Rania POV.
Astaga, aku kesiangan tidak shalat subuh, ini semua karna perbuatan mas Damian yang bermain sampai jam 3 pagi, dan bahkan aku hanya tidur 4 jam saja? Dan ah, aku tidak bisa jalan, sialan!
Tapi kemana dia? Ah mungkin sedang bersiap untuk bekerja, karna ini sudah jam 7 dan waktunya ngantor.
Aku segera turun dari kasur dan membereskan pakaianku segara agar rapih.
Setelah itu aku menuruni tangga ke lantai bawah untuk membuat sarapan.
Deg.
Satu adegan yang membuat aku sakit hati, entahlah padahal itu wajar untuk seorang suami istri yang sah.
Aku melewati sepasang suami istri yang sedang bercengkrama, oke! Mulai sekarang aku harus terbiasa.
Aku menuju ke dapur, mas Damian dan Jesicca sedang berada dimeja makan aku lihat Jesicca sudah menghidangkan nasi goreng untuk mas Damian, baguslah dia sudah menjadi istri yang berguna.
Gleg, gleg, gleg.
Aku meneguk habis air putih itu, dan berjalan menuju meja makan, disana masih ada mereka, namun aku berusaha untuk berbaur tidak ada salahnya kan? Damai itu indah.
"Pagi mas, Jes." Aku menyapa mereka dengan senyum, aku lihat wajah Jesicca yang berubah sinis saat kedatangan ku.
"Pagi honey." Balas mas Damian.
"Baru bangun tuan Puteri?" Sindir Jesicca.
Aku menatapnya? Dia menyindirku? "Ah iya, mas Damian baru membiarkan ku tidur jam 3 pagi." Ucapku sinis. Haha rasakan.
Aku lihat mukanya memerah seperti menahan amarah.
"Yes Beby, kau sangat nikmat." Ucap mas Damian sambil mengecup bibirku, selepas ia makan.
"Pasang kan aku dasi." Titah mas Damian padaku.
Namun dengan segera Jessica mengambil alih. "Biar aku saja." Ucapnya, mas Damian tidak protes sama sekali.
Aku memutar bola mataku jengah, dan segera kembali kekamar ku.
"Hei." Langkahku terhenti suara mas Damian memanggilku.
"Apa kau tidak ingin memberiku morn kiss?" Tanya nya.
Dengan segera aku mendekatkan tubuh ku ke arahnya.
Dan mas Damian langsung menarik pinggangku mendekat dengan dirinya, dia merengkuh ku dan langsung melumat bibirku.
Lembut, satu kata yang aku rasakan saat mas Damian mencumbu ku. Mataku melirik kearah Jesicca yang sudah memanas, oh ayolah aku tidak bermaksud.
Jesicca meninggalkan kami yang masih asik bercumbu, aku tau dia sedang terbakar api cemburu. Haha rasakan. Bilang saja aku jahat? Aku egois? Yes! Aku tidak suka berbagi.
Aku memukul dada bidang suamiku, dia tidak memberiku nafas sama sekali, huh! Aku butuh oksigen.
"Hehhhhh, kau mau membuat ku mati hah?" Kesalku, dia hanya tersenyum.
"Bibir kamu tuh manis, kamu pake apaan sih?" Tanya nya.
"Ngaco kamu, aku aja baru bangun tidur."
"Bener deh, kecanduan banget aku." Ucap mas Damian sambil mengusap bibir pink alamiku.
"Udah sana berangkat kerja nanti telat aja!" Suruhku.
"Aku bos nya kalo kamu lupa." Huh! Dasar sombong.
"Ya, ya, aku ingat." Aku menampilkan wajah jengah. "Oh ya, nanti siang aku mau ke butik bunda, kamu makan siang di luar atau aku bawakan?" Tanya ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
poligami
Random21++ ⚠️ Warning! Ada konten dewasanya. Tolong bijak dalam membaca, dibawah umur gak boleh bandel okei,! Dia wanita jahat yang datang dengan sejuta penderitaan ku, dia datang dengan sebuah kabar yang membuat hatiku seperti pecahan beling... Aku di ja...