karena masih terlalu siang, hanya beberapa orang yang ada di dalam kafe tersebut tapi semua meja terisi karena mereka datang sendiri sendiri seperti nya.

Rania menuju meja kafe yang sudah di tempati oleh seorang cowok berseragam Putih abu abu sambil memejam kan mata nya dengan earphone di telinga kiri dan kanan nya. Tak mempedulikan orang di depan nya Rania langsung saja duduk di hadapan cowok itu dengan pembatas meja.

Seperti nya dia terusik dengan kehadiran Rania pun membuka mata nya dan mendapati Rania tengah bermain dengan ponsel nya seperti mengetik kan pesan dengan cepat dan raut wajah yang terlihat kesal.

Merasa di perhatikan pun Rania melihat balik ke arah cowok itu sehingga mata nya bertatapan langsung dengan iris mata milik cowok itu.

"Apa lo liat-liat?" Ucap Rania dengan nada kesal dan tidak suka pada cowok itu.

Bukan apa-apa, hanya saja Rania sedang kesal dengan semua orang karena Randre di rumah siang ini.

Melvin, cowok itu membuang nafas nya dengan sedikit suara yang masih terdengar oleh Rania. Lalu kembali memejam kan mata nya lagi tanpa mempedulikan Orang aneh yang tak di kenal nya duduk di depan nya ini.

Ini adalah pertama kali nya Rania ke kafe di Jakarta setelah 2 tahun meninggalkan Jakarta dan memilih bersekolah dan tinggal di Bandung saja.

Datang ke kafe tentu saja rugi sekali kalau ga makan dulu, apalagi ada fasilitas jajan sepuas nya yang di kasih oleh ayah nya.

Rania membuka menu yang sudah di siap kan di meja nya, dia melihat lihat menu yang menarik untuk di coba nya, kemudian dia melihat ada menu eskrim super Big, kalau di makan oleh 2 orang baru habis mungkin, di tambah lagi di sebut kan harga nya setara dengan 1 eskrim biasa, gila murah banget ga sih.

Jiwa-jiwa pengejar diskonan milik Rania tiba tiba bangkit setelah melihat harga miring eskrim yang Super Big itu.

"Mas, saya pesan menu ini!" ucap Rania kepada salah satu pelayan kafe

Pelayan tersebut menghampiri Rania dan hendak mencatat pesanan Rania, tapi kemudian dia memberi tahu Rania kalau menu itu hanya bisa di pesan bersama pasangan nya.

"Maaf mba, khusus menu yang ini paket couple jadi harus sama pacar mbak, ini menu khusus di kafe ini" kata pelayan kafe tersebut.

Rania melihat pelayan tersebut lalu melirik cowok yang memejam kan mata di depan nya, kemudia tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala nya.

Oke Rania, ini semua hanya karena sebuah eskrim super big dan jiwa diskonan yang di miliki nya

"Jadi saya harus pesan barengan pacar saya?"

"benar mba"

"mas ga lihat ya, pacar saya lagi tidur di depan saya" ucap Rania mengaku-ngaku kalau cowok yang di depan nya ini adalah pacar nya

Dari MelvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang