Cipp cipp cipp
Suara burung berkicauan, menyanyikan sebuah lagu tanpa melody di pagi hari. Sinar matahari menghangatkan tubuh seorang gadis cantik yang tertidur pulas di kasur luas nan empuk, ia Adalah Ruby.
"Tuan putri, bangun..." Lilia menepuk nepuk pelan pipi mulus Ruby berwarna merah merona, Lalu tak lama Ruby terbangun dari mimpinya dan mengusap usap mata Ungunya yang indah, "Ughh... Sudah pagi... ya?" ucapnya yang masih mengumpulkan Kesadarannya lalu mendudukan tubuhnya.
"Iya...hmm, tuan putri yakin kalau anda sudah merasa pulih? anda harus masih banyak beristirahat... anda baru saja sembuh." ucap Lilia khawatir.
"Tidak lilia, aku sudah baik sejak kemarin, sekarang aku sudah pasti sangat baik, hehe" senyum hangat Ruby.
"Em baiklah! saya sudah membuatkan air hangat untuk anda... mari saya bantu untuk bersiap siap" ucap Lilia, lalu Ruby mengangguk.
🌹🌹🌹
"Wahh! sudah lama sekali saya tidak melihat anda memakai gaun indah seperti ini!! anda selalu mengenakan gaun tidur karena selalu terbaring di kasur" haru Lilia melihat gadis yang selalu terbaring akhirnya berdiri dengan sehat disertai senyuman.
"Aku juga sangat senang kini aku sudah terbebas dari sakitku!!".
Lilia tersenyum "Ah ya, Tuan putri mari kita pergi ke Ruang makan. Yang mulia raja sudah menunggu".
"Baiklah!! Ayo Lilia" Balas Ruby dengan ceria, Lalu keduanya meninggalkan Kamar Luas milik Ruby. Berjalan ke lorong lorong kastil yang luas dan menuju Lantai 2, Lantai dimana Ruang makan keluarga kerajaan terletak.
"Hei Lilia, Apakah legenda yang kamu ceritakan Tadi malam itu nyata?" Ruby tiba tiba menanyakan hal itu pada Lilia.
"Ya, Tentu saja. Bukankah Nyonya Hestia Juga ada dalam Legenda itu? Kan" Jawab Lilia yang masih tersenyum tenang.
"Ah benar juga!!" Tanpa berpikir panjang Ruby mengiyakan pernyataan Lilia. Hingga di penghujung jalan, terlihat Pintu Ruang makan yang menjulang tinggi, Lalu Lilia membukakannya "Silahkan Tuan putri".
"Lilia janji kan akan menceritakan lagi Legenda tadi malam?!" Balas Ruby, karena Ia masih penasaran bagaimana kelanjutan dalam Legenda tersebut.
Lilia mengangguk "Iya saya janji".
"Sayangkuuu nakk!! Kemariii!!!" Sambut Seorang Pria bersuara berat membukakan kedua lengannya seolah siap untuk memeluk sang putri, pria itu memanggil gadis cantik yang sedang mengobrol di lorong bersama Lilia.
Ya, Dia adalah Raja dari kerajaan yang sangat terkenal di kalangan Ras, yaitu Emerald. Raja yang memiliki kekuatan Magic terkuat dan pengendaliannya yang hebat. Ia Memiliki Mata Hijau terang seperti Warna batu permata Emerald .
"Baiklah, Dah Lilia!! AYAHHHHH!!" Gadis itu membalas teriakan sang ayah dan berlari untuk memeluknya.
Ruby memeluk sang ayah dengan sangat erat. "Aha ha ha sayang... Ayah sangat Rindu saat dimana kamu membukakan mata dan sehat seperti ini" Mata pria paru baya itu berkaca kaca.
Tanpa sepatah kata pun Ruby pun sama halnya merasakan perasaan ayahnya.
"Ekhem..." Suara yang tak asing itu berasal dari sisi telinga Ruby, ia menoleh dan berharap bahwa ia adalah orangnya.
"Halo, apakah kamu masih mengenalku? wahai cucu ku?" Ucap Wanita tua yang masih berwajah cantik itu.
"NENEK HESTIA?!!" teriak Ruby terkejut lalu spontan ia mendekap Sang nenek .
Ya, Dia adalah Hestia. Hestia adalah anak pertama dari Dewa Altary yang berada dalam buku Legenda yang tadi Lilia bacakan pada malam itu, Buku yang Melegenda.
"Nenek apa kabar?"
"aku baik kok, hanya saja pekerjaan sebagai kaki tangan kekaisaran dan urusan di negri awan begitu banyak... aku hanya sedikit letih saja, maka dari itu aku kemari... mumpung dapat kabar baik kalau kau sudah siuman sayang..." Tangan Hestia membelai pipi Ruby.
"Negri awan itu, Negrinya para Ras Dewa dewi ya nek? Apakah ada Kakek buyut Altary??" Tanya Ruby penasaran.
"Iya, betul sekali. Beliau ada kok..." senyum tenang Hestia.
"Hei kalian melupakan keberadaanku disini ya?!" gerutu Emerald kesal.
"hahaha... Bagaimana kalau kita mengadakan pesta kembalinya Gadis kesayangan kita?" Hestia tertawa dengan anggun dan memberikan saran.
"YA!! Mari kita adakan! Nanti aku akan mengatur jadwalnya" Setuju Emerald.
🌹🌹🌹
Setelah makan bersama, Emerald dan Hestia kembali pada pekerjaannya masing-masing, kecuali Ruby yang merasa kalau dia sangat menganggur.
Ruby membaringkan tubuhnya di atas kasurnya, karena belajar etika yang sudah menjadi kewajiban bagi setiap Gadis bergelar bangsawan akan diadakan minggu depan.
"Huh, bosan..." gumamnya.
Srukk
Terdengar samar, ada sesuatu yang bergerak di kamar Ruby. "A apa itu?"
suara itu bersumber dari Lemari miliknya, awalnya ia sedikit takut untuk membukanya, tapi rasa takutnya terkalahkan oleh rasa penasarannya.
Ruby membuka pelan pintu lemari itu dan-
BRUKK
Tiba tiba saja ada tubuh lemas seorang Laki laki yang jatuh kepundaknya, keluar dari lemari Ruby dan membuat keduanya jatuh ke lantai.
"Aw!" pekik Ruby sebelum ia sadar kalau di sampinya itu terdapat seorang laki laki asing tergeletak, ia menoleh dan terkejut 2 kali saat melihat Laki laki itu.
"A- apa ini?? ma- mayat!!??"
~ • To Be Countinue • ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy World
Fantasia"Hah, kenapa bisa ia diangkat menjadi Putri Mahkota? keberadaan ibunya saja tidak jelas! kenapa bisa anak haram sepertinya mendapatkan gelar setinggi itu?!" desas desus para bangsawan mulai terdengar ketika Ruby Celenia Altary diangkat menjadi Putri...