[9] Let's Not Fall In Love

328 73 10
                                    


Selamat Membaca (ꈍᴗꈍ)♡

.

.

.

.

Dua jam berlalu dan keadaan Minho masih sama seperti sebelumnya, duduk terdiam di pinggir trotoar, ia memeluk kedua lututnya, untuk mengurangi rasa dingin yang sedari tadi menusuk kulitnya, belum lagi keadaan perutnya yang  sekarang sangat lapar.

Bagaimana bisa Chris membiarkannya seperti ini? - tega sekali, pikir Minho.

Dan lagi-lagi dalam keadaan seperti ini bayang-bayang perilaku hangat Chan berputar mengisi pikirannya. Ahh sial sekarang Minho bisa merasakan genangan air di matanya, dia sedikit mendongakkan kepalanya, berusaha mencegah air matanya keluar.

Tidak, dia tidak ingin lemah hanya karena ini. Dia tidak ingin air matanya keluar sia-sia hanya untuk Chris yang memperlakukannya seperti ini.

Namun sayangnya semakin Minho berusaha tidak menangis, semakin air matanya keluar. Rasanya sekarang Minho ingin pergi menemui Chan, memeluk pria itu dan mengadu. Jika saja Chan tidak tertidur di rumah sakit, Minho yakin Chan akan membawa Minho ke dalam pelukan hangat.

Dan sekarang bisa Minho rasakan gerimis turun perlahan dan mulai menerpa kulitnya, benar sepertinya malam ini keadaan tidak memihak kepada Minho

Minho semakin mengeratkan pelukkannya, kepalanya ia tenggelamkan di kedua lututnya. 

Namun siapa sangka tidak lama kemudian dia mendengar ada suara deru mobil mendekat, saat dia mengangkat kepalanya untuk mengecek, siapa sangka itu adalah mobil Chris.

'o, masih ingat ternyata' -batin Minho


***

Chris awalnya memang ingin meninggalkan Minho, namun sayang itu hanya niat sementara. Saat tadi dia menjalankan mobilnya entah kemana, selang beberapa waktu, setelah pikiran dan emosinya kembali sedikit tenang, dia pun memutar arah kendali mudinya, dan kembali ke arah tempat dimana dia menurunkan Minho.

Chris sengaja mengambil jalan yang berbeda, agar Minho tidak melihat mobilnya kembali. Sebelum sampai disana, dia juga menyempatkan membeli dua bungkus sate dan dua nasi goreng dari tempat jualan yang dia lewati. Kemudian saat dia kembali disana, ia mermarkirkan mobilnya sedikit jauh dari Minho, agar pria itu tidak dapat menangkap keberadaannya.

Sambil memakan sate yang dia beli, Chris memandang Minho yang duduk di tepi trotoar. Chris sengaja berlama-lama, melihat bagaimana Minho bertahan. Sesekali Minho akan berdiri, mengecek kanan-kiri jalan, apakah ada tanda-tanda mobil akan lewat. Namun hanya beberapa yang lewat, itu juga mengabaikan Minho.

Satu setengah jam berlalu, bahkan sate dan nasi goreng Chris sudah habis (dengan catatan dia masih menyisahkan satu bungku sate dan nasi goreng), karena sekarang Chris tidak bisa berbohong  bahwa dia sangat lapar. Lalu bagaimana dengan Minho? Sepertinya Minho ju- entahlah Chris tidak ingin peduli.

Merasa cukup, karena kini tampak bulir-bulir hujan membasahi kaca mobil Chris, ditambah keadaan Minho yang kelihatan mengibakan, terduduk lemas, sambil memeluk kedua lututnya. Belum lagi bahunya yang tampak samar naik turun. Dia nangis? Pikir Chris.

Let's Not Fall In Love  (Banginho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang