part 04

5.5K 47 2
                                    

"habis dari mana kamu?" Tanya Damian, saat kaki Rania memasuki rumahnya.

Rania gugup, lebih tepatnya takut.

"Eum, ini aku abis pergi sama Anis." Jelas Rania dengan kejujuran.

"Bohong." Rania membelalak, bagaimana bisa Damian tidak mempercayai nya.

"Demiaallah mas, ngapain aku bohong." Rania mencoba meyakinkan Damian.

"Kenapa kamu gak kabarin aku!" Matanya tajam seolah ingin menerkam Rania saat itu juga.

"Dari pagi sampai larut malam begini, kamu kira kamu anak remaja? Kamu sudah punya suami ran, gak inget suami kamu ha?!" Ucapan nya mulai meninggi.

Rania mencoba menahan tangisnya. "A-aku kita tadi mas Damian butuh waktu." Ucap Rania pelan.

"Waktu?" Dahi Damian berkerut.

"i-iya waktu berdua dengan istri baru mu." Lirih Rania.

"Memangnya kenapa kalo aku berduaan dengan suami ku?" Sambar jessica.

"Diam Jes." Peringat mas Damian.

"Memang kenapa? Kamu cemburu? Ingat aku juga istrinya, kamu gak boleh egois." Ucap Jessica sinis, ya memang benar, tapi Rania tidak egois bukan? Ia telah mencoba walau ia harus menjauh sedikit, atau menyibukkan dirinya sendiri.

Rania hanya diam menunduk. "Kalo kamu gak bisa urus suami, pergi dan tinggalkan mas Damian untuk ku." Bisik Jessica sebelum meninggalkan mereka berdua.

Damian jelas heran, apa yang dikatakan Jessica hingga air mata Rania menetes?.

"Jessica bilang apa?" Tanya Damian.

Rania tidak menjawab, dengan cepat ia meninggalkan Damian dan pergi kekamarnya.

Bruk.

Pintu kamar yang tertutup dengan kencang.

Hatinya sakit, apa itu? Ia harus merelakan Damian? Tidak! Tidak akan pernah.

Siapa wanita itu sampai berani berkata ia bukan istri yang baik? Selama 2 tahun aku melayaninya dengan baik, hanya dengan satu kesalahan aku dipandang buruk. Oh tidak bisa!.

Rania masuk ke kamar mandi yang berada dikamar nya, ia menatap dirinya dalam pantulan cermin di walk in closet ia menghapus air matanya, dan mengatur nafasnya.

"Apa aku seburuk itu?" Gumam Rania.

"Hanya dengan satu kesalahan ku?, Tidak adil." Oh tidak berantakan sekali dirinya.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pintu dari luar, heh! Siapa lagi kalau bukan Damian.

Rania dengan cepat keluar kamar mandi dan langsung mendapati wajah Damian yang sangat uh... Tampannyaaa.

Rania memasang wajah datar.

"Apa ini? Kamu yang salah dan kamu yang ngambek." Kekeh Damian.

"Masalah buat kamu?" Sinis Rania yang berjalan ke arah meja rias nya.

"Udah berani melawan suami?" Damian tersenyum menyeringai. "Mau ku buat gak bisa jalan besok pagi?" Duh mesumnya mulai deh.

"Ada dua hal yang gak bisa dihilangkan dari kamu, satu, posesif dua, mesum!" Ucap Rania, ia sedang memoles wajahnya dengan skincare untuk menghilangkan makeup nya.

"Posesif itu wajar karna aku sayang kamu, kalo mesum juga wajar kan kamu istri aku." Damian tersenyum bagai pedofil, eh? Haha.

"Halah, itu mah modus kamu!" Setelah selesai Rania beralih ke lemari.

poligamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang