____________________
Happy Reading :)
____________________Untuk Aca
'Aku seneng ca ngeliat kamu bisa ketawa lagi, ngeliat Aca yang dulu hadir lagi. Aku tidak pernah menyesali sebuah perpisahan. Karena dengan perpisahan ini aku bisa mengembalikan senyum manis yang terukir dari bibir indahmu. Maaf, tidak menjelaskan dari awal. Maaf jika sikapku belakangan membuatmu bingung, aku tidak sanggup jika harus melihat mata penuh makna itu meneteskan cairan bening bernama air mata. Aku tidak ingin melihat pancaran sedih dari sepasang mata yang dulu selalu suka ku pandang. Hingga saatnya aku tak bisa lagi memandang, tapi tak mengapa. Aku akan tetap berada di sampingmu ca, mendengar segala ocehan yang keluar dari bibirmu. Menjadi tempat pelampiasan kekesalanmu. Bahkan menjadi tempat ceritamu tentang seseorang yang mampu mengetuk hatimu. Meskipun kamu tak bisa melihat keberadaan ku. Meski pilu rasanya, ini memang salahku. Tak mengatakan tentang rasaku padamu, tentang perasaan sayang yang sudah tumbuh menjadi sebuah cinta. Karena aku tau, dan aku paham kita hanyalah sepasang sahabat yang tidak mungkin menciptakan kisah asmara. Ternyata bener ya Ca kalo bahagia bukan hanya tercipta dari rasa yang sama, ngeliat orang yang kita suka bahagia dengan dia cukup bikin kita ikutan bahagia. Andai tuhan memberikan aku satu waktu, aku hanya ingin berkata aku mencintaimu ca, sangat mencintaimu. Semoga perpisahan ini menjadi perpisahan yang indah ya ca, karena tidak ada lagi raga yang suka mengganggu sepasang kekasih itu menjalin rasa'
Dari : Raga
"Nggak ada perpisahan yang indah ga, nggak ada. Setiap perpisahan akan menimbulkan luka, kenapa Lo tega ga, kenapa Lo nggak pernah bilang kalo Lo yang udah nyelametin Arsa, kenapa Lo mau ngelakuin ini semua. Kenapa Lo nggak pernah bilang kalo Lo suka sama gue ga." Tangis Aca sambil meremas surat pesan raga
"Karena rasa cinta Raga sama Lo tulus ca, dia ingin melihat Lo bahagia meski bukan dia yang nyiptain kebahagiaan itu. Sampai dia harus mengorbankan keegoisan dan fisiknya hanya demi buat Lo bahagia." ucap tata mendekati Aca
"Gue ngerasa bersalah banget sama Raga Ta, 6 tahun gue sahabatan sama Raga dan bisa-bisanya gue nggak peka kalo Raga suka sama gue. Kalo gue tau dari awal mungkin gue bakal berusaha untuk suka sama Raga." ucap Aca menatap Tata
"Kalo pemikiran Lo kayak gitu justru bikin Raga tersiksa ca, karena Raga pasti lebih memilih tetap menjadi sahabat dibandingkan Lo harus memaksakan rasa Lo untuk suka sama Raga. Kalau Lo nggak bener bener suka jangan menerima, yang ada malah nyiksa dan ujungnya nyiptain luka" ucap Tata yang juga menatap Aca.
"Terus gue sekarang harus gimana Ta? Gue bingung . Gue nggak tau harus ngapain. Gue nggak bisa tanpa Raga. Gue nggak tau harus nebus kesalahan gue kayak gimana. Guu...guu...uuu...eee...ngggg..aak tau Ta." Tangis Aca
"Yang bisa Lo lakuin cuma ikhlasin Raga Ca, ikhlasin dia tenang di tempat barunya. Dan satu hal Ca Lo harus selalu bahagia, karena kebahagiaan Lo adalah hal utama yang bikin Raga ngorbanin semua nya." jawab Tata
"Gue nggak tau apa gue bisa bahagia terus Ta, sedangkan nggak ada lagi sosok Raga yang selalu bikin gue kesel, ketawa, marah tapi gue bahagia. Tapi demi Raga gue pasti berusaha untuk selalu bahagia." ucap Aca sambil menyeka air mata
"Lo pasti bisa Ca, lo bakalan tetep ngeliat Raga di dalam tubuh Arsa. Meski nggak seutuhnya." ucap Tata menenangkan Aca
"Thanks ya Ta, udah kasih surat ini buat gue. Gue harus balik lagi ke Rumah Sakit. Takutnya Arsa nyariin gue." Ucap Aca berterimakasih pada Tata
"Iya sama-sama Ca, itu kan emang hak lo buat tau semuanya. Take care ya, semoga hubungan Lo langgeng sama Arsa. Jangan sampe bikin pengorbanan Raga jadi sia-sia Ca." Jawab Tata memeluk Caca kemudian pergi meninggalkan Aca.
________________________________________Thanks udah mampir hehe
Jangan lupa vote, coments and share.
See you next time soon💕💕
_______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
R.A.S.A
Short Story"Bahagia bukan hanya tercipta melalui rasa yang sama." "Kalau lo nggak bener bener suka jangan menerima, yang ada malah nyiksa dan ujungnya nyiptain luka" "Nggak perlu jadi dia buat bikin gue bahagia, gue udah bahagia dengan Lo apa adanya"