•CHAPTER 43•

861 165 47
                                    

"Lu pada liat jaemin ga?" Tanya jeno yg langsung membuat mereka terdiam

••••••••••

Mereka semua diam tidak bergeming, beberapa dari mereka kebingungan dengan apa yg sedang terjadi.

"Jaemin?" Tanya haechan lagi dan jeno hanya mengangguk malas

"Bukannya daritadi dia sama lo?" Tanya mark yg baru bangun

"Tadinya sih ada lagi tidur sama gua, trus pas gua bangun udah kaga ada" jawab jeno jujur

Muka taeyong berubah menjadi pucat, ia takut akan terjadi sesuatu yg tidak di inginkan. Ia panik sekarang, terlebih lagi di tambah dengan ucapan yg tadi.

"Kita cari jaemin sama dejun sekarang" tegas taeyong sebelum bergegas mencari kedua temannya

Yg lain ikutan panik tentunya, karna jika taeyong sudah terburu buru seperti ini, tandanya ada yg sedang tidak beres.

Mereka pun berpencar untuk mencari jaemin dan dejun ke sekeliling hotel. Namun sepertinya keberuntungan ada pada mereka saat ini. Karna saat jeno ingin mengambil jaket di dalam kamar, ia melihat jaemin yg keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya.

"Loh lo daritadi mandi??" Tanya jeno kaget saat melihat jaemin ada di kamarnya

"Iya, lah bukannya lu lagi tidur?" Tanya jaemin balik

Jeno merasa bingung saat ini, padahal ia tidak mendengar suara gemercik air saat bangun tadi. Namun ia tidak mengambil itu masalah besar, karna yg penting jaeminnya udah ketemu.

"Kok lu mandi ga ada bunyi aer?" Tanya jeno sekedar meyakinkan

"Panggilan alam" jawab jaemin singkat lalu mendahului jeno untuk mengambil pakaian

"Lu ngapain masih disini" ucap jaemin saat melihat jeno yg masih terdiam di tempatnya

"Ah iya" jawabnya sambil tersenyum canggung lalu keluar kamar

"Hah..hampir" jaemin menghela nafas lega

Jeno masih berdiri di depan pintu kamar jaemin. Bisa ia lihat taeyong dan winwin yg sedang berlari tergesa gesa ke arahnya.

"Gimanaa??" Tanya taeyong di depan jeno

"lagi mandi ternyata hehe" jawab jeno tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

"Yeuu si babi" gerutu taeyong lalu berbalik arah bersama winwin. Dan sekarang mereka tinggal mencari satu orang yaitu dejun.

Mereka mencari sampai ke toko yg ada di dekat villa. Karna tadi dejun sempat bilang ingin membeli gula, namun sayangnya mereka tidak dapat menemukan keberadaan pemuda tersebut.

Johnny, mark dan haechan melewati beberapa gang kecil di dekat toko tersebut, dan disanalah mereka menemukan dejun dengan keadaan tak bernyawa.

Haechan menutup mulutnya saat melihat dejun dengan keadaan yg mengenaskan. Terdapat beberapa tusukan di bagian dada dan perutnua, dan juga bekas tali di lehernya.

"Hiks.. mark..." isak haechan lalu memeluk mark

"Shh gapapa gua di sini" ucap mark untuk menenangkan haechan yg ada di dekapannya. Sedangkan johnny terlihat seperti terburu buru untuk menelpon taeyong dan yg lain.

Mereka sudah berkumpul di depan tubuh tak bernyawa itu. Sebagian dari mereka berpikir kalau jaemin lah yg membunuhnya.

"Jaemin..?" Tanya johnny kepada taeyong, namun sang empu menggeleng

"Jaemin tadi lagi mandi" jawab taeyong dan mereka langsung percaya namun ada satu orang yg tidak percaya, yaitu yuta.

Pemuda itu selalu memperhatikan gerak gerik yg jaemin buat dari awal permainan berlangsung. Anak itu tampak lebih diam di bandingkan sebelumnya, dan juga lebih dekat kepada jeno. Ia takut kalau jaemin memiliki role no side.

[ WEREWOLF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang