Part 14🕡

119 12 4
                                    

"Nih makan" ucap Aruto menyodorkan sepiring makanan pada Azu yang tengah terbaring.

Azu pun langsung mengubah posisinya menjadi duduk,lalu saat ia hendak mengambil piring yang ada di tangan tiba-tiba Aruto menariknya kembali.

Lalu Aruto langsung mengangkat sesendok nasi dan lauknya lalu mengangkatnya menuju mulut Azu.

"Buka mulutnya" ucap Aruto pada Azu.

Azu hanya menuruti,lalu ia segera membuka mulutnya dan Aruto pun langsung memasukan makanan itu kedalam mulut Azu.

Azu tampak biasa-biasa saja,begitupun Aruto,Azu dapat berfikir bahwa hari ini Aruto tampak perhatian padanya dan bahkan sering tersenyum padanya.

Hari sudah gelap,dan Azu baru makan sekali ini,saat selesai makan Aruto lalu turun dari kasur dan pergi untuk membersihkan piring,lalu kembali lagi duduk disamping Azu.

"Besok lo periksa,kayanya nambah parah" ucap Aruto pada Azu,lalu Azu menoleh pada kakinya.

"Tapi kan,besok kakak sekolah,bentar lagi juga UN,masa nggak sekolah?" tanya Azu menoleh pada Aruto.

"Besok gue tetep sekolah,lo periksa sama Mama" balas Aruto.

Azu hanya mengangguk,lalu tangan nya tergerak memegang tangan Aruto.

"Maaf aku baru mau ngomong sekarang,Aku juga sebenernya cinta sama kamu,malah dari awal,tapi aku malu soalnya ada banyak juga yang jadi pengagum kamu,dan aku juga nggak percaya bahwa sekarang kita udah satu atap,udah punya status sah,tapi aku belum ngungkapin perasaan aku ke kamu" ucap Azu menunduk.

Aruto mengerti apa maksud gadis itu,lalu ia pun membalas genggaman tangan Azu.

"Itu wajar,gue sebagai laki-laki yang memang udah seharusnya ngungkapin perasaan terlebih dahulu,jadi nggak jadi masalah kalo lo bilangnya baru sekarang,dan lo nggak usah minta maaf" ucap Aruto menampilkan senyumnya.

Azu membalas senyum itu,air matanya kembali mengalir,lalu tubuh Azu tergerak untuk memeluk Aruto.

"Makasih" ucap Azu tak bisa menahan tangisnya.

Aruto membalas pelukan itu,semoga ini menjadi awal bagi kehidupan barunya dengan gadis yang sudah ia cintai.

Lalu Aruto melepas pelukan Azu saat Azu sudah mulai tenang,mata Aruto dan Azu saling bertatap.

"Lo tidur sekarang,lo harus istirahat,tenangin diri lo dulu" ucap Aruto lalu kembali mencium kening Azu.

Azu malah menjadi salting dengan kecupan itu,lalu ia pun segera berbaring dan menarik selimut.

Begitupun Aruto,ia dengan segera berbaring disamping Azu dan masuk kedalam selimut yang sama.

Mereka saling berhadapan,lalu tangan Aruto menggenggam tangan Azu,Azu merasakan kehangatan dan kenyamanan itu,ia pun segera menutup matanya dan mulai terlelap.

Aruto masih menatap Azu,sekilas Aruto tersenyum kembali,ia bahagia dengan sebuah awal baru ini,permulaan selalu datang tiba-tiba.

"Selamat malam,mimpi indah..."

****

"Ok!" jawab Rian dengan semangat.

"Nanti Jino juga bakal Dateng kan? Jangan sampe dia nggak Dateng,nanti nggak rame" ucap Rian lagi.

Aruto hanya mengangguk mengiyakan,sekarang ia sudah berada disekolah dan ini sudah masuk pelajaran terakhir.

Untungnya Rian tak banyak tanya,Aruto pun kembali pada buku pelajarannya.

You're My Lost DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang