Chapter 4 : rasanya sesakit itu

1.5K 209 27
                                    

《《《PRESENT》》

Baekhyun kira hari ini ia bebas. Akan menjadi hari yang tenang ia di sekolah, sejak datang hingga bel istirahat pertama berbunyi mereka yang tak pernah lelah membuat ia serendah mungkin dalam strata kehidupan tak menampakkan diri. Damai menyusuri koridor mencari tempat sepi menghabiskan bekalnya, damai ketika kembali ke kelas, damai pula duduk tanpa relasi di dalam kelas tanpa ada yang mengusik seperti biasanya. Kiranya hari ini memang sangat damai. Tetapi sayang, ia terlalu cepat memperkirakan hal mustahil seperti itu. Baru saja bel terakhir tanda bubarnya kegiatan sekolah berbunyi tiba-tiba saja ia di tarik keluar kelas oleh Amber. Salah satu dari sekian siswa yang senang menorehkan tanda penebusan dosa.

Ia dibawa lebih mirip terseret dengan kerah baju ditarik mengikuti langkah lebar Amber. Tempat mereka berakhir disebuah gedung olahraga. Ada Zico, Daehyun, dan Ravi. Orang-orang yang sangat Baekhyun hindari. Menyeret Baekhyun kesalah satu ruangan gedung itu yang terdapat banyak almari penyimpanan alat-alat olahraga. Memojokkan Baekhyun hingga tak ada cela baginya bisa kemana-mana.

"Heh! Bisu B! Kau sebenarnya anak keluarga Byun apa bukan? Semalam aku ikut orang tuaku menghadiri acar ulang tahun istri Tuan Byun, dan aku tidak melihatmu. Yang aku lihat hanya Luhan."

"Benar begitu Zico? Wah jangan-jangan dia memang benar anak pungut." Amber si wanita tomboy menimpali. Ia menarik surai hitam legam Baekhyun membuat anak itu yang tadinya menunduk menjadi mendongak menatap mereka.

"Sudah kukatakan si cacat ini anak pungut." Dengan menepuk-nepuk keras pipi tirus Baekhyun Daehyun menyambut ucapan Amber.

"Oh, aku pernah dengar. Tuan Byun sangat membenci anak bungsunya karena dia membuat saudara kembarnya mengidap penyakit mematikan. Well aku tidak tahu itu benar apa tidak, tapi itu bisa jadi 94% benar." Ravi pun mengeluarkan opini dan di angguki ketiga temannya.

"Guys... kalau anak ini tak pulang selama sehari apa tak apa-apa?" dengan seringai Amber bertanya seperti itu.

"Siapa juga yang akan mencarinya. Tak akan ada yang mau membuang-buang waktu untuk sengaja mencari si bisu ini."

Setelah ucapan Ravi itu selesai, maka yang Baekhyun takutkan terjadi. Tubuh kurusnya dirapatkan pada salah satu lemari. Ia dipaksa berlutut, mencoba melawan Baekhyun berhasil mendorong Amber sampai terhuyung jatuh kebelakang. Marah melihat temannya terjatuh Zico memukul telak ulu hati Baekhyun sehingga anak itu diam dengan pandangan memburam. Ia juga mengeraskan perutnya merasakan sakit luar biasa.

Tanpa perlawanan berarti. Seperti yang sudah-sudah Baekhyun harus berakhir menyerah pada keadaan seperti ini. Ketika mereka berempat mengikat tubuh Baekhyun pada almari kayu tersebut, dengan bukan hanya satu tetapi tiga tali yang mereka gunakan itu hal baru tetapi biasa dalam penyebutannya, dibully? Disiksa? Direndahkan? Dihukum? Semua itu tepat disematkan pada apa yang Baekhyun terima.

Ditengah rasa sakit bibirnya bergerak memohon ampun. Mungkin kesia-siaan tetapi ia mencoba, mengucapkan permohonan untuk dilepaskan, Amber melihat gerakan mulut itu. Berjongkok kemudian ia "apa? Ingin dilepaskan?" Baekhyun mengangguk, mengangguk belas kasihan dari Amber. Hanya saja yang ia dapatkan lain, bukan dibebaskan malah Amber menarik keras rambut Baekhyun lalu mendorong kepala itu hingga terbentur badan lemari kayu di belakangnya. Sakitnya luar biasa, Baekhyun belum terbiasa dengan itu meski telah lama bergelut.

Merasa cukup kuat ikatan yang melilit Baekhyun segera saja mereka pergi dari ruangan tersebut, tak lupa mengunci pintu ruangan tersebut memastikan tak ada orang yang dapat masuk kedalam hingga esok. Mereka yang memasukkan Baekhyun kesana jadi mereka yang berhak mengeluarkan Baekhyun, sah bukan?

Baekhyun walau tahu akan percuma masih berusaha melepaskan ikatan yang melilit. Masih memberikan kesempatan pada harapan kecil bahwa akan ada seseorang yang datang menolongnya. Siapapun, ia sangat membutuhkan itu. Dengan terus merapalkan doa agar ia tak bertahan ditempat itu sampai hari menggelap.

My Day Are A Struggle [CHANBAEK] [REMAKE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang