Menuju Kedewasaan Diri

3 0 0
                                    

  Baru saja seminggu perasaan Zhifah agak janggal oleh toko ini. Gaji yg tidak masuk akal,lembur yg berlebihan dan disaat waktu yg ditunggu itu datang yaitu gajian, betapa terkejutnya ia hanya menerima upah 30rb per 10jam kerja tiap harinya. Belum lagi ,uang lemburnya tidak diberikan. Tidak banyak berpikir Zhifah pun resign dari toko tersebut. Dan mendapat tawaran dari temannya untuk kerja di Warung Ponsel. Disana ia ditugaskan untuk menjualkan aksesoris hp. Gaji nya tidak terlalu besar dari gaji awal hanya saja jam kerjanya lebih baik dibandingkan toko awal tadi.

  Seminggu,dua minggu pun berlalu kerja di Warung Ponsel tersebut dijalani dengan senyuman yg selalu ada di diri Zhifah. Hari ini Zhifah kerja seperti biasanya,namun ada yg berbeda ketika salah satu rekan kerjanya yg tidak datang ia disuruh kerja dengan tanggung jawab yg ganda. Menjaga aksesoris sekaligus kartu paket. Kartu paket sangat dibutuhkan dikalangan masyarakat, tentu saja dong Zhifah menolak tawaran tersebut. Karena emang dia tidak berpengalaman dikala itu. Namun sang pemilik Warung tetap bersikukuh ya mau tidak mau dijalani.

  Dihari itu Zhifah gelisah,bingung,dan bimbang. Dia pun menjual kartu-kartu paket itu, Warung Ponsel itu berdekatan dengan Salon ,dan Salon itu juga dimiliki oleh pemilik Warung tersebut. Entah kenapa yg menjaga Salon itu hari ini tampak baik dan ramah terhadap Zhifah. Padahal sebelumnya dia cuek dan pemalas. Kenapa pemalas? Karena pekerjaan untuk menyapu halaman Salon dikerjakan Zhifah disaat Zhifah menyapu halaman Warung. Tiba hari dimana sudah gelap dan malam pun datang. Disini Zhifah bingung yg beli kartu paket makin banyak ,dan si penjaga Salon tadi menawarkan dirinya untuk membantu Zhifah. Pagi ,siang ,sore Zhifah selalu menghitung berapa kartu yg terjual dan berapa uang yg didapat. Dan tiba disaat Warung tutup dan penyerahan uang kepada sang pemilik Warung. Apa yg terjadi? Ya tentu saja nasib sial terjadi di Zhifah. Uang penjualan minus 500rb. Wow bukan angka yg sedikit bukan bagi masyarakat kalangan bawah. Betapa remuk hati dan pikiran Zhifah.
  Sebulan pun berlalu, dan inilah saat pembagian gaji. Namun karena Zhifah dapat shift pagi dan yg punya Warung hanya datang di malam hari. Zhifah harus menunggu sampai malam. Bosen dong disitu aja, tapi dengan bodohnya Zhifah menerima lagi ajakan pergi oleh penjaga Salon yg sudah membuat hatinya remuk pasca minus penghasilan kemarin. Mereka mengendarai motor bertiga dalam satu motor (jangan ditiru ya guys). Niatnya sih cuma ngantarin teman yg satunya lagi ke terminal angkot. Karena pada saat itu teman tersebut ingin pulang kampung.
  Ya seperti hal-hal sebelumnya akhirnya Zhifah mendapay cobaan lagi. Yaitu mereka ditilang polisi. Tentu saja dong ditilang ,sudah jelas mereka emang salah. Dan mereka sepakat uang tilangnya bagi 3. Jadi malam pun datang, Zhifah mengambil gajinya. Nasib sial menimpa Zhifah lagi dengan tanpa kasihan pemilik warung memotong uang gajian Zhifah dengan pengecualian dan dengan nominal yg tetap yaitu 500rb dan ditambah uang tilangan karena motor yg mereka pakai kala itu adalah motor sipemilik warung tersebut. Dan yg lebih parahnya lagi penjaga Salon tersebut tidak memunculkan muka lagi. Bukan hanya membayar ganti rugi kartu paket ,Zhifah juga membayar tilang yg tadinya bagi 3 jadinya bagi 2. Dibulan itu Zhifah tidak mendapat gaji. 1 bulan kerja hanya sia sia.

Nikmat setelah menikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang