Prolog

4.1K 137 8
                                    

Kwon Jiyong. Seorang CEO di perusahaannya sendiri PMO Corp. Ia mendirikan perusahaan itu sendiri dengan hasil kerja kerasnya. Hingga Ia menikmati hasilnya. Jiyong terkenal dengan aura dingin dan tatapan tajamnya. Tidak sembarang orang bisa menemuinya dan tidak sembarang perusahaan bisa bekerja sama dengan perusahaannya. Jiyong memiliki kemampuan yang sangat hebat dan diakui seluruh petinggi perusahaan lain sehingga tidak ada yang berani bermain-main dengannya. Berbeda dengan Jiyong ketika bekerja atau di luar, di dalam rumahnya Ia merupakan pria hangat dan lembut pada keluarganya terutama pada seorang gadis kecil yang tengah memakan sarapannya. Jiyong memiliki seorang putri dari mendiang istrinya yang sudah meninggal dunia setelah melahirkan putri kecil yang Ia beri nama Kwon Haneul.

"Haneulie, belajar yang rajin, Ne?" Ucap Jiyong.

"Ne, Appa"

"Appa berangkat dulu, nanti Appa yang akan menjemputmu, Ne?" Jiyong mengecup pipi dan pucuk kepala putrinya.

"Ne, Appa"

Setelah itu Jiyong bergegas keluar rumah karen hari ini dia harus bertemu client dari luar.

"Ahjussi, tolong antarkan Haneul" ucap Jiyong pada supir pribadi putrinya.

"Baik Tuan" ucapnya sambil membungkuk. Jiyong memasuki mobilnya sport mewahnya dan mengendarainya sendiri.

.
.
.
.
.

Setelah melakukan pertemuan, Jiyong langsung bergegas menjemput putrinya.
Sampai di depan sekolah, Ia melihat putrinya tengah duduk bersama seorang wanita membuat Jiyong segera menghampirinya.

"Haneulie" panggil Jiyong membuat gadis kecil itu menoleh dan tersenyum lalu berlari menghampiri Jiyong.

"Appa...."

Jiyong memeluk putrinya serta menatap datar wanita yang berdiri dan membungkuk padanya.

"Annyeong Hasimnikka, sa-"

"Ayo Haneulie kita pulang" ucap Jiyong mengabaikan wanita tadi membuat wanita itu mengernyit.

"Yak. Sombong sekali dia, sudah beruntung aku baik menjaga anaknya aishh menyebalkan memang" ucapnya kesal sambil menatap kepergian pria bersama anaknya itu.

Sementara di mobil Jiyong memasangkan seat belt pada Haneul.

"Haneulie, sudah Appa bilang kan jangan sembarangan dekat dengan orang lain"

"Appa, Eonni cantik tadi itu adalah guru baru di sekolahku" ucap Haneul kesal.

"Meski begitu, jika dia tidak benar-benar baik bagaimana hm? Appa tidak mau kau diculik"

"Eonni itu baik Appa" ucap Haneul. Putri kecilnya itu masih berumur 7 tahun dan Jiyong sangat was-was jika putrinya tiba-tiba menghilang.

"Araso, mau beli ice cream?" Tanya Jiyong membuat gadis kecil itu tersenyum sumringah.

"Kajja Appa" Jiyong tersenyum lalu mengacak rambut putrinya sebentar sebelum melajukan mobilnya.
.
.
.
.
.

Seorang gadis kini tengah memilih bahan untuk memasak di minimarket dekat rumahnya. Banyak sekali bahan di keranjangnya, mungkin Ia sedang belanja bulanan.

"Lisa-ya" panggil seseorang membuat gadis yang dipanggil Lisa itu menoleh.

"Woah Seungri Oppa, apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku membeli camilan" ucapnya lalu melilhat ke arah keranjang belanja Lisa.

"Ya. Banyak sekali belanjaan mu?"

"Ne, ini sekaligus untuk stock bulanan ku Oppa" ucap Lisa. Seungri mengangguk.

"Kau sudah bekerja?"

"Ne, aku menjadi guru pengganti sebentar, Chaerin Eonni melahirkan jadi dia cuti" ucap Lisa.

"Woah, Chaerin sudah melahirkan? Dia tidak bilang padaku" ucap Seungri kesal.

"Jangan kesal Seungri Oppa, bagaimana dengan bisnismu?" Tanya Lisa.

"Ne, kedai ramenku lumayan ramai, kau tak pernah berkunjung"

"Hehehe, Mianhae Oppa aku sangat sibuk karena sebentar lagi aku wisuda"

"Woahh selamat Lisa-ya"

Setelah mengobrol, Lisa dan Seungri membayar belanjaan mereka.
"Mau Oppa antarkan?"

"Aniyo aku sudah memesan taksi Oppa" ujar Lisa sambil menunjuk taksinya. Seungri mengangguk.

"Ne, Oppa duluan kalau begitu hati-hati"

"Ne, Oppa juga hati-hati"

Lisa bergegas masuk ke dalam taksi setelah barangnya diletakkan di bagasi oleh sopir.

.
.
.
.
.

Hai hai balik lagi di cerita baru ❤️🌼
Besok Up chapter satu yaa

Our Destiny (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang