Jadilah baik namun tidak lemah,
dan polos namun tidak bodoh.
~Tasty Richelle•••
Tasty tidak bisa tidur lagi. Ia sudah terjaga selama 3 jam tanpa bisa tidur lagi. Tasty melihat-lihat keluar jendela mobil pamannya. Namun, ia merasa ada yang janggal. Setelah 3 jam memasuki pepohonan dan semak belukar yang sangat lebat dan selalu mencakar mobil Ferari pamannya, tiba-tiba muncul sebuah lautan yang besar dan indah yang disekitarnya banyak sekali orang yang duduk di pinggiran pantai laut tersebut.
Tasty pun tertegun, 'Aneh sekali, bagaimana bisa di dalam hutan lebat yang menyeramkan, dingin, juga jalanan yang sangat rusak terdapat wisata yang indah sekali?' batin Tasty.
Tasty kembali berkata dalam hatinya, 'Aku sudah terjaga selama 3 jam, mengapa tempat yang paman maksud belum juga sampai?'
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul seketika dipikirannya, namun segera ditepis jauh-jauh dari pikirannya, karena ia berpikir itu sangat tidak mungkin.
Setelah puas memandang pantai yang memanjakan mata tersebut dari samping, Tasty kembali memutar kepalanya menghadap ke depan, dan,
"AWAS PAMAN!"
CITTT, BRUKK!"AAAH!" teriaknya spontan.
"PAMAN INI BAGAIMANA? MENYETIR SAJA TIDAK BISA? BAGAIMANA BISA PAMAN MENABRAK KAKEK-KAKEK TUA ITU?!", paman hanya bisa menatap kosong matanya dan kembali menghadap ke depan seolah itu hanya khayalannya saja.Tasty pun membuka pintu mobilnya dengan tergesa-gesa. Tasty tidak bisa lagi menahan air matanya, ia paling tidak sanggup jika berurusan dengan kakek ataupun nenek-nenek.
"Oh, bagaimana ini Tuhan?," kata Tatsy di sela-sela isakannya.
Di depannya, Tasty melihat ada seorang kakek yang sudah sangat tua bersimbah darah dan matanya melotot ke depan. Tasty pun mendekati kakek-kakek itu dan menutup matanya dengan perlahan sehingga tangannya juga ikut berdarah akibat terkena darah sang kakek. Kakek itu terlentang dan terlempar sejauh 5 meter ke depan dan tangannya terputar ke belakang sehingga mengarah ke atas, Tasty semakin menangis melihatnya.
"Me- mengapa paman tidak melihatmu kek..," isak Tasty.
"Ak- aku tidak akan mema- maafkan mu paman," ucap Tasty dengan suara seraknya.
Saat Tasty hendak menuju mobil pamannya, tiba-tiba, Tasty kembali berteriak,
"AAAA!!! TOLOOOOONG!"
"PAPA! MAMA! PAMAN! TUHAN! TOLONG TASTY!"Tasty masuk ke dalam lubang yang sangat besar dan dalam.
"AKH! Sa- Sakit!"
Di sekeliling lubang berwarna hitam keunguan itu terdapat duri kecil yang tajam di setiap sisinya. Tasty berusaha menghindari duri-duri menyebalkan itu, namun tidak bisa, tubuhnya terkadang ke kiri, kanan, dan tidak bisa dikontrol oleh Tasty. Sekarang, Tasty hanya pasrah mengetahui banyak darah yang menghiasi tubuh putihnya. Tasty terus menangis dan meminta tolong pada Tuhannya, sakit sekali rasanya, katanya. Tahu begini, Tasty akan bersiap memakai sweater dan celana panjang belapis-lapis, pikirnya. Dia pun sudah tak sanggup menahan sakit dan perih di seluruh tangan dan kakinya, akhirnya dia pun pingsan.
"Awh," paraunya.Seseorang yang melihatnya hanya bisa memandang dari sisi lain tanpa bisa menolong gadis cantik itu dengan lesu dan dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh siapapun, hanya dia yang tahu.
Seseorang itu pun terdiam beberapa saat, hingga ia pun berbicara,"Ya." katanya singkat.
Ia kembali berkata, "Sudah beres, perangkap aman dan cepat."
"Aku tidak mengetahuinya, namun sepertinya tidak. Itu tidak begitu sakit. Aku bisa merasakannya."
"Ya." ulangnya lagi dengan singkat.
~~~
"Akh," lenguh gadis itu.
"Kau pikir dengan hanya itu aku bisa menebusmu?" kata seseorang yang di dengar oleh gadis itu.
"Apa yang terjadi padamu? Aku sudah mengorbankan gadis lusuh itu kepadamu dan kau tidak mencabutnya?" Oh? Bukankah itu suara...?
"Diam! Sekarang, cari lagi seseorang yang tidak seperti dia. Aku butuh yang murni, bodoh!" gadis itu meringkuk ketakutan mendengar bentakan seseorang disana.
"Troy, jangan kenak-kanakan. Tolong jangan seperti ini. Cabut sekarang, keparat,"
Oh Tuhan? Ini suara paman Satria! Ada apa ini? Apa yang mereka perbincangkan? Pikir gadis itu dengan segala pikiran buruk yang melintas di kepalanya.
"Pa.. Pa- Paman?", parau gadis cantik itu, Tasty.
Mereka masih berbincang tanpa mendengarkan suara lemah Tasty. Tasty pun memberanikan diri dan menarik napas yang banyak, lalu..
"PAMAN!", teriak Tasty yang menggema di tempat kotor itu. Tasty tidak lagi mendengar ocehan aneh mereka, namun ia mendengar suara derap langkah kaki mendekat ke arahnya. Tasty pun kehilangan keberaniannya dan seketika seperti anak yang ketahuan mencuri uang ibunya. Oh tidak, lebih dari itu.
"Inikah gadis lusuh itu? HAHAHA!" tawanya menggelegar di seluruh ruangan. Terdengar seram sekaligus seperti menghina.
"Hentikan omong kosongmu. Aku sudah memberikan gadis ini, sekarang cabut itu." sergah Satria.
"Ca- cabut apa paman? Mengapa aku berada di ruangan ini? Kau memberikanku padanya, Paman? Apakah kau menjualku?" curiga Tasty.
"Bukan dirimu, namun gadis disampingmu." sambung seseorang yang menyeramkan itu, yang disebut namanya yaitu Troy.
"JANGANNNN! BIARKAN AKU PERGI!"
Tasty terlonjak kaget. Sedari tadi, ia tidak mendengar satu kata pun dari sisi ruangan ini selain suaranya dan suara pamannya dan seseorang itu.
"Si.. siapa kau?" Oh Tuhan, mengapa Tasty berubah menjadi anak malang yang gagap?
"Diamlah, jangan ikut campur!" bentaknya pada Tasty.
PLAK! PLAK! PLAK!
Seseorang itu menampar pipi gadis disamping Tasty dengan sangat keras. Tasty terdiam beberapa saat."Jangan bentak gadis Darvygie ku, atau kau mati sekarang." ucapnya dingin.
Apa? Gadis Darvygie ku?
---
Fyuh, selesai :)
Ayo vote hyung, comment juga♡
Btw aku bakal bikin cerita genre romance, ada yang tertarik?
I love you💜
KAMU SEDANG MEMBACA
PANYN [ On Going ]
Misterio / Suspenso[ VOTE SEBELUM MEMBACA ] ••• 'Aku' dulunya sangat taat dalam beribadah ke Gereja ku. 'Aku' mengikuti setiap kegiatannya dengan sukarela dan sukacita. Namun, pamanku mengajakku ke 'alam lain'. Wah, tidak seburuk yang 'aku' kira. Tapi tiba-tiba... •••...