2.

5 1 0
                                    

Pagi pagi SMA Merpati di hebohkan dengan adanya guru baru, guru barunya masih muda dan berwajah tampan rupawan menurut gosib beredar. Tidak dengan gadis satu ini yang tampak acuh dengan adanya berita yang beredar.

Gerbang SMA Merpati akan di tutup jam tujuh lebih tiga puluh menit, yang artinya gerbang akan di tutup sepuluh menit lagi. Sedangkan gadis satu ini masih bergelut dengan jalanan, tau sendiri Jakarta kalo macet seperti apa.

"Ck, lama amat sih bisa telat nih gue!"

Setelah bergelut dengan kemacetan, tibalah ia di depan gerbang SMA tercinta. Tapi sayang sungguh sayang gerbang sudah tertutup rapat sejak sepuluh menit lalu yang artinya ia sudah telat sejak sepuluh menit yang lalu.

"Pak bukain dong!"

"Eh neng gelis telat toh?"tanya pak paejo satpam SMA Merpati.

"Kalo gak telat gak mungkin saya ada disini pak, bukain dong!"

"Silahkan neng!"ucap pak paejo yang sudah membukakan gerbang.

"Makasih pak pejo"

"Eh neng nama saya Paejo neng bukan Pejo!"sahut pak pejo tak terima namanya di ganti.

Sampai tiba di parkiran ia memarkirkan mobilnya dan cepet berlari di koridor tanpa melihat jalan, sampai tiba tiba kecelakaan pun terjadi.

"Aduh!, bokong mulus gue udah gak perawan lagi"ucapnya yang tak sengaja nabrak sesuatu yang keras berdiri di tenggah jalan.

"Kalo jalan tuh pakek mata dong jangan pakek dengkul!"omelnya lagi dengan mentapat orang yang tadi menabraknya.

Tanpa sengaja mata mereka bertubrukan dengan waktu yang cukup lama, "aduh nih orang ganteng banget anjirr, eh bentar kok gue gak pernah lihat nih orang ya!"batin gadis itu. Pria itu pun memutuskan kontak mata dan langsung ninggalin gadis itu tanpa sepatah kata apapun.

"Eh lo bukannya minta maaf malah ninggalin!"teriaknya yang masih dapat di dengar pria itu, tanpa sadar membuat pria itu menarik bibir membentuk senyuman "lucu" batinya.

"Awas aja kalo ketemu lagi gue becek becek tuh muka"gumam gadis itu dengan menghentak hentakkan kakinya dan melanjutkan perjalanan menuju kelasnya karna sudah telat.

Sampai di depan kelas XII IPA 2 ia mengintip dari jendela apakah kelasnya sudah di masuki guru mapel Matematika atau belum, nasib berpihak kepadanya syukurlah kelas masih sepi guru yang mengajar juga belum masuk, ia memasuki kelas dengan wajah di tekuk

"Telat bos?"

"Napa tu muka di tekuk?"

"LO BERDUA TAU GAK GUE SUE__"

"Heh Lintang ngapain teriak teriak kamu pikir ini hutan apa? Sekarang kamu keluar dan hormat bendera!sampai jam istirahat." ucap guru yang baru mau masuk ke kelas di kejutkan oleh suara cempreng yang mengglegar di telingga siapa lagi kalo bukan Lintang murid yang selalu bikin ulah di sekolah, ia adalah Lintang Bumi Angkasa.

"Mati gue" batin Lintang

"Sekarang bu?"

"Tahun depan!"

"Masih lama bu kalo gitu saya mau tidur dulu!"

"S-e-k-a-r-a-n-g Lintang Bumi Angkasaa!" teriak bu Gembul.

"Iya iya bu gak usah pakek teriak teriak napa sakit nih kuping saya." ucapnya langsung keluar kelas.

Jangan tanya seluruh penghuni kelas, semuanya sudah tertawa sejak perdebatan awal tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Teacher My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang