Let's Not Fall In Love (Banginho)

[Epigraf] Chan

"Malam ini hujan deras yang disertai angin kencang berpotensi besar menyebabkan kecelaakan di jalan raya. Diharapkan kepada seluruh pengendara untuk hati-hati di jalan dan semoga sampai tujuan dengan selamat..."

Braaaakk!

Tiiiiinn!

Suara dj pembawa berita acara dari siaran acak radio yang tadinya mengisi mobil itu tiba-tiba saja tergantikan menjadi suara hentakan yang sangat keras.

Chan -orang yang berada di dalam mobil- tidak tau apa yang terjadi, kepalanya sakit,r asanya seperti dihantam batu besar. Yang kini bisa dia lihat hanya cahaya kuning yang benar-benar menyilaukan matanya. Suara-suara panik disekitarnya menyatu dengan suara hujan dan gemuruh yang semakin membuat kepalanya terasa pecah.

Sakit - sangat sakit

Rasa yang kini memenuhi segala tubuhnya.

'apa ini akhirnya?' , pikirnya .

Tadi dia hanya ingin mengambil telepon genggam nya yang jatuh, tapi semua tiba-tiba saja terjadi begitu cepat. Tanpa aba-aba badannya dihantam keras dari luar dan dalam sekejab di kehilangan kendali atas setir mobilnya.

Perlahan kesadaran Chan seperti ditarik secara paksa.

Sebelum matanya benar-benar tertutup dia seperti melihat seseorang tersenyum kepadanya, senyum yang setiap saat dirindukannya.

"Minho..."  lirihnya disisa-sisa tenaganya

"Channie, malam ini kamu jangan begadang ya! Besok hari pernikahan kita, kamu harus tidur yang cukup..."

Suara Minho tiba-tiba saja terdengar di sekitarnya, suara yang dia dengar beberapa jam yang lalu lewat telepon genggamnya, suara yang berisi pesan kepadanya sebelum ia memutuskan untuk pergi keluar malam ini.

Suara itu seperti alunan yang menari di sekitar Chan, yang membawa kesadarannya pergi ke suatu tempat yang dia tidak tau dimana.

- mungkin malam ini semesta sedang ingin Chan mendapatkan tidur yang cukup.