⩩ ᝍ 8

54 56 24
                                    

"Dimata lu gue bukan siapa siapa, tapi di mata gue lu itu special"

cheryn

Sinar matahari mulai menyelinap masuk ke kamar. Mata yang terpejam pun perlahan membuka menyambut cerahnya pagi hari

Cheryn pun langsung membersihkan badannya dan turun ke lantai bawah untuk menyantap sarapan yang dibuatkan Tessa tentunya

Namun hari ini Cheryn terlihat seperti tak semangat untuk berangkat ke sekolah

"Cheryn kok kamu lemes bgt sih?"
ucap Tessa

"Ah biasa mah, pasti si Cheryn gadang" ucap Zalea santai

Mendengar ucapan kakanya cheryn langsung angkat bicara "Lah apasih kak! Gak kok mah kakak mah asal asalan aja" katanya sambil memutar bola matanya malas

Cheryn pun duduk di salah satu kursi di meja makan untuk menyantap makanan pagi ini, dia hanya memakan nasi goreng dan susu coklat kesukaannya

Setelah semua selesai Cheryn dan Zalea langsung bergegas pergi ke sekolah

***


Dikelas sudah pasti kehadiran Cheryn disambut hangat oleh sahabatnya

"HAII CHERYNNKUU AKHIRNYA DATANG"

"Apaan sih?"

"Oh iya Ryn mau ke kantin ga? Gue laper cacing perut minta makanan mulu bawel dia"

"Males" ucapnya dan langsung memasang earphone di kedua telinganya

Azlyn langsung menarik kedua earphone di telinganya "Ah ayolah di kantin ada hidangan baru, kalo ga salah ada kebab buatan bu bu bu bu BU NUTRISARI NAH IYA"

"Serius?" ia langsung tertarik dengan apa yang dikatakan Azlyn, di karenakan itu adalah hidangan favoritnya

"Iya serius cobain ayoo"

Mereka pun langsung pergi ke kantin

***


"Hm enak dah gak nyesel beli ini" ucap Azlyn sambil menikmati kebab tersebut

"Semua makanan mah bagi lu enak lyn"

"Eh iya sih, dh Cher lu u--"

"Halo, boleh gabung?" ucap seorang cowo tak dikenal dengan wajah yang bisa dibilang ganteng?

"Hm, boleh"

"Ehh kalian Cheryn sama Azlyn kan? Boleh minta nomer teleponnya ga?" ucap salah satu cowo di samping cowo tadi

"Iya gue juga ya"

Ucap mereka berebutan

"Buat?"

"Tau nih"

"Kenalin gue Rivan" ucap cowo yang pertama kali meminta duduk bersama Cheryn and Azlyn

"Gue Haikal"

"Gue paling ganteng namanya Gibran and itu cowo yang diem aja namanya Raka" ucap cowo berkacamata dengan kepedean yang sangat tinggi

Tapi emang ganteng gimana donk?

Yap Rivan, Haikal and Gibran ganteng sih tapi gantengan Darrel kalo kata Cheryn

Oh iya ketinggalan ada lagi satu namanya Raka dia si kata Azlyn B aja

Tapi, kalo kata author ganteng sih

"Huh kalian nge fans sama kita ya?" tanya Azlyn dengan wajah penuh kegembiraan

"Engga sih cuman suka aja" jawab Gibran

"SAMA AJA DONGO" bentak Rivan dan Haikal sambil menjitlak kepala Gibran

"Wee sakit anjir"

"Lu sih ah"

"Cher disini kayanya udaranya panas kita pe-"

"Panas kaya ngeliat eneng sama yang lain" jawab Gibran alay

Azlyn langsung bergidik ngeri

"Kita pergi aja yu Ryn"

"NENG MAU KEMANA? JANGAN PERGI DARI HATI ABANG!"

Azlyn pun langsung memalingkan wajahnya

"YHAHA KASIAN" ejek Haikal

Em wait kayanya ada yang ketinggalan

Cheryn?

Eh dia malah baca buku

"Woi Cher lu mah santai ye malah makan sambil baca buku, buku kena air putih di sebelah lu mampus" tegur Azlyn kesal

"Biarin gimana gue aja" katanya sambil melanjutkan membaca buku

"Eh Cheryn hm gue minta maaf atas kelakuan sahabat-sahabat gue yang udah krisis akhlak" mohon Haikal yang mengira Cheryn marah padanya

"Iya" Jawab Cheryn singkat

"Idih cuek amat lu cher"

"Jangan gitu kasian" bela Rivan, padahal Cheryn sendiri tak masalah

"Cher, lu dibela tuh" kata Azlyn sambil menyenggol bahunya sengaja

"Terus? Oh lupa iya makasih" ia yang merasa tak di bela pun merasa bodoamat

"Eh, lu baca buku apasih Cher? Serius amat"

"Bagai Bumi Dan Langit."

"Kaya Raka sama Azlyn bagai Bumi dan Langit jauh banget anjirr standar nya" ejek Gibran tak merasa bersalah

"Heh jangan gitu kasian" bela Azlyn

Tumben tu anak ngebela

"NAH UDAH LYN SAMA RAKA AJA, GIBRAN MAH KRISIS AKHLAK"

"Eh emang bener ko Raka sama Azlyn jauh banget kayak Bumi dan Langit, mendingan Azlyn sama gue aja"

"Najis" geli Azlyn

"Eh che--"

Kring! Kring!

"Baru kali ini gue seneng ada bel masuk" batin Cheryn

"Oke gais kita cabut dulu bye"

"Iya, bye!"

Mereka pun langsung masuk ke kelasnya masing-masing

Bagai Bumi dan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang