~Jadikanlah masa lalu sebagai pengalaman
untuk kedepannya. Keterpurukan
masalalu bukanlah patokan untuk esok hari.•••
Hello, oppa! Walasungsang Yeah!" sambutku pada paman Satria.
"Hi, girl. Masih pagi jangan heboh."kata paman.
"Baik, baik. Santai lah sedikit bang, by the way kita mau kemana?"tanyaku sambil membuka jendela mobil, ah, sangat sejuk dan nyaman.
"Ke suatu tempat piknik yang indah, kau pasti menyukainya, Tasty. Tidak perlu kujabarkan secara rinci, ok? Aku hanya ingin memberimu kejutan yang mewah," jelas paman.
"Baiklah. Ayo bang, cepat, jalankan mobilmu sekarang! Lets go!" kataku semangat.
"Of course, my girl. Anything for you."
•-•-•
Aku tertidur beberapa saat, hingga tiba-tiba,
"Duh, kepalaku sakit sekali, mengapa jalanan ini rusak? Sss, meng- mengapa udara sangat dingin?" kataku sambil menutup jendela mobil. Dan seketika akupun terkejut, karena aku jarang sekali melewati jalanan yang rusak selain jalan ke Gerejaku."Loh? Kok kita tidak berada di jalan raya bang? Bukankah tadi katamu kita ingin ke tempat piknik yang indah? Mengapa seperti ini? Sebenarnya kau mengajakku kemana paman?" kataku dengan tidak santainya.
"Hoho, jangan seperti itu sayang. Mengapa kau memanggilku paman? Aku tidak menyukainya, girl. Berhenti memanggilku seperti itu. Mengerti?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan, paman. Sebenarnya kemana aku mau kau bawa?" kataku dengan emosi. Ketahuilah, aku sangat benci dibohongi.
"Dengar dulu, Tasty. Dibalik hutan yang suram ini, kita akan menemukan suatu kerajaan yang memanjakan matamu. Percayalah dan jangan berisik." kata paman.
"Tetapi aku ha- Aduh! Kepalaku!"
"Diam Tasty. Saat kau diam, tidak akan ada batu yang akan bertumbukan dengan roda mobil ini."kata paman.
"Tapi menga-"
"Tasty, aku ingin bertanya kepadamu. Apakah kau tertarik dengan dunia lain?" tanya paman setelah memotong perkataanku.
"Dunia lain seperti apa? Kerajaan Surga?"
"Tidak. Yahhh, seperti kamu bisa memiliki kelebihan khusus yang tidak dimiliki orang lain. Kamu bisa melihat dia yang tidak tampak di mata manusia normal." kata paman.
"Oh, hantu? Tidak paman, papa bilang percaya hanya kepada Tuhan, dan bukan yang lain"
"Tasty, dengan kelebihan ini, kamu bisa melihat makhluk lain, melihat masa depan, tanda-tanda seseorang akan mati, kemunculan malaikat, dan banyak lagi."
"Tanda-tanda seseorang akan mati? Wah, bukankah itu melanggar perintah Tuhan? Tetapi, aku juga bisa menyelamatkannya jadi dia tidak akan mati. Benarkan paman? Apakah paman bisa melakukan itu semua?" kataku dengan tidak sabar.
"Tentu sayang, tentu"
"Kalau begitu, kapan kematian datang padaku paman?"tanyaku.
"Euh, itu, a- aku tidak berada di kelebihan yang itu Tasty. Aku hanya bisa melihat mahkluk lain di sekitar kita." ucapnya sambil menunjuk pepohonan.
"Wow, aku tidak menyangka ada hal seperti itu di dunia ini. Tapi bukankah itu memang melanggar aturan agama paman?"
"Shhtt sayang, apakah kamu ingin seperti paman? Atau, lebih dari kemampuan paman?"
"Apakah bisa? Sungguh?"
"Of course, girl. Tetapi setelah ini berhentilah mengomel dan tetap diam, mengerti?" kata paman sambil menaruh telunjuknya di depan bibirnya.
"Ehm, tetap-"
"Shhtt!"
Akupun mengangguk-anggukkan kepalaku tanda mengerti. Sebenarnya, aku tidak ingin mendapat kemampuan seperti yang dikatakan oleh paman, karna kata papa, orang yang seperti itu adalah orang yang tidak memiliki iman. Aku kan punya iman yang kuat, buktinya sekecil ini aku bisa puasa. Tapi, aku benar-benar tertarik dengan perkataan paman. Sungguh. Sekali saja tidak apa bukan?
---
Well done. Vote and comment👍
I love you💜
KAMU SEDANG MEMBACA
PANYN [ On Going ]
Misteri / Thriller[ VOTE SEBELUM MEMBACA ] ••• 'Aku' dulunya sangat taat dalam beribadah ke Gereja ku. 'Aku' mengikuti setiap kegiatannya dengan sukarela dan sukacita. Namun, pamanku mengajakku ke 'alam lain'. Wah, tidak seburuk yang 'aku' kira. Tapi tiba-tiba... •••...