[10] Hopeless

1K 229 19
                                    

ו×- Hopeless -ו×

Hari ini, setelah puas Jungwon berada di dalam kamarnya tanpa mengizinkan Ni-ki untuk masuk ke kamarnya akhirnya dia keluar juga. Tepat setelah satu hari penuh mengurung diri di kamar.

"Jungwon pakai jaket mu." Heeseung menegur Jungwon saat hendak berjalan ke kamar mandi.

"Tapi aku-"

"Aku tunggu diluar." Hanya kata itu yang dikatakan Heeseung. Jungwon merasa tidak enak juga dengan orang-orang yang berada dirumah itu.

"Ada masalah?" tanya Jay kepada Jungwon yang melamun.

"Tidak Hyung, hanya tidak mood." Tidak mau berlama-lama Jungwon segera meninggalkan Jay berlari ke kamarnya untuk memakai jaket. Seandainya bukan Heeseung dia tidak akan mengikutinya. "Aku pergi dulu," pamit Jungwon kepada Jay di ruang tengah.

"Ya."

"Dia kemana?"

Jake berdiri tepat disamping Jay. Bingung, ini sudah petang tapi Jungwon keluar dari rumah, padahal Jungwon baru saja keluar dari kamarnya setelah mengurung diri dari petang sampai petang lagi.

"Entahlah."

"Dimana Sunoo?" tanya Jake.

"Diatas dengan Sunghoon. Mungkin mereka merenovasi kamar lagi, dasar kurang kerjaan."

Jay jengah dengan Sunoo dan Sunghoon yang sudah empat kali merenovasi dengan memindahkan ranjang, mengganti letak meja, merapikan buku, mengemas benda yang tidak digunakan tapi akhirnya akan dikeluarkan lagi untuk mengisi tempat kosong katanya.

"Kau mau ikut?" tanya Jake.

"Tidak."

"Kita renovasi kamar juga yuk," ajak Jake.

"Jangan gila, aku lebih suka kamar seperti itu," jawab Jay, dia sudah nyaman dengan kamar putih kosong hanya ranjang, Lemari dan dia pasang meja kursi.

"Membosankan." Jake lantas meninggalkan Jay yang duduk di ruang tengah, dia juga ingin melihat sebagus apa kamar Sunghoon dan Sunoo yang setiap saat di renovasi itu.

"Terserah."

"Hyung!" Ni-ki mendekati Jay yang duduk sendirian.

"Ha?" Niki ikut duduk dengan Jay, dia ingin mengatakan hal yang serius dan dia tidak tahan jika menahannya sendiri.

"Aku seperti pernah mengenal Taki, dan akhirnya aku ingat," ucap Ni-ki dengan mata berkaca-kaca.

"Ingat apa?"

"Aku yang membunuhnya dulu." Jay mematung Ni-ki mengatakan hal yang aneh.

"Nik, kita memang pernah melakukan itu. Tapi itu bukan Taki. Sudahlah!jangan berfikir yang macam-macam. Makan sana!" Jay meninggalkan Ni-ki sendirian. Saat Ni-ki merasakan tekanan. Dia hanya bisa menangis.

.
.
.

"Makan!" Heeseung menuntut Jungwon untuk makan lebih. Mereka berada di warung ramen, Heeseung sengaja memesan tiga porsi bermaksud agar Jungwon memakan dua mangkuk.

"Hyung, aku sudah kenyang dengan setengah mangkuk," jawab Jungwon.

"Tidak ada penolakan. Makan semuanya! Atau kau mau makan milikku juga?" Jungwon meletakkan sumpitnya diatas meja, dia tidak bisa.

THE CALLING : RUN TO YOU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang