Chapter terakhir uwaaaa~
Happy reading xixi....
San cuma bisa diem lagi, dia baru aja bangun setelah tidur siang. Sebenernya juga itu efek obat, kalau bukan karena tadi harus minum obat, san gak mungkin bisa tidur empat jam lamanya.
Diluar ruangan lagi hujan, minggu-minggu awal musim hujan, tahun lalu kalau cuaca lagi gini biasanya san liatin yunho yang lagi lahap makan soto anget dikantin.
Duh, jadi inget manusia itu lagi...
Tadinya san gak mau dirawat, tapi mingi diduetkan dengan mamanya maksa san buat rehat dulu diruangan VIP lantai dua rumah sakit ini.
Katanya kalau san pulang, bukannya istirahat malah ngalamun overthinking-in makhluk tiang gak ada hati macam yunho.
Kapan sembuhnya coba ntar?
Sekarang udah jam tiga sore, harusnya mingi sama wooyoung udah otw dari sekolah kesini, bakalan lumayan lama sih, tadi san sempet nitip beliin macaron yang tokonya sangat-sangat rame.
Bisa dibayangin wajah jengahnya mingi nungguin satu kotak macaron pesenannya san.
Hihi, pasti lucuuu
Tak lama, pintu ruangan san ada yang buka, san udah siap-siap mau neriakin minta pesenannya karena dikira itu mingi sama wooyoung, tapi ternyata....
Itu yunho....
Sama sekotak besar macaron yang baru aja dikeluarin dari paperbag, langsung dikasihin ke san yang masih mikir kenapa mingi berubah jadi yunho.
"mingi mana?"
"mingi mulu, adanya gue ini... Mau gak sama gue?"
Dipikiran san cuma ada yunho akhir-akhir ini, kepala san udah histeris pengen ngangguk, tapi gengsi juga.
Dia masih kepikiran gimana dengan tegasnya dulu yunho bilang kalau dia gak suka sama san.
"kenapa? Lo gak mau ada gue disini?"
San tetep diam, kali ini yunho duduk dikursi samping ranjang san, dia bukain kotak macaron yang dipangku sama san. Dan nyuapin san satu buah macaron warna biru pastel.
"enak gak?"
"enak"
Yunho masih liatin san pake tatapan gak percaya kalo didepannya ini san, ya kali cowok yang kemaren-kemaren ngebet banget pengen jadi pacarnya, giliran dia deketin jadi pendiem?
Tangan kanan yunho kembali nyuapin macaron-nya lagi, kali ini yang berwarna pink. Warnanya mirip kaya pipi san.
"yunho gak makan juga?"
"kan buat lo, urusan gue mah gampang, lagipula gue gak begitu suka sama kue macem gini"
San ngangguk-angguk, tapi tangannya yang lagi pegang satu buah macaron bergerak menuju depan mulut yunho, gantian nyuapin anak anjing gembul yang ada didepannya itu.
Awalnya yunho nolak, tapi gimana ya, san desel-deselin macaronnya sampe bikin bibir yunho membuka, alhasil satu potong utuh macaron berhasil masuk kedalam rongga mulut yunho.
"enak kan?"
"manis, kaya kamu"
"ha? Apassiiiihhh!!!"
San noleh kelain arah, asal jangan sampai bertemu pandang sama yunho, aslian ini bukan kali pertamanya san digombalin sama cowok, tapi kalau yunho yang ngelakuin itu kenapa rasanya ambyar menjurus mengakibatkan lupa cara nafas ya?
"nafas heh!" yunho nepuk perlahan pipi san, bikin rasa anget yang tadinya cuma dipipi kini beralih keseluruh tubuh san.
Keduanya diem-dieman lagi, san mencoba fokus buat makan macaronnya yang masih banyak, sedangkan yunho dari tadi diem sambil muter-puterin hpnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
¡ᶠᵉˡⁱᶜⁱᵈᵃᵈᵉˢ!«YunSan ATEEZ✅
Fanfiction𝖙𝖊𝖓𝖙𝖆𝖓𝖌 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖇𝖊𝖗𝖏𝖚𝖆𝖓𝖌 𝖉𝖆𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖒𝖊𝖓𝖚𝖙𝖚𝖕 𝖗𝖆𝖘𝖆. 𝖙𝖆𝖕𝖎 𝖍𝖆𝖗𝖆𝖕𝖆𝖓 𝖙𝖊𝖗𝖇𝖆𝖎𝖐 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖘𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚 𝖉𝖎𝖎𝖒𝖕𝖎𝖐𝖆𝖓. WARNING= •BXB •MENGANDUNG KEBODOHAN DUNIAWI •SAN BOTTOM! YUNHO TOP! (ATEEZ) yaqueen ga...