^Tiga^

2 1 0
                                    


Mutia terbangun dengan mata yang bengkak karna menangis sepanjang malam dia tidak bisa tidur karna memikirkan vino dan perempuan yang bersamanya, kenapa vino harus berbohong kepadanya.

" Ehh...anak mamah udah bangun, yuk sini makan"

" Nanti aja deh mah, Mutia mau mandi dulu "

Saat Mutia hendak pergi tiba-tiba suara bel berbunyi, siapa yang bertamu sepagi ini di hari weekend.

" Surprise !! " Teriak keduanya siapa lagi kalau bukan Kanya dan April memang kedua sahabatnya ini selalu mengganggu hari weekendnya.

Keduanya langsung melewati Mutia dan menyalami tante Renata mamahnya Mutia, karna sudah terlalu sering mereka kesini sudah bukan hal aneh jika mereka langsung nyelonong ke kamarnya.

" Mut kok mata Lo kaya bengkak gitu sih " sedari tadi April memperhatikan Mutia

" Ngaco deh "

" Jangan merusak tidur Lo !! Untuk orang yang tidur nyenyak setelah nyakitin hati Lo, Jangan buang-buang air mata Lo yang berharga." Perkataan Kanya memang selalu to the point dan masuk akal

Kanya sudah bosan memberi nasihat kepada Mutia agar putus dengan vino, untuk apa mempertahankan sebuah hubungan yang hanya memberi luka bukan cinta.

Dilain tempat vino sudah siap dengan pakain casualnya untuk bertemu dengan seseorang

" Bunda...vino pamit keluar dulu ya "
Vino mengalami tangan bundanya

" Mau jalan sama Mutia.. ajak sini aja bunda kangen banget. Udah lama gak ketemu "

" Bukan Bun, vino mau jalan sama temen. Lain kali vino bawa Mutia kesini "

Motor sport vino mulai meninggalkan pekarangan rumahnya, menuju suatu tempat janjian bersama temannya.

Kini Kanya, April dan Mutia sedang di sebuah cafe tempat mereka biasa nongkrong, itupun setelah mereka susah payah membujuk Mutia untuk ikut.

" Sumpah deh, susah beuttt bujuk Lo.. lebih-lebih dari bocah SD yang tinggal di beri permen Kojek dah pasti kelar tuh urusan " jika ini bukan di cafe pasti April akan berpidato lebih dari ini hanya saja dia menjaga image saja

" Makasih yah kalian berdua selalu ada buat gue, menghibur gue dan nemenin gue dalam keadaan apapun " Mutia benar-benar merasa beruntung memiliki keduanya

Mereka bertiga pun berpelukan tak peduli dengan orang sekitar yang mengatai mereka alay atau lebay lah, pandangan April tak sengaja melihat sosok yang membuat sahabatnya ini sedih. Dia pun memberi kode kepada Kanya agar mengikuti arah pandangnya.

Kedua sahabatnya pun mencoba menarik perhatian Mutia agar tidak menengok ke belakang, karna Mutia duduk membelakangi pintu masuk

" Kalian ini pada kenapa sihh, aneh banget dehh " sedangkan kedua sahabatnya hanya cengar-cengir tak jelas

" Duh maaf ya telat, biasa lah macett " ucap vino kepada temannya

" Gapapa kok, aku juga gak nunggu lama-lama banget. Btw aku kangen banget sama suasana kayak gini "

" Iya...udah lama banget, kita gak ketemu, tapi kamu masih sama seperti dulu tetap cantik " keduanya mengobrol dengan asyik tanpa tau ada hati yang retak menyaksikan semuanya.

Dddrrrttttt

" Hallo "

" Kamu lagi ngapain Vin ?? "

" Aku lagi kumpul di basecamp sama Bayu dan anak-anak. Emang ada apa kok tumben telpon aku "

" Nggak kok. Cuman pengen tau aja !! Tapi kamu gak bohong kan "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar rasa TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang