Let's Not Fall In Love (Banginho)

[4] Let's Not Fall In Love

*maaf sebelumnya jika ditemukan typo(s),soalnya aku belum sempat ngedit :'D

Baiklah tidak ada yang berubah hampir di satu minggu pernikahan Chris dengan Minho.

Minho yang masih berkunjung setiap hari ke rumah sakit.

Chris yang sibuk mencari keberadaan Jo.

Bedanya dari hari-hari sebelumnya, waktu yang digunakan Minho untuk membesuk Chan sedikit ia kurangi, dia hanya akan mampir beberapa jam, kemudian kembali ke kediaman keluarga Bang. Berbeda dengan Chris, semenjak malam Chris mengajaknya pulang, Minho benar-benar tidak pernah melihat Chris lagi, pria itu benar-benar hilang dan tak pernah muncul di hadapannya.

Rumah keluarga Bang benar-benar sepi, hanya berisi pelayan-pelayan yang bertugas membereskan dan menjaga rumah ini. Tuan dan Nyonya Bang, pelayan mengatakan jika mereka memiliki kunjungan kerja yang tidak bisa dilewatkan satu minggu ini. Tapi syukur setidaknya Minho tidak seorang diri disini, masih ada Felix yang menyempatkan sesekali untuk menginap menemani Minho disini.

"O ia, om. Nanti Felix kasih tau ke kak Minho sama kak Chris, kalau besok om bakal pulang."

Dengar Minho, sebelum Felix mematikan sambungan telepon-nya dengan Tuan Bang.

"Kak, besok om sama tante pulang. Mereka juga bilang besok bakal ada makan malam keluarga juga" Beritahu Felix kepada Minho.

"Mm, oke!" Balas Minho singkat, kini mereka berdua sedang berada di kamar tamu yang digunakan Minho beberapa hari ini. Felix sibuk tiduran di kasur, sedangkan Minho sibuk duduk di sofa kamar,sambil membaca-baca artikel dari tablet-nya.

[Sebagian orang yang mengalami koma dapat berujung pada kesembuhan total tanpa ada keluhan yang mengganggu. Sedangkan sebagian lainnya, berujung pada kematian atau tetap hidup namun tidak dapat melakukan aktivitas ringan seperti membuka mata atau berkomunikasi dengan orang lain.

Tingkat kesadaran orang yang mengalami koma sangat bergantung pada bagian otak yang masih berfungsi. Hal ini dapat mengalami perubahan sesuai dengan kondisi orang tersebut.]

Minho langsung menutup beranda browsing-nya, dia baru saja mencari-cari artikel yang membahas tentang kejadian yang ditimpa Chan -koma . Bukannya mendapat ketenangan, Minho justru semakin khawatir. Dia sangat takut jika keadaan Chan semakin buruk.

"Lix, menurut kamu Chan pasti bangun kan? Dia nggak mungkin tidur  terus kan?" Tanya Minho, dia langsung meletakkan tablet-nya, pandangannya langsung jatuh keluar jendela.

Tidak lama kemudian Minho bisa merasakan jika tangannya kini sudah digenggam, dia mengalihkan perhatiiannya dan kini ada Felix yang duduk berjongkok di hadapannya, Minho tidak sadar kapan Felix beranjak dari kasur.

"Kak, kita berdoa ya. Nggak ada yang nggak mungkin, Kak Chan pasti bangun, sekarang kita harus sabar buat nunggunya. Dan satu lagi, Kak Chan pasti sedih lihat keadaan kakak sekarang, dia pasti sedih kalau lihat kakak larut dalam kesedihan gini. Janji sama Felix kakak harus lebih semangat, ini demi kak Chan." Minho hanya tersenyum menanggapinya

"Lix, makasih ya buat semunya, makasih uda ada disini."

"Aku peluk kakak, boleh?" Minho pun mengangguk pelan, kemudian Felix pun langsung memeluk Minho, mengusap-usap pelan bahu Minho, menyalurkannya sedikit kekuatan yang dia punya.

Felix tau ini hampir satu minggu dari kejadian yang menimpa mereka, pasti butuh waktu untuk menerima semuanya. Dia tau tidak akan mudah buat Minho untuk terbiasa dengan semua ini, sebab itu dia ingin selalu menemani Minho,