part 7

4 2 0
                                    

      Hampir tiga tahun berlalu sudah, naqiya menjalani hari harinya penuh dengan usaha dan belajar, karena ia tak mau menyia nyiakan beasiswa yang susah payah ia kejar.

             Disisi lain selalu ada kak Faris dan tingkah usil Zahra yang selalu menghibur dan membuatnya tertawa.

    Sementara Umair, hingga saat ini ia hanya diam mengamati naqiya dari kejauhan.
Tersenyum apabila gadis itu tersenyum dan memperhatikannya tanpa naqiya sadari.
             Pemuda itu belum berani mengungkap siapa jati dirinya pada naqiya. Mungkin apabila suatu waktu nanti ia mengatakan siapa dirinya, pasti naqiya sulit untuk mengenalinya.

  Ah, biarlah.. kalau boleh jujur, ia masih terlalu malu untuk mengatakan hal tersebut. Dan ia hanya menunggu waktu itu..

_#_#_#_

        Umair baru saja keluar dari kompleks universitas sambil memainkan ponselnya.
    Ia mengetik beberapa pesan balasan, mengirimkan nya lantas memasukkan benda pipih itu kesakunya.

              Umair berhenti dibawah sebuah lampu jalan sambil menunggu taksi pesanannya, dilihatnya naqiya yang tengah menekuri mushaf saku seukuran telapak tangan di ujung bangku yang terletak disampingnya.

    Umair tersenyum simpul melihatnya. Sebenarnya ia ingin menyapa perempuan itu walau hanya mengatakan 'hai', namun Umair  mengurungkan niatnya.

   Pemuda itu berpikir sesaat bagaimana caranya agar naqiya tahu bahwa ia adalah si jail Umair yang dulu selalu membuatnya menangis.

      Akhirnya terlintas lah sebuah ide.
Pemuda itu mengangkat tangannya, menautkan jari jempol dengan telunjuknya sehingga membentuk sebuah daun cinta.

   Ia mengarahkannya, di kemiringan dan sudut yang tepat, maka terciptalah sebuah bayangan yang mengarah tepat di kembar mushaf naqiya.

    Naqiya tertegun menyadari bayangan tersebut. Ia menyelesaikan bacaannya sebentar dan menoleh kearah Umair.

   Dengan cepat Umair memasukkan tangannya ke dalam saku jaket hitamnya dan memalingkan wajahnya sesaat dari naqiya.

      Naqiya masih diam menatap lelaki yang berdiri di dekat ujung bangku tersebut.
          Akhirnya Umair pun menoleh dan tersenyum simpul kearah perempuan berhijab tosca itu.

  Naqiya tertegun, diamatinya senyum dan lesung pipi pemuda tampan yang berjarak beberapa meter darinya.
        Entah mengapa ada beberapa mozaik masa lalu yang terngiang ngiang di memorinya.

   "Ah...?, Um.. Umair...?", Tanyanya.

  Umair tertawa, akhirnya..
"Sudah berapa tahun kau disini hah?, Kenapa baru sekarang baru mengenaliku?",

    Naqiya menutup mulutnya, ia menunduk, ada rona merah di pipinya yang ia tutupi disana.
      "Hh... Umair...", Naqiya tertawa kecil.

Pemuda itu menoleh, "Hm?",

    "Naqiya rindu Umair...", Ucap perempuan itu lirih. Sedang Umair mendongakkan wajahnya kelangit.

    "Umair juga.., makasih.. naqiya nggak ngelupain Umair...",

   Perempuan itu mengangguk, "rasanya naqiya pengen meluk Umair terus njewer telinga Umair..!",

   "Lho kok?", Umair menaikkan sebelah alisnya.

    "Habis Umair pergi dan nggak pernah ngasih kabar ke naqiya...", Perempuan itu menggembungkan pipinya.

   Umair tertawa renyah mendengarnya.
"Naqiya masih ingat kah dulu kita sering naik genteng malam malam..?",

   "Iya, gara gara Umair bohong kan ke naqiya kalau mau ada komet lewat?",

    "Hehe.. iya deh, Umair minta maaf...", Umair menggigit bibir bawahnya.

  "Nggak mau...",

  Umair memutar otaknya teringat bila dulu naqiya ngambek maka ia akan menyisihkan sebagian uang sakunya untuk membeli tebu bakar yang ditusuki lidi di kedai cak Syamsu.

    "Mau kubeliin tebu bakar cak Syamsu lagi?", Tawar Umair.

  Naqiya langsung tertawa mendengarnya.

  Tak berselang lama kemudian, sebuah mobil taksi berhenti tepat di depan Umair.
      Pemuda itu melambaikan tangannya kearah naqiya, "aku duluan..", ia tersenyum.

  Naqiya mengangguk.

  Umair membalikkan badannya, namun sebelum ia memasuki taksi ia berhenti sesaat,
     "Na..", panggilnya.

  Si pemilik nama itu pun menoleh.

  " Tentang bayangan tadi.., aku serius...", Ucap Umair tanpa menoleh lantas memasuki taksi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my Notes for you (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang