7

998 90 9
                                    

Selamat Membaca☺
.
.
.
.
.

Saat memasuki ruangan, tubuh Lisa membeku ketika Ia melihat tatapan tajam dari seorang wanita yang dilayangkan padanya. Sementara Jiyong hanya diam dan merasakan Lisa mengeratkan genggamannya.

"Eomma-"

"Apa yang kau lakukan Kwon Jiyong? Kau meninggalkan Yeon demi wanita ini? Apa yang diberikan olehnya agar kau setunduk itu padanya? Tubuhnya?" Ucapan sang ibu -Nyonya Kwon- begitu menusuk hati seorang Kim Lisa. Apakah Ia serendah itu di mata wanita di depannya ini?

"Lisa bukan wanita seperti itu Eomma" ucap Jiyong.

"Terus saja kau membelanya, dan kau, wanita macam apa kau yang merayu anakku hingga dia tunduk padamu hah?!" Bentak Nyonya Kwon sambil melangkah mendekat membuat Jiyong menggeser tubuhnya hingga menutupi tubuh Lisa dari Eommanya.

"Lihat? Kau sangat membelanya, apa yang-"

"Aku mencintainya Eomma, dia memberikan seluruh kasih sayang dan cintanya pada Haneul, bahkan Haneul sangat nyaman dengannya, kenapa Eomma bersikeras menjodohkanku dengan wanita yang bahkan tidak aku cintai" ucap Jiyong memotong ucapan ibunya itu, membuat Nyonya Kwon geram. Lisa yang berdiri di belakang Jiyong meremas kuat ujung bajunya.

"Lupakan cintamu pada wanita ini, kau akan menikah dengan Yeon apapun yang terjadi" ucap Nyonya Kwon.

"Aniyo. Shireo Eomma, aku tidak mau menerima perjodohan konyol yang kalian buat, aku akan tetap menikahi Lisa apapun yang terjadi" ucap Jiyong.

"Eomma tidak perlu repot-repot jika ingin mengusirku dari rumahmu, karena aku tidak pernah meminta apapun darimu, semua ini adalah hasil keringatku sendiri" ucap Jiyong lagi membuat Nyonya Kwon diam tetapi menatap tajam putranya itu.

"Baiklah. Jika itu yang kau mau. Jangan berharap aku dan Appamu akan menganggapmu anak lagi" ucap Nyonya Kwon pergi membuat Lisa merasa bersalah.

"Baik-" belum sempat Jiyong melanjutkan ucapannya, Lisa sudah melepas genggamannya.

"Tunggu, Mianhaeyo Nyonya Kwon. Jangan seperti ini, Jiyong-Ssi adalah putramu. Kau tidak bisa membuangnya begitu saja"

"Lisa apa yang-"

"Jiyong-Ssi, mianhae. Apa yang Nyonya Kwon katakan benar. Seharusnya aku tidak masuk ke dalam kehidupanmu. Aku bukanlah siapa-siapa, dan bukan apa-apa di antara kalian. Joo Yeon-Ssi lebih pantas untuk menjadi pendamping hidupmu, Nyonya Kwon tenang saja, mulai hari ini aku akan menjauhi putramu.....mianhaeyo, Jiyong-Ssi aku menyatakan untuk mengundurkan diri" ucap Lisa membuat Jiyong terkejut.

"Bagus jika kau menyadari itu semua" ucap Nyonya Kwon datar. Lisa membungkuk sebelum benar-benar pergi dari perusahaan itu.

"Wanita yang aku hormati, wanita yang katanya seorang Ibu, ternyata memiliki hati iblis" ucap Jiyong lalu pergi mengejar Lisa membuat Nyonya Kwon terdiam.

Jiyong berjalan setengah berlari agar dapat mengejar gadis itu, gadis yang Ia cintai. Namun Lisa sudah terlanjur menaiki taksinya. Jiyong langsung menyuruh sopir untuk mengejar taksi yang Lisa naiki. Semua karyawan terheran melihat atasannya. Apa mereka ada masalah?

.
.
.
.
.
.

Lisa tidak pulang ke apartemennya, Ia memilih pergi ke agensi kakaknya. Sebelumnya Ia sudah mengabari Hanbin terlebih dahulu.

Lisa memasuki studio rekaman iKon, Ia melihat Hanbin sedang duduk di sofa.
"Oppa....." Panggil Lisa lirih membuat Hanbin terkejut melihat adiknya yang menangis.

Our Destiny (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang