[Part ini berisi flashback]
"Haruto berhentilah mencoret-coret dinding," ujar Doyoung sambil menarik tangan Haruto dari dinding. Haruto langsung saja menepis tangan Doyoung.
"Berhentilah mengangguku. Apa tidak lihat aku sedang sibuk?!" Kesal Haruto.
"Sibuk apanya? Kau hanya mencoret-coret dinding daritadi!" Kesal Jeongwoo.
"Lalu kenapa?" Ujar Haruto tak peduli.
"Kau ini-"
Pintu rumah tiba-tiba saja terbuka sebelum Doyoung sempat menyelesaikan kata-katanya. Memunculkan seorang pria berambut hitam yang tersenyum sambil melihat adik-adiknya.
"Hyung lihatlah adik kesayanganmu ini!" Ujar Doyoung sambil menunjuk Haruto yang masih mencoret-coret dinding. Hyunsuk hanya tersenyum melihatnya.
"Hyunsuk hyung bilang aku boleh mencoret-coret dinding semauku," ujar Haruto layaknya anak kecil.
"Tapi tetap saja, kau sudah mencoret hampir seluruh bagian dinding rumah ini. Kita bahkan telat menge-cat ulang rumah ini tiga kali," keluh Doyoung lagi.
"Sudahlah. Kalian berdua lebih baik mandi sana," ujar Hyunsuk menengahi. Haruto yang mendengarnya langsung berhenti mencoret-coret dan menatap Hyunsuk. "Apa kita akan pergi?" Tanyanya.
"Yeah," jawab Hyunsuk santai sambil merebahkan dirinya disofa. "Ini malam tahun baru ingat? Ada pesta kembang api dipusat kota."
"Aku mandi duluan!" Seru Doyoung sambil berlari masuk kekamar mandi agar tidak didahului oleh Haruto.
"Yak sialan kau Kim Doyoung" ujar Haruto sambil berusaha mengejar Doyoung walaupun akhirnya berhenti karena tahu dia tidak akan mendahului Doyoung. Padahal rumah ini punya tiga kamar mandi, namun tetap saja mereka berdua ingin mandi dilantai bawah.
~~~
Jam menunjukkan pukul 09.00, mereka bertiga masih dalam berjalanan kepusat kota menggunakan mobil milik Hyunsuk.
"Hyung ada kucing didepan!" Seru Doyoung tiba-tiba yang membuat Hyunsuk langsung ngerem mendadak. Haruto yang duduk dibelakang sampai sampai kejedug kursi didepannya.
"Astaga hyung. Itu hanya kucing," kesal Haruto.
"Lalu kau akan menabraknya begitu saja?" Tanya Doyoung.
"Kalau aku yang menyetir juga akan kutabrak saja tadi," jawab Haruto tak acuh.
"Haruto kau tak boleh seperti itu, bagaimanapun kucing juga makhluk hidup," ujar Hyunsuk.
"Itu salahnya karena berjalan ditengah jalan," ujar Haruto masih tak acuh.
"Mereka tidak sama seperti kita, mereka tidak berfikir sebaik kita. Karena itu kita harus mengalah," ujar Hyunsuk lagi. Haruto hanya mendengus.
"Baiklah"
Hyunsuk tersenyum sambil menatap Haruto. Jujur saya Hyunsuk sangat menyayangi Haruto yang sebenarnya bukan adik kandungnya, ketimbang Doyoung yang merupakan adik kandungnya sendiri. Bukan berarti Hyunsuk tidak menyayangi Doyoung. Hyunsuk menyayangi mereka berdua, memperlakukan mereka berdua dengan sama. Hanya saja, Hyunsuk merasa lebih nyaman dan lebih dekat bila bersama Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER BRIGHT
FanfictionHari ketika semuanya berubah. Hari dimana Hyunsuk merasa benar-benar sendirian. . . . Tentang Hyunsuk, dan segala penyesalannya. Genre : brothership WARN! THIS IS NOT BXB