[7] Let's Not Fall In Love

380 69 8
                                    


*halo! selamat membaca ^^




Dahulu Minho merasa dia adalah salah satu orang yang paling beruntung di hidup ini, apa yang dia inginkan terkadang akan mudah dia dapat. Dia anak satu-satunya, semua orang berpikir jika Minho akan meneruskan perusahaan ayahnya, namun nyatanya keinginan Minho lebih besar ke dunia ilmu komunikasi ketimbang melanjutkan pendidikan yang mengarah ke bisnis. Ayah Minho mengijinkannya mengambil pilihan itu, karena dia sangat menyayangi Minho, padahal secara tidak langsung Jongsuk kehilangan penerus asli perusahaannya.

Minho bekerja sebagai wartawan di salah satu perusahaan media ternama, dia salah satu wartawan unggul, berita ataupun artikel darinya selalu mendapat respon yang sangat baik dari khalayak umum. 

Banyak orang berpikir Minho bisa menjadi lebih dari itu, lebih dari sekedar mengejar-mengejar narasumber atau topik-topik yang dia angkat menjadi berita, dia bisa mendapat pekerjaan atau posisi lebih tinggi di perusahaan ayahnya, namun lagi dan lagi Minho lebih mecintai pekerjaannya ini dan ayahnya pasti menuruti itu semua.

Dia akan menjadi prioritas ayahnya

Ayahnya akan selalu mengutamakan kebahagiannya

Minho tau itu...

Sampai dia sadar jika hal itu tidak akan selalu terjadi padanya.

Untuk pertama kalinya Jongsuk mementingkan egonya ketimbang Minho.

Jongsuk mementingkan namanya di depan kolega kerjanya, ketimbang Minho anak semata sayangnya.

Jongsuk lebih memilih melanjutkan pernikahan Minho dengan Chris, ketimbang memikirkan perasaannya yang saat itu lagi hancur.

Ini sudah kurang lebih satu bulan pernikahannya dengan Chris, tidak ada yang berubah diantara mereka. Semua sama, Minho bahkan hampir terbiasa dengan segala sifat menyebalkan pria itu.

Mereka benar-benar layaknya seperti dua orang asing yang hanya kebetulan tinggal di atap yang sama, mereka jarang berbicara, sekali berbicara pasti hanya akan berisi pertengakaran. Jangan lupakan Minho yang masih tetap bertahan tidur di ruang tamu, bahkan badannya mulai terbiasa dengan tempat sesempit itu.

Mereka juga tidak pernah duduk barang makan bersama. Terkadang jika mereka kebetulan makan di waktu yang sama, Chris akan makan duduk sendiri di meja makan, sedangkan Minho akan makan di tempat biasanya, di ruang tamu.

Minho juga mulai tau sedikit kebiasaan Chris, dari yang dia tangkap Chris merupakan workaholic atau orang yang sangat menggilai pekerjaan, Chris tidak jarang pulang terlambat karena lembur, namun sesampainya di apartemen dia justru akan tetap sibuk di meja kerjanya. 

Chris menyukai warna-warna monokrom, Minho bisa tangkap dari warna apartemen Chris yang hanya perpaduan antara hitam dan putih, selain itu dari pakaian ataupun barang-barang Chris. Semuanya bewarna hitam atau putih, Minho bahkan hampir bosan melihat warna menjenuhkan itu.

Selain itu, Chris suka tiba-tiba menghabiskan waktu di balkon apartemennya, hanya berdiam sambil menyedu kopi, namun akan lebih sering di waktu pagi atau sore menjelang malam, tepatnya saat langit sedang bewarna jingga.

Chris juga menyukai kopi yang benar-benar tidak memiliki rasa manis, waktu itu di pagi subuh Minho terbangun dan melihat Chris yang masih fokus dengan pekerjaannya. Entah niatan darimana Minho berpikir untuk membuatkan Chris kopi, dia merasa kasihan saat melihat Chris tidak berhenti bekerja. Minho sudah menyiapkan hatinya jika Chris akan mengomelinya dan mengatakan "nggak usa sok baik buatin gue kopi", tenyata tidak Chris hanya menoleh sebentar saat Minho meletakkan kopi itu di atas meja kerja Chris, bahkan Chris sempat mengucapkan terimakasih, walau suara itu hanya terdengar samar,setidaknya itu lebih baik.

Let's Not Fall In Love  (Banginho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang