Part 4🕜

68 17 3
                                    

"Lo ngapain di sini kak?" tanya Azu yang melihat Aruto sedari tadi menatapnya.

"Eh-nggak,gue cuma mau belanja bahan kue aja" jawab Aruto memalingkan wajah.

Mata Azu menyipit sebentar,lalu ia menepuk tangannya ke arah Aruto.

"Kak! Kalo gitu kita bikin kue bareng aja" ucap Azu ngasal.

Mata Aruto langsung membulat lebar,ia tak percaya Azu bisa sebegitu frontal pada dirinya.

"Kalo lo gak mau juga nggak apa-apa" sambung Azu saat melihat wajah Aruto yang tampak tak enak.

"Emang nggak mau" ucap Aruto seraya mengambil bahan terkahir lalu pergi meninggal kan Azu.

Sedangkan Azu yang diperlakukan seperti itu langsung memiringkan bibirnya berlawanan arah.

"Jadi cowok cuek amat sih! Kalo gue jadi istri lo gimana nasib gue ya"
Gumamnya sendiri seraya membayangkan apa yang ia katakan tadi.

Azu lalu kembali memilih bahan,sedangkan Aruto sudah keluar tempat perbelanjaan dan segera menuju mobilnya.

Saat masuk ia terdiam sejenak,lalu ia langsung menancap gas di atas rata-rata menuju rumahnya.

Saat sampai ia langsung masuk dan menaruh kantung belanjaan di atas meja ruang utama,lalu ia segera pergi.

Tasya yang melihat nya langsung memanggil anaknya,namun Aruto tak menggubris dan langsung masuk kedalam mobil dan melajukannya.

Tasya hanya geleng-geleng dan segera memeriksa belanjaan yang Aruto beli.

"Lengkap semua,tapi kok dia kayanya lagi buru-buru" gumamnya lalu segera masuk dan membuat kue.

****

Azu masih mengantri untuk membayar belanjaan nya dikasih,antriannya cukup panjang,jadi ia harus menunggu sebentar.

Lama mengantri lalu ia segera keluar dari tempat itu,namun ia terkejut karna sudah ada seseorang yang mungkin sudah menunggunya sedari tadi.

"Loh? Kok lo masih disini?" tanya Azu seraya memiringkan kepalanya ke kiri.

"Lo pulang-pergi naik apa?" tanya Aruto to the point.

"Naik angkot,emang kenapa?" balas Azu.

"Masuk ke mobil" ucap Aruto lalu membuka mobilnya dan masuk.

Sedangkan Azu masih diam mencerna perkataan Aruto tadi,namun Aruto segera memanggilnya lagi.

"Cepet masuk!"

"Eh-emang nggak apa-apa?" tanya Azu sedikit gugup.

"Iya"

Lalu tanpa basa-basi Azu segera masuk mobil Aruto,namun aruto masih diam dan itu membuat Azu bertanya kembali.

"Kok diem kak?" tanya Azu.

"Seatbelt lo belum dipasang" balsa Aruto tanpa menoleh.

Azu langsung melihat pinggang nya dan benar saja,ia lupa untuk memasangnya,lalu ia segera memasangnya namun tak bisa,ia kurang paham dengan Seatbelt model mobil milik Aruto.

Aruto yang melihat nya langsung membuang nafas dan segera mendekat,dan hal itu membuat Azu melotot tak percaya dengan yang Aruto lakukan.

Saat selesai,bukanya Aruto kembali ke tempatnya namun Aruto malah mengangkat kepalanya dan jarak mereka pun semakin terkikis.

Azu menjadi panas dingin seketika,ini cukup dekat,sekali gerakan pelan bisa membuat mereka berciuman.

Adegan tersebut telah selesai karna tak lama Aruto kembali ke tempatnya dan segera melajukan mobilnya.

You're My Lost DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang