3. Jomblo Akut

6 2 0
                                    

Rintik hujan yang berjatuhan silih berganti mengenai atap sekolah SMP 2 Harapan Bangsa. Diiringi suara gemuruh guntur yang seakan akan seperti bola yang menggelinding diatas plafon ruang kelas IX-A.

Dingin, itulah yang dirasakan oleh para murid yang sedang mengerjakan tugas dari guru TIK. Ingin rasanya mereka pulang kerumah lantas tidur dengan selimut mereka. Namun, apalah daya demi pendidikan dan demi kemajuan SDM negara yang kita cintai, Indonesia. Mereka rela merasakan kedinginan yang menusuk sampai ke tulang belulang.

Dingin, tapi panas? Benar juga. Itulah keadaan mereka sekarang. Dingin sekujur tubuh tapi panas diotak. Ya, otak mereka panas seakan akan ada asap yang keluar dari ubun ubun mereka.

Ingin rasanya mereka segera pulang karena tugas mereka sudah usai sedari tadi. Mereka hanya tinggal menunggu Bowo saja yang masih mengerjakan tugas itu.

Clear! Tugas Bowo usai. Itu pertanda bahwa mereka akan segera pulang meskipun diluar masih hujan. Tapi tak apalah jika pelajaran telah usai semua mereka akan menunggu di dalam kelas hingga hujan reda.

"Baiklah anak anak karena tugas dari ibu sudah usai dan waktu masih menunjukkan pukul 12:30 yang artinya masih 15 menit lagi bel menyala. Lebih baik kita membagi kelompok untuk presentasi minggu depan saja ya, sambil menunggu hujan reda juga" ucap bu Desi guru TIK yang terkenal cukup killer dalam mengajar

Oh na'as sekali hidupku, harusnya saat ini aku tertidur di kasur empukku dengan selimut tebal. Oh, aku ingin pulang Ya Allah. Ucap Haura dalam hatinya

"Kita bagi kelompoknya seperti biasa ya, ibu akan menunjuk siapa ketuanya dan orang selanjutnya akan dipilih oleh ketua kelompok"

"Haura, Farhan, Dhea, Nurcahya. Kalian ketua kelompoknya. Silahkan maju kedepan. Lalu pilih orang pertama yang akan masuk ke kelompok kalian"

Haura, Farhan, Dhea dan Nurcahya pun sudah memilih anggotanya. Mereka sudah memiliki anggota masing masing 5 orang. Tapi, tunggu murid baru itu belum masuk ke kelompok manapun.

"Ada yang belum masuk kelompok?" tanya bu Desi

"Willi bu, dia murid baru" ucap Helis si mungil nan cerewet itu

"Hm, baiklah Willi kamu masuk ke kelompoknya Haura saja ya. Bolehkan Haura?"

Oh sungguh kenapa harus aku lagi? Kalo aku tanya sama bu Desi kenapa harus aku? Hm, pasti alasannya sama dan pasaran seperti guru guru lain karena kamu pintar, dan ibu/bapak yakin kamu bisa membimbing temanmu yang tidak bisa mengerjakannya. Batin Haura menggerutu

"Hm, boleh bu" jengah, itulah yang dirasakan Haura

"Baiklah, bahan presentasinya adalah, kelompoknya Haura cari materi pembelajaran tentang Microsoft Office, untuk kelompoknya Farhan Microsoft Word, kelompoknya Dhea Microsoft Excel, dan terakhir kelompoknya Nurcahya Microsoft Power Point. Carinya dari mulai sejarah, fungsi, dan lain sebagainya. Paham?"

"Paham bu"

Teeeeetttt Teeeeettttt Teeeeettttt

Bel berbunyi sebanyak tiga kali pertanda waktunya pulang. Mereka sangat bersemangat dan ingin segera sampai di rumah karena hujan diluar sana sudah mulai reda sedari tadi.

"Cukup sekian pembelajaran kita hari ini. Wabillahi taufik wal hidayah wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikumussalam"

_____

"Ra kamu pulang sama siapa?" tanya seorang wanita dengan kacamata minusnya. Ya, Hani sahabat karib Haura

"Hm, kayanya bareng Devi deh. Biasalah naek angkot. Kamu sendiri?"

"Aku? Ya jelaslah sama my honey bunny sweaty Gilang dong. Makannya kamutu jangan jadi Jomblo Akut, Ra. Cari pacar biar ada yang nganter jemput kamu, kaya aku"

"Apaan si Han, males aku punya pacar. Ribet. Dan, gak minta juga keknya aku"

"Heuleuh Haura Haura, awas aja ntar kamu kadalapakan siah"

"In syaa Allah, gak akan Han"

_____

Dipojok kelas sana ada seorang pria tampan berkulit putih agak kemerah merahan tak sengaja mendengar percakapan antara Haura dan Hani. Ia pikir wanita cantik yang sejak awal ia masuk kelas sudah menarik perhatiannya itu sudah memiliki kekasih, tapi nyatanya belum.

"Woy, kenapa kamu liatin si Haura kek gitu?" ucap Aldi teman sebangkunya yang membuyarkan lamunannya

"Ah nggk"

"Suka ya?"

Diam, Willi hanya diam

"Hm, si Haura itu emang cantik, pinter, smart pula. Pantes si banyak yang suka. Dan, asal lo tau ya Will dia itu ditaksir hampir satu sekolahan. Tapi, do'i masi jomblo aja tuh. Katanya sih si Haura itu males pacaran. Jadi, sampe sekarang dia masih jomblo"

"Kalo lo suka pacarin dia! Dan, kalo lo bisa jadi cowonya dia gue janji bakalan ngelakuin apapun yang lo suruh ke gue selama lo pacaran sama si Haura"

"Oke, gue bakalan buktiin ke lo kalo gue bisa dapetin dia. Bahkan cuma dalam waktu satu minggu!!! Lo pegang kata kata gue"

"Oke, gue pegang ucapan lo!"

_____

Astaghfirullah Haura dijadiin bahan taruhan gaes. Gimana niii? Kurang ajar ya si Willi sama Aldi. Jadi, kasian sama Haura. Author merasakan apa yang kamu rasakan Ra:'(((

Note:
Jangan jadi Readers Ghoib ya, don't forget to Vote and Comment, oke 👌😉

Selasa, 20 Oktober 2020


Iis Sulastri

Untaian Do'a CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang